TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rekor Tak Kalah 8 Tahun Eersel Usai, Ruotolo Kembar Raih Kemenangan

Lahirnya Juara Dunia kickboxing baru.

Alexis Nicolas rebut sabuk kickboxing milik Regian Eersel di ONE Fight Night 21 (dok. ONE Championship)

Rekor 22 pertandingan tak terkalahkan Regian Eersel selama delapan tahun terakhir pupus di tangan Alexis Nicolas saat keduanya bertarung demi sabuk Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing dalam laga puncak ONE Fight Night 21 pada Sabtu (6/4/2024).

Sang kickboxer asal Prancis mengejutkan para penggemar ONE Championship yang memenuhi Lumpinee Boxing Stadium dalam laga klasik yang berjalan selama lima ronde. Ia sukses menjadi penguasa divisi baru, usai menggulingkan Regian Eersel yang begitu dominan dari takhta.

Aksi impresif di disiplin submission grappling juga ditunjukkan oleh Ruotolo kembar, yang sukses memaksa lawan tangguh masing-masing menyerah di waktu yang berdekatan. Adapun Tye juga mempertahankan gelar miliknya di laga pendukung utama.

Berikut highlight dari ONE Fight Night 21 yang usai dengan kejutan serta sejumlah laga eksplosif:

1. Alexis Nicolas jadi Juara Dunia Kickboxing baru

Seperti janjinya, petarung berjuluk "Barboza" ini tak gentar terlibat dalam perang serangan dari awal hingga akhir, dan momen menentukan bagi kemenangannya terjadi pada ronde kedua.

Setelah mencoba melemahkan sang juara bertahan lewat tendangan bertubi-tubi, Nicolas melihat celah dalam pertahanan lawannya dan bisa mendaratkan sebuah pukulan kanan keras yang membuat Eersel terjatuh.

Sang petarung berdarah Suriname tersebut mampu bangkit kembali dan hampir berbalik unggul, tetapi tidak cukup mendaratkan serangan telak untuk meyakinkan para juri bahwa ia layak terus menyandang gelar juara.

Diketahui, Eersel terakhir kali kalah pada Maret 2016, dan kini, rekor tak terkalahkannya selama delapan tahun tumbang. Meski demikian, petarung berjuluk "The Immortal" ini masih menyandang sabuk Juara Dunia ONE Lightweight Muay Thai.

2. Tye Ruotolo pertahankan gelar

Dalam laga perburuan sabuk lainnya, Tye Ruotolo berhasil mempertahankan sabuk Juara Dunia ONE Welterweight Submission Grappling usai memaksa Izaak Michell menyerah lewat kuncian leher inovatif pada menit 4:43.

Teknik kuncian baru itu kemudian diberi nama 'Ruotolotine', sebagai gabungan dari nama mereka serta Guillotine. Kuncian ini mirip dengan teknik rear-naked choke, namun sedikit dimodifikasi karena tangan lawan juga ikut terkunci.

Setelah hampir bertukar posisi dominan selama tiga menit, Michell justru yang pertama mengamankan posisi ideal dengan menguasai punggung dari Tye Ruotolo. Namun, sang bintang Amerika berusia 21 tahun itu membuat gerakan tak terduga untuk membalikkan keadaan sebelum akhirnya beralih ke posisi mount.

Setelah itu Tye tak membuang waktu untuk meraih punggung lawannya, dan menyarangkan teknik kuncian "Ruotolotine."

Baca Juga: Dua Kickboxer Terbaik Dunia Kembali Diadu di ONE Friday Fights 58

3. Kade Ruotolo juga raih kuncian

Yang lebih impresif, teknik kuncian serupa juga diraih oleh Kade Ruotolo atas Francisco Lo dalam laga submission grappling lainnya. Bedanya, sang saudara kembar memaksa lawannya menyerah di menit 4:48 atau lima detik lebih lama dari eksekusi Tye.

Ia pun meraihnya usai memulai laga lewat perang di atas kedua kaki. Namun, Tye akhirnya sukses menjatuhkan Lo dan menembus pertahanannya.

Laga sempat kembali ke atas kedua kaki, tapi sang Juara Dunia asal Amerika kembali menjatuhkan Lo dan meraih punggungnya. Dari situ ia segera melancarkan kuncian yang memaksa lawannya menyerah.

Kemenangan ini membawa rekor Ruotolo menjadi 29-3. Atas finis yang dibuat olah Tye dan Kade, CEO ONE Championship Chatri Sityodtong memberi bonus penampilan masing-masing senilai US$50.000 (Rp 794 juta).

Verified Writer

ONE Championship

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya