TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Didiskualifikasi dari Judo, Miftahul Pindah ke Blind Chess

Menpora setuju dan sudah mengetes Miftah

ANTARA FOTO/BOLA.COM/M Iqbal Ichsan

Jakarta, IDN Times - Judoka Miftahul Jannah mengatakan dirinya akan tetap menjadi atlet pasca-didiskualikasi dari pertandingan blind judo, lantaran menolak melepas hijabnya. Bukan judo, melainkan blind chess atau catur. 

Pernyataan Miftah awalnya disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dalam konferensi pers perihal aturan larangan menggunakan pelindung kepala dalam olahraga judo.

"Yang saya sangat bangga dengan Miftah adalah dia akan terus berkomitmen dengan menjadi atlet. Jika tidak di blind judo dia akan jadi atlet catur tunanetra," ungkap Imam di GBK Arena, Jakarta, Selasa (9/10).

Baca Juga: Kasus Diskualifikasi Miftahul Jannah, Ini Kata Ma'ruf Amin

1. Berawal dari pertemuan pada Senin malam (8/10)

IDN Times / Helmi Shemi

Senin (8/10), Imam bertemu dengan Miftah di Wisma Atlet pukul 23.00 WIB. Dalam pertemuan yang berlangsung hingga 1,5 jam itu, Menpora banyak mendengar apa yang dirasakan Miftah, pelatihnya, dan National Paralympic Committee (NPC) pasca Miftah didiskualifikasi dari judo.

"Akhirnya Miftah katakan, 'Saya ingin tetap jadi atlet dan akan berusaha mewakili Indonesia, tapi tidak lagi di sekarang (judo). Miftah akan menjadi atlet blind chess," ungkap Imam.

2. Miftah sudah mulai main catur sejak usia empat tahun

IDN Times / Helmi Shemi

Miftah mengaku sudah bermain catur sejak usia empat tahun dan sempat mengikuti turnamen catur pada usia enam tahun.

"Alhamdulillah, hasilnya sangat memuaskan. Hobi yang sangat Miftah cintai yaitu catur. Catur itu bagaikan sahabat Miftah. Jadi Miftah ingin mengabdi lagi kepada catur," ujar dia.

Baca Juga: Mengaku Sudah Tahu Aturan, Ini Alasan Miftahul Tetap Pakai Hijab

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya