TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indonesia Tolak Wacana Penundaan SEA Games 2021

Indonesia tolak usulan SEA Games 2021 ditunda sampai 2022

Tim beregu putra bulu tangkis Indoesia meraih medali emas SEA Games 2019 (IDN Times/PBSI)

Jakarta, IDN Times - Isu kemungkinan batalnya penyelenggaraan SEA Games yang rencananya digelar di Vietnam, November 2021 mendatang, begitu kencang berembus. Indonesia pun angkat bicara soal rumor tersebut.

Dalam Rapat Kerja SEA Games Federation (SEAGF) yang berlangsung secara virtual hari ini, Rabu (9/6/2021), dan dipimpin oleh Chief Operating Officer SEAGF, Datuk Seri Chaiyapak Siriwat, dibahas soal kemungkinan adanya penundaan. Wacana itu ditolak Indonesia secara resmi.

"Kami keberatan jika SEA Games ke-31 ditunda ke 2022 karena anggaran SEA Games tahun ini sudah dialokasikan dan harus ada pertanggung jawaban anggarannya," kata Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, usai pertemuan.

1. Ini alasan Indonesia tolak penundaan SEA Games 2021

Raja Sapta Oktohari (ANTARA/Bayu Kuncahyo)

Penolakan Indonesia terhadap usulan penundaan SEA Games 2021 bukan tanpa alasan. Okto menyatakan penundaan akan menimbulkan efek domino terhadap kalender SEA Games. Kemudian, persiapan SEA Games 2023 di Kamboja, akan begitu mepet persiapannya.

"Jika ditunda ke 2022, pengajuan anggaran tahun depan belum ada. Selain itu, penundaan mengakibatkan SEA Games berikutnya di Kamboja pada 2023 hanya berselang satu tahun," kata Okto.

2. Vietnam minta penundaan karena COVID-19 mengganas lagi

Aksi Timnas U-22 Malaysia di Grup A SEA Games 2019, Jumat (29/11) malam. Twitter/FAM_Malaysia

Situasi terkini tuan rumah, Vietnam disampaikan dalam pertemuan kali ini. Perwakilan NOC Vietnam menyampaikan keinginan tuan rumah untuk menunda SEA Games edisi ke-31.

NOC Vietnam mengusulkan agar SEA Games 2021 digeser penyelenggarannya ke pertengahan tahun depan, tepatnya pada Mei atau Juni 2022.

World O Meters mencatat, Vietnam memiliki 347 kasus baru COVID-19 selama 24 jam terakhir. Negara ini memiliki 5.901 kasus COVID-19 aktif yang sedang ditangani.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya