TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pit Stop Cepat Kini Menjadi DNA Kesuksesan Red Bull di Formula 1

Red Bull dapat penghargaan pit stop tercepat 4 kali beruntun

Kru pit Red Bull memasangkan ban untuk mobil Max Verstappen. (planetf1.com)

Dalam balapan Formula 1, salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pembalap meraih hasil terbaik adalah saat tim melakukan pit stop. Bahkan, aspek tersebut menjadi hal yang vital. 

Red Bull sebagai pemenang DHL Fastest Pit Stop Awards 2021 mengakui jika pit stop memberi pengaruh pada balapan. Tak ayal, pit stop cepat yang ditampilkan Red Bull kini menjadi DNA kesuksesan tim tersebut.

1. Red Bull sukses meraih DHL Fastest Pit Stop Award empat musim beruntun

klasemen akhir DHL Fastest Pit Stop Award 2021 (formula1.com)

Selama empat musim beruntun sejak 2018, Red Bull menjadi raja pit stop tercepat. Mereka mampu meraih poin tertinggi untuk kategori tersebut. Pada 2021, Red Bull mampu memperoleh skor 569 poin.

Adapun catatan waktu pit stop tercepat yang dibukukan Red Bull musim ini adalah 1,88 detik di GP Hungaria, saat melakukan pergantian ban untuk mobil Max Verstappen. Red Bull juga mampu mencatatkan 13 kali pit stop tercepat dari 22 balapan pada 2021.

Baca Juga: Red Bull Jelaskan Alasan Sergio Perez Masuk Pit Dua Kali di GP Qatar

2. Jonathan Wheatley sebut pit stop cepat jadi DNA Red Bull untuk meraih sukses

Kru Red Bull meraih penghargaan Fastest Pit Stop Award 2021. (redbullracing.com)

Jonathan Wheatley selaku Red Bull Sporting Director membeberkan cerita sukses dari cepatnya pit stop timnya. Ia yang bertanggung jawab pada performa pit stop tim menyatakan bahwa hal ini sudah menjadi DNA dari Red Bull.

“Tim telah memiliki empat tahun yang luar biasa, sukses di kategori tersebut empat kali beruntun. Aku pikir konsistensi, keinginan untuk menjadi yang tercepat dan terbaik pada apa yang kita lakukan serta tetap mengutamakan keselamatan ada pada tim. Itu ada pada tulang kami, ada pada DNA kami,” kata Wheatley dilansir situs Red Bull Racing.

3. Kemampuan dan tenaga manusia menjadi inti dari sebuah pit stop yang baik

Sporting Director Red Bull Jonathan Wheatley (autosport.com)

Lebih lanjut, pengalaman Wheatley yang sebelumnya pernah menjadi mekanik di Benetton, membuatnya belajar banyak tentang pentingnya membangun kru pit stop yang baik. Untuk itu, ia selalu menekankan bahwa kemampuan dan tenaga manusia tetap menjadi jantung dari pit stop yang baik.

“Secara fundamental, Anda harus mulai dengan seseorang yang punya stabilitas yang baik. Sebab, ini tentang performa manusia. Memang, sebuah pit stop dapat sering membuat bingung terkait alat ini dan itu. Namun, pada akhirnya hal itu bergantung pada upaya seseorang," kata Wheatley.

"Jadi, kami bekerja sangat keras dengan mereka berkaitan dengan pola pikir dan stabilitas. Anda tak ingin ada cedera dalam kru karena Anda ingin kru diisi orang yang sama dari balapan awal hingga balapan akhir.”

4. Musim 2022 akan jadi tantangan Red Bull mempertahankan gelar pit stop tercepat

Kru Red Bull mendorong mobil masuk ke garasi. (motorsportweek.com)

Musim 2022 akan menjadi tantangan bagi Red Bull. Sebab, ban yang dipakai nanti berjenis 18 inci. Wheatley mengakui ini akan mengubah dinamika pit stop. Terlebih, Red Bull belum berlatih pit stop menggunakan ban tersebut.

"Kami memasuki fase baru di Formula 1, mobil 2022 dengan ban berukuran 18 inci. Sebuah ban yang lebih berat. Sejujurnya, kami belum pernah mencoba berlatih pit stop dengan ban itu," ujar Wheatley lagi dikutip Planet F1.

"Itu akan membutuhkan perubahan dinamika secara keseluruhan tahun depan. Akan ada kunci penting untuk mendapatkan konsistensi dan itulah yang kami akan kerjakan sepanjang musim dingin ini.”

Baca Juga: Red Bull Resmi Pertahankan Perez untuk Formula 1 Musim 2022

Verified Writer

Dewa Putu Ardita Darma Putera

Penggemar olahraga khususnya Motorsport. Untuk pertanyaan dan keperluan bisnis: dewaputu.ardita@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya