Kronologi Jatuhnya Atlet Paralayang Afganistan di Puncak Mas Bogor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Atlet paralayang asal Afganistan Lida Hozoori jatuh dari ketinggian sekitar 15 meter saat bertanding di ajang Asian Games 2018 di Puncak Mas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/8).
"Korban sudah mendapatkan penanganan medis," kata Manager Pertandingan Wahyu Yudha Dewanto seperti dikutip dari Antara.
1. Kronologis jatuhnya Lida Hozoori
Lida Hozoori diduga jatuh karena kondisi angin di lokasi pertandingan yang tidak menentu. Angin, misalnya, bisa tiba-tiba bertiup kencang namun juga bisa mendadak hilang.
Lida terjatuh saat akan mendarat di titik pendaratan. Ia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto di Jakarta dengan menggunakan helikopter.
Baca Juga: Cetak Sejarah: Paralayang Rebut 2 Medali Asian Games 2018
2. Lida bukan satu-satunya atlet paralayang yang cedera
Editor’s picks
Selain Lida Hozoori ada dua atlet paralayang lain yang juga mengalami cedera, keduanya yakni Wang Jianwei dari Tiongkok dan Mongolia Chuluunbat Tumenbayr dari Mongolia.
Jianwei dikabarkan jatuh dari ketinggian 20 meter, gara-gara parasutnya terlipat di lokasi pendaratan. Musibah ini mengakibatkan Jianwei patah kaki.
Sementara Chuluunbat Tumenbayr keluar lintasan pendaratan paralayang dan mendarat di halaman parkir sekitar venue. Namun ia tidak mengalami cedera serius.
3. Angin puncak sedang sulit diprediksi
Kepala Pelatih Paralayang Indonesia Gendon Subandon mewanti-wanti semua atlet paralayang untuk berhati-hati karena cuaca, khususnya angin, di Puncak Mas saat ini sangat sulit diprediksi. Semoga tidak ada insiden atlet paralayang jatuh lagi ya!
Baca Juga: Hebat! Paralayang Sumbang Medali Emas Asian Games 2018