TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Motor Pabrikan Italia Kuasai Grid MotoGP 2023, Jepang Kudu Waspada!

Ducati paling dominan

potret bayangan motor Honda (motogp.com)

Suksesnya Francesco Bagnaia dan Ducati merebut gelar juara dunia MotoGP 2022 jadi sebuah awalan baru. Pabrikan Italia berhasil unggul dan menyaingi pabrikan Jepang.

Berbeda dengan Ducati dan Aprilia yang merengkuh banyak pencapaian, pabrikan Negeri Matahari Terbit malah sebaliknya. Suzuki hengkang dari MotoGP, Yamaha kehilangan tim satelit yang lebih memilih Aprilia, dan Honda berada di peringkat bawah klasemen konstruktor.

Deretan nasib buruk itu belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kelas para raja. Apa yang sebenarnya terjadi dengan pabrikan Jepang? Mengapa pabrikan asal Italia mampu mendominasi?

1. Grid MotoGP 2023 dikuasai pabrikan Italia

potret Ducati di lintasan balap (motogp.com)

Secara jumlah, motor asal pabrikan Eropa (Italia dan Austria) mendominasi grid balap. Ducati punya 8 motor, Aprilia menurunkan 4 motor, dan KTM diperkuat 4 motor. Bandingkan dengan Honda dan Yamaha yang masing-masing menurunkan 4 dan 2 motor.

Jika dilihat lebih jauh, keunggulan pabrikan Eropa pun terjadi di kelas lebih ringan. Pierer Group dengan berbagai mereknya seperti KTM, GASGAS, dan Husqvarna mendominasi Moto3.

Di kelas Moto2, mesin Triumph asal Inggris digunakan sebagai pemasok tunggal. Sasis yang digunakan kebanyakan tim adalah Kalex asal Jerman, juga ada sasis SpeedUp asal Italia. Sementara di MotoE, Ducati menjadi pemasok tunggal motor balap listrik.

Baca Juga: Vinales dan Miller Bisa Cetak Rekor Langka di MotoGP 2023

2. Pabrikan Eropa, Italia khususnya, lebih agresif dan inovatif

Enea Bastianini (motogp.com)

Pada era MotoGP saat ini, pabrikan Eropa lebih agresif dalam hal riset dan pengembangan motor dibandingkan rival mereka di Jepang. Dewasa ini Ducati dan Aprilia menjadi pabrikan paling inovatif.

Kedua pabrikan Italia tersebut tak segan memperkenalkan fitur baru dalam pengujian, apalagi dalam hal aerodinamika. Tengok saja deretan sayap pada Desmosedici dan RS-GP. Bahkan di bagian buritan pun sekarang ada sayapnya.

Selain itu, adanya holeshot device membuat Ducati berada di atas angin. Pabrikan lain dipaksa meniru apa yang dilakukan Borgo Panigale.

Cara-cara pengembangan motor tempo dulu sudah usang. Misalnya untuk membangun sasis baru, jika menghabiskan waktu beberapa bulan, hasilnya tak akan mengarah ke mana pun.

Fabio Quartararo dan Marc Marquez berulang kali meminta Yamaha dan Honda untuk mengubah mentalitasnya. Mereka ingin agar pabrikan Jepang meniru apa yang dilakukan pabrikan Eropa.

Selain itu, adanya pandemi Covid-19 punya peranan dalam penurunan performa pabrikan Jepang. Akibat isolasi, pengembangan motor jadi tak maksimal akibat lambatnya alur koordinasi.

Dilansir Corsedimoto, keterbatasan Honda dan Yamaha terletak pada alur mata rantai komunikasi yang hilang. Termasuk adanya masalah pada sinergi antara tim balap mereka yang berada di Eropa dan pabrik mereka di Jepang.

3. Pabrikan asal Italia berada dalam momen terbaik

Aleix Espargaro dan Jack Miller (motogp.com)

Pabrikan motor asal Italia sedang berada di atas angin. Ducati, misalnya, sejak diakuisisi Audi melakukan banyak kolaborasi dengan produsen mesin kenamaan seperti Porsche dan Lamborghini.

Para insinyur mereka di MotoGP dan World Superbike pun saling bekerja sama satu sama lain di bawah arahan tangan dingin seorang Gigi Dall’Igna. Hasilnya, mereka merebut gelar ganda di kedua ajang balap motor bergengsi itu. Ducati berjaya bukan melulu karena modal yang kuat, tetapi metode yang tepat.

4. Pabrikan asal Austria pun mulai menyusul

Miguel Oliveira (motogp.com)

Pabrikan Jepang seperti Yamaha dan Honda tak hanya harus mewaspadai Ducati dan Aprilia, KTM pun harus terus dipantau. Pabrikan asal Austria ini berupaya keras mengejar ketertinggalannya dari pabrikan asal Italia.

Dalam beberapa tahun terakhir, KTM merektrut banyak teknisi andal asal Ducati. Paling anyar adalah Alberto Giribuola, mantan kepala kru Enea Bastianini yang kini akan berperan mengembangkan RC16. Tak ketinggalan, mereka punya inisiatif berkolaborasi dengan tim Formula 1.

Baca Juga: 7 Negara asal Pembalap MotoGP 2023, Spanyol Masih Dominan

Verified Writer

Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya