TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

HUT ke-54 PB Djarum, Hariyanto Arbi Kenang Masa Indah di Kudus

Kudus dianggap catatan penting dalam karier Arbi

Hariyanto Arbi di GOR Djarum Jati, Kudus (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Jakarta, IDN Times - Legenda bulu tangkis tunggal putra Indonesia, Hariyanto Arbi, kembali menguak memorinya untuk bisa jadi altlet berprestasi di tanah air. Dia menyebut, tempaan fisik dan kerja kerasnya selama di Kudus bersama PB Djarum, jadi pondasinya untuk berkembang hingga bisa meraup kesuksesan di kancah dunia.

Arbi mengenang kembali masa tersebut saat hadir dalam perayaan ulang tahun PB Djarum bertajuk "Reuni Super PB Djarum" yang berlangsung di Kudus pada 28-29 April 2023.

Menurut Arbi, Kota Kudus, PB Djarum, hingga Arbi bersaudara, merupakan hal yang tak bisa dipisahkan dalam perjalan hidupnya. Maklum, sejak kecil dia pernah mendapatkan tempaan keras dan latihan fisik di PB Djarum. Satu di antaranya adalah lari di Colo hingga Gunung Muria.

"PB Djarum adalah tempat yang mengangkat nama saya dan keluarga. Dari kecil sudah dibesarkan di sini, dan sampai sekarang pun sudah tidak menjadi atlet, saya masih diberi kesempatan untuk bermain dan berlatih di fasilitas PB Djarum," kata Hariyanto Arbi, yang bergabung PB Djarum pada 1982.

Berbagai prestasi ditorehkan Hariyanto Arbi usai lulus dari PB Djarum, seperti All England (1993 dan 1994), Jepang Terbuka, meraih medali emas SEA Games di nomor beregu dan tunggal (1994), mengantarkan trofi Thomas Cup (1994, 1996,1998, dan 2000), dan gelar lainnya.

Baca Juga: PB Djarum Siapkan 3 Ganda Campuran ke Olimpiade Paris 2024

1. Kenangan Hariyanto Arbi jalani masa kecil di PB Djarum

Twitter.com/ardianty_mp

Bergabung sejak masih belia, Arbi mulai mencuat namanya usai mengikuti ajang Kejuaraan Pelajar se-Asia 1986 di Hong Kong (atau dikenal kejuaraan Invitasi Bulutangkis Dunia Junior). Eks pemain yang dulu dikenal dengan julukan “Smash 100 Watt” bersama tim Pelajar Indonesia, bisa memboyong gelar juara beregu. 

Namun, potensinya semakin terasah usai memboyong gelar di ajang Invitasi Bulutangkis Dunia Junior 1989 (Kejuaraan Dunia Junior). Hari merebut gelar juara tunggal putra dengan mengalahkan pemain China Zhang Yi. Di sana dia mulai disebut sebagai titisan Lim Swie King yang punya smash istimewa.

Dia tak menampik, kesuksesannya itu tak lepas dari hasil tempaan sebelumnya bersama  PB Djarum. Alhasil, banyak pengalaman tak terlupakan selama dia berada di Kudus hingga bisa dipanggil masuk Pelatnas PBSI di Cipayung. 

“Wah, banyak banget kenangan yang nggak bisa saya lupakan. Mungkin salah satunya waktu jaman dulu kita itu nggak boleh ikut latihan kalau bolos sekolah, jadi harus imbang sekolah dan latihan. Tetapi saya dan beberapa teman yang lain mencari cara gimana caranya biar bolos sekolah, tapi pengen tetep latihan,” kata Arbi dikutip situs PB Djarum.

“Waktu itu caranya ngumpet dulu dan kami punya strategi khusus biar nggak ketahuan dengan cara ngumpet di bawah ranjang. Beberapa kali berjalan lancar, eh tapi ujung-ujungnya namanya hal tidak baik pasti terbongkar juga. Akhirnya kami ketahuan dan dihukum sama pelatih. Ada-ada saja sih jaman dulu itu, dan memang kita itu kalau masalah latihan sama-sama bersaing tidak mau kalah dan bolos. Pokoknya anak-anaknya ambisius semua kalau soal latihan,” lanjut dia mengenang masa kecilnya.

2. Bentuk kepedulian kepada mantan atlet dan pelatih

Ketua PB Djarum (2002-2009) F.X. Supanji, Ketua PB Djarum Jakarta (1981-1991) Yan Haryadi Susanto, Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin, dan atlet PB Djarum Richie Duta Ricardo | Seremonial pemotongan tumpeng dan tiup lilin pada perayaan hari ulang tahun ke-54 PB Djarum di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, pada Jumat (29/4). Rangkaian acara perayaan hari jadi PB Djarum ini bertajuk "Reuni Super PB Djarum" dan digelar selama dua hari. (Dok. PB Djarum)

Tak kurang dari 153 mantan atlet dan pelatih PB Djarum, termasuk Arbi, hadir di acara Reuni Super PB Djarum. Mereka datang tidak hanya dari berbagai kota dalam negeri, namun juga dari luar negeri Singapura dan Perancis.

Acara perayaan yang sekaligus ajang temu kangen ini dibuka dengan testimoni dan sharing para mantan atlet yang pernah berlatih di PB Djarum di berbagai kota. Beberapa di antaranya Jean Pattikawa (PB Djarum Jakarta), Andri Young (PB Djarum Surabaya, Titik ES (PB Djarum Semarang), Hariyanto Arbi (PB Djarum Kudus), serta Ketua PB Djarum Jakarta (1981-1991) Yan Haryadi Susanto.

"Saya melihat langsung kebersamaan kita melalui acara ini, sebagai bentuk kepedulian serta bukti, bahwa PB Djarum ini mengutamakan kekeluargaan, satu famili. Mereka datang kembali ke Kudus, dengan segala cerita yang mereka bagikan di sini. Kita sambut dengan gembira dan saya pastikan mereka juga menikmati makanan khas Kudus," ujar Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin.

Baca Juga: Pendaftaran Dibuka, PB Djarum Gelar Audisi Umum 2023

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya