TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sederet Prestasi Indonesia Sepanjang Sejarah Paralimpiade

Prestasi Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 terbaik

Wakil Para-badminton Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020. (dok. NPC Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Perjuangan Tim Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 sudah berakhir. Skuad Garuda mengemas kesuksesan dengan mengantongi total sembilan medali dari total tujuh cabang oalhraga yang diikuti.

Pencapaian ini terbilang jadi yang terbaik buat kontingen Indonesia sepanjang sejarah di ajang Paralimpiade. Bahkan, wakil Indonesia berhasil memutus puasa medali emas Paralimpiade setelah 41 tahun lamanya.

Berikut catatan prestasi wakil Indonesia di ajang Paralimpiade dari masa ke masa:

1. Paralimpiade Toronto 1976

Ilustrasi Cabor Lawn Bowls (youtube.com/Sekretariat Negara)

Indonesia mendulang prestasi pertamanya di ajang Paralimpiade Toronto 1976 di Kanada. Indonesia kala itu sukses membawa pulang total enam medali.

Dua medali emas dipersembahkan wakil para-atletik nomor pertandingan lempar lembing presisi putra, Itria Dini dan wakil lawn bowls tunggal putra, Syarifuddin. Satu medali perak dipersembahkan Ashari yang berlaga di nomor lari 100 meter putra.

Melengkapi raihan medali, Indonesia mengantongi tiga perunggu dari Itria Dini (tolak peluru) dan Saneng Hanafi (lempar lembing dan lempar cakram).

Baca Juga: Jokowi ke Atlet Paralimpiade RI: Saya Tunggu Semuanya di Istana

2. Paralimpiade Arnhem 1980

Ilustrasi Cabor Lawn Bowls (youtube.com/Sekretariat Negara)

Indonesia kembali mengirimkan wakilnya di Paralimpiade Arnhem 1980. Mengirimkan 15 atlet putra, wakil Indonesia membawa pulang enam medali dari ajang ini.

Dua medali emas dipersembahkan Yan Soebiyanto dari cabor Lawn Bowls dan juga R.S Arlen dari cabor para-angkat besi.

Sedangkan empat medali lainnya adalah medali perunggu yang masing-masing dipersembahkan oleh atlet Lawn Bowls, Sigit Soepadi, Soekarsan, Moenali Yamin Ismail, dan R.S Arlen/Safri Tanjung (ganda putra).

3. Paralimpiade New York dan Stoke Mandeville 1984, gagal raih emas

Ninik Umardiyani raih perak di Paralimpiade New York dan Stoke Mandeville 1984. (paralympic.org)

Prestasi Indonesia di Paralimpiade 1984, mulai menurun. Dalam ajang yang digelar di Amerika Serikat dan Inggris tersebut, Indonesia hanya bawa pulang dua medali.

Kedua medali tersebut berasal dari cabor Lawn Bowls. Medali perak dipersembahkan Ninik Umardiyani. Sedangkan, satu medali lainnya merupakan perunggu dan diberikan ganda putra, Kumianto/Memed Lesmana.

4. Stagnan di Paralimpiade Seoul 1988

Hadi Abdulaziz raih medali perak di Paralimpiade Seoul 1988. (paralympic.org)

Prestasi Indonesia stagnan di Paralimpiade Seoul 1988 Korea Selatan. Bersaing dengan 3.000 atlet dari 60 negara, Indonesia lagi-lagi meraih dua medali.

Keduanya pun cuma perak. Masing-masing dipersembahkan oleh Hadi Abdulaziz dan Soeparni dari cabor para-atletik.

5. Absen dan tanpa gelar di 1992 - 2008

Logo Paralimpiade. (Instagram.com/paralympics)

Selama 16 tahun Indonesia punya masa-masa kelam di ajang Paralimpiade. Setelah absen pada 1992, Indonesia nihil gelar sejak kembali mengirim kontingen di Paralimpiade Atlanta 1996.

Tak satu pun medali berhasil di bawa pulang kontingen Indonesia sejak saat itu. Termasuk di ajang Paralimpiade Sydney 2000, Athena 2004, dan Beijing 2008.

6. Putus nasib buruk di Paralimpiade London 2012

Atlet Para-Tenis Meja Indonesia, Dian David Mickael Jacobs (Instagram.com/davidjacobs_tabletennis77)

Pada 2012, saat London menjadi tuan rumah, Indonesia akhirnya memutus kutukan nirgelar di ajang Paralimpiade. David Jacobs menjadi pemutus nasib buruk Indonesia di Paralimpiade.

David berhasil menyumbang satu-satunya medali buat Indonesia dari gelaran ini. Berlaga di nomor tunggal, David menyumbang medali perunggu untuk Indonesia.

7. Masih susah tingkatkan prestasi di Rio de Janeiro 2016

Ni Nengah Widiasih, atlet para powerlifting di Paralimpiade Tokyo 2020. (ANTARA/HO-NPC Indonesia)

Empat tahun berselang, Indonesia kembali mengirim kontingen ke Paralimpiade Rio de Janeiro. Tapi, prestasi Indonesia belum meningkat di edisi kali ini.

Indonesia lagi-lagi hanya meraih satu medali dari ajang ini. Itu lahir dari Ni Nengah Widiasih yang mempersembahkan perunggu dari para-angkat besi.

Baca Juga: Srikandi Indonesia Berjaya di Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya