TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aston Martin Ungkap Cara Menangani Hubungan Alonso dan Stroll

Sikap perfeksionis Alonso sempat jadi kekhawatiran

potret Fernando Alonso (kanan) dan Lance Stroll (twitter.com/AstonMartinF1)

Aston Martin berhasil menjadi salah satu tim yang mencuri perhatian di Formula 1 2023. Tim yang bermarkas di Silverstone, Inggris, ini berhasil finis di peringkat kelima klasemen akhir konstruktor dengan berhasil meraih 8 podium dalam 22 balapan. Hasil ini tentu tak lepas dari kinerja Fernando Alonso yang menyumbangkan semua podium yang diraih Aston Martin.

Namun, kehadiran pembalap asal Spanyol ini sempat menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi Aston Martin, terutama terkait dinamika hubungan dengan pembalap mereka, Lance Stroll. Alonso merupakan pembalap senior yang sarat pengalaman di F1, sedangkan Stroll merupakan anak dari sang pemilik tim, Lawrence Stroll. Mike Krack selaku team principal Aston Martin mengakui mereka melakukan diskusi internal dalam menangani hubungan Alonso dan Stroll.

1. Fernando Alonso dikenal sebagai sosok yang perfeksionis dan banyak menuntut

potret Fernando Alonso ((twitter.com/AstonMartinF1)

Fernando Alonso dikenal sebagai pembalap yang perfeksionis dan doyan menuntut. Hal ini cukup wajar mengingat dirinya merupakan peraih juara dunia 2 kali dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Namun, sifat Alonso ini bagai pedang bermata dua. Di satu sisi, ia mampu memberi motivasi kepada timnya untuk berkembang. Namun, di sisi lain, ia bisa menjadi sumber konflik.

Sifat perfeksionisnya ini menimbulkan konflik ketika Alonso membalap untuk McLaren-Honda pada 2015–2018. Ia mengkritik habis timnya karena tidak mampu memberikan mobil yang kompetitif hingga membuat hubungannya dengan McLaren menjadi tegang. Salah satu momen ini terjadi pada GP Jepang 2015. Dirinya mengatakan kepada timnya melalui radio mengenai performa mobilnya yang seperti GP2 (yang kini menjadi Formula 2) karena tak mampu bersaing dengan pesaingnya.

Selain itu, Alonso yang pernah membalap untuk Alpine selama 2 musim sejak 2021 juga dikenal sebagai pembalap yang banyak menuntut. Hal ini diakui mantan race director Alpine, Davide Brivio. Namun, ia memandang hal tersebut sebagai hal positif untuk mengerahkan semua yang diperlukan untuk mendapatkan performa tim dan mobil terbaik.

2. Mike Krack sempat khawatir dengan potensi konflik kedua pembalapnya

potret Mike Krack (formula1.com)

Setelah pensiunnya Sebastian Vettel dari Formula 1 pada 2022, Fernando Alonso kemudian didatangkan dengan tujuan untuk mengembangkan tim yang baru berumur 2 tahun. Mereka sadar akan sikap Alonso yang banyak menuntut ini. Belum lagi potensi konflik dengan Lance Stroll yang merupakan putra dari Lawrence Stroll sebagai salah satu pemiliki tim.

Team principal Aston Martin, Mike Krack, mengakui adanya kemungkinan konflik di timnya. Sebelum kedatangan Alonso, timnya telah melakukan diskusi internal mengenai cara terbaik menghadapi situasi ini. Nyatanya, setelah musim 2023 berjalan, pendekatan kepada kedua pembalap yang dilakukannya tidak sesulit dari apa yang dikhawatirkannya.

“Kami memiliki situasi yang unik, tentu saja, karena salah satu pembalap adalah putra dari sang pemilik dan yang lainnya adalah pembalap senior yang berpengalaman. Jadi, kami perlu berpikir: Seperti apa dinamika hubungan di antara mereka dan bagaimana mereka akan berkembang?”

“Ketika Fernando (Alonso) bergabung dengan kami, banyak orang memperingatkan bahwa dia akan menyulitkan, jadi kami mencoba mempersiapkan diri. Kami harus berpikir, apa pendekatan kami dan ini bukan hanya saya, tetapi juga sporting director dan performance director, dan bagaimana kami akan menangani media?” ungkap Mike Krack dilansir Motorsport.

"Namun, kami perlu sadar bahwa Fernando dan Lance (Stroll) sudah saling mengenal lama, sejak zaman (Alonso masih di) Ferrari. Jadi, ketika semuanya dimulai, kami mengambil pendekatan bahwa kami harus terbuka, jujur, dan transparan dengan keduanya tiap saat," tambahnya.

Baca Juga: Fernando Alonso Puas dengan Hasil Positif A14 Management

3. Kedewasaan kedua pembalap Aston Martin menjadi kunci kesuksesan mereka pada 2023

potret Mike Krack (kiri) dan Fernando Alonso (formula1.com)

Menurut Mike Krack, keterbukaan kepada kedua pembalapnya merupakan hal penting untuk menjaga keharmonisan tim. Namun, hal ini tidak mudah dilakukan, terutama ketika tim mengalami situasi yang tidak diinginkan. Krack menilai bahwa kebijakan keterbukaan timnya telah membuahkan hasil secara keseluruhan meskipun ada masa pasang surut selama 2023. 

"Dengan kontribusi dari kedua pembalap dan semua anggota tim, kami berhasil mempertahankan hubungan yang terbuka, jujur, dan transparan. Hal ini membuat semuanya menjadi jauh lebih mudah. Saya harus katakan, cara Lance (Stroll) dan Fernando (Alonso) bekerja dan bersikap kepada satu sama lain tidak memerlukan intervensi dari kami,” ucapnya kembali dikutip Motorsport.

“Mereka menyadari bahwa kami memiliki sembilan kompetitor tangguh di luar sana, dan tidak ada untungnya bagi kami untuk saling bertengkar. Ini sangat membantu. Pujian layak diberikan kepada mereka berdua atas cara mereka menangani situasi ini,” tegasnya.

Verified Writer

Widyo Andana Pradiptha

Seringnya nulis tentang sepak bola dan Formula 1

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya