Bagi Davide Tardozzi, sebuah karier itu ada periode waktunya. Ketika selesai sebagai pembalap, ia tak berminat lagi menggeber motor balap di lintasan. Namun, bukan berarti ia hengkang dari paddock balap.
Davide Tardozzi hanya memilih jalur lain. Pada 1993, ia menerima tawaran untuk posisi manajemen di Ducati Corse. Tardozzi menjadi manajer tim pabrikan Borgo Panigale yang berlomba di WSBK.
Sebagai manajer tim, kariernya bersinar terang. Tardozzi merebut sederet gelar juara dunia pembalap bersama beberapa pembalap berbeda. Mereka adalah Carl Fogarty (1998 dan 1999), Troy Corser (1996), Troy Bayliss (2001, 2006, dan 2008), Neil Hodgson (2003), dan James Toseland (2004). Tardozzi juga mempersembahkan 14 gelar juara pabrikan dalam 17 tahun kepemimpinannya.
Kolaborasi Tardozzi dan Ducati berakhir pada pengujung 2009. Pada 2010, Tardozzi mencoba tantangan baru sebagai manajer BMW Motorrad di WSBK. Sayangnya, posisinya di tim pabrikan asal Jerman ini hanya bertahan selama setahun.
Apakah karier Tardozzi di dunia balap berakhir? Tentu saja tidak. Mulai 2014, Davide Tardozzi kembali dipercaya Ducati untuk mengisi posisi manajemen di tim balapnya. Kali ini Tardozzi mengomandoi tim pabrikan Ducati di MotoGP.
Davide Tardozzi punya misi menghidupkan Ducati yang mati suri. Ia bekerja sama dengan Gigi Dall’Igna, teknisi paling mumpuni di Ducati. Dengan kehebatannya, Dall’Igna mengubah arah sejarah Ducati dengan menghasilkan evolusi mesin yang makin kompetitif tiap musimnya.
Di MotoGP, kerja Tardozzi tak mudah. Ia mengatur tim balap dengan level kompetisi tertinggi. Ia harus mampu terhubung dengan banyak pembalap kenamaan. Nama-nama besar seperti Andrea Dovizioso, Andrea Iannone, Jorge Lorenzo, Danilo Petrucci, Jack Miller, Enea Bastianini, dan Francesco Bagnaia datang silih berganti.
Kendati begitu, Tardozzi tetap bisa menjaga performa kerjanya. Tardozzi telah merengkuh sederet prestasi di MotoGP. Pada 2017--2019, Ducati meraih runner-up kejuaraan pembalap lewat Dovizioso.
Sejak 2021, prestasinya makin mentereng. Tim pabrikan Ducati merebut titel juara dunia tim MotoGP pada 2021, 2022, dan 2024. Puncaknya adalah dua gelar juara dunia pembalap yang direbut Ducati lewat Francesco Bagnaia pada 2022 dan 2023.