Anthony Ginting Tegaskan Kariernya Belum Habis

- Anthony Ginting merasa kecil dan butuh bantuan psikolog
- Ginting yakin kemampuannya tak hilang, tapi perlu waktu untuk kembali ke performa terbaik
- Ginting mengungkap beratnya masa rehabilitasi dan iri melihat rekan latihan dengan lebih optimal
Jakarta, IDN Times - Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, yakin kariernya belum habis. Dia merasa masih bisa bersaing di level tertinggi meski kondisi fisiknya belum pulih 100 persen usai cedera.
Grafik Ginting memang menurun jauh dalam dua turnamen pertama yang dijalaninya pasca cedera, Japan Open dan China Open 2025. Dalam kedua turnamen itu, Ginting selalu tersingkir di babak 32 besar.
"Saya belum habis. Masih bisa (comeback) lagi. Masih ada!" kata Ginting menjawab pertanyaan IDN Times, saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung pada Kamis (31/7/2025).
1. Sempat merasa kerdil, bahkan saat latihan

Ginting tak menampik terkadang merasa berkecil hati saat kembali tampil pasca cedera serius selama enam bulan. Perasaan ini tak hanya dirasakan Ginting saat pertandingan, tapi juga latihan. Beruntung, Ginting punya bantuan psikolog untuk membantunya tetap berpikir positif.
"Tapi ya kalau pikiran gitu sih ya, ada sih pasti. Bukan cuman di pertandingan ya, dalam sehari-hari juga ada gitu. Cuman, ya itu kan fungsi dan kebetulan ada psikolog juga, yang bantu saya punya pikiran bagus setiap harinya. Tetap positif juga, percaya sama apa yang saya punya," kata Ginting.
2. Ginting: Saya punya kemampuan

Ginting yakin, kemampuannya tak hilang. Namun, peraih medali perunggu Olimpiade 2020 Tokyo ini menyadari, perlu waktu untuk kembali ke performa terbaiknya.
Menurut Ginting, tugasnya sekarang hanya tinggal menata diri. Dia harus memperkuat lagi mentalnya agar bisa bersaing lagi di level tertinggi.
"Ya, semua kemampuan yang saya punya selama ini kan bukan hilang begitu aja. Saya ada, punya modal. Tinggal bagaimana membalikkan, membangkitkannya lagi gitu. Itu kan pasti butuh waktu ya dan gak gampang juga. Hari ini dibangkitkan, besok datang, gak juga gitu. Jadi, memang harus dibangun lagi setiap harinya. Terus juga harus ya punya kekuatan mental dan pikiran sendiri yang lebih kuat saja sih dalam menjalani prosesnya," kata Ginting.
3. Beratnya masa rehabilitasi Ginting

Ginting merasa begitu berat menjalani masa rehabilitasinya. Persoalan mental menjadi hal terbesar yang harus dihadapi ketika iri melihat rekan rekan bahkan junior sepelatnasnya bisa menjalani latihan dengan lebih optimal.
"Apa ya? Bukan iri ya. Ya keinginannya kan besar juga mau smes, cuma gak bisa. Itu kan agak lumayan mengganggu juga. Sedangkan, kami melihat setiap hari datang latihan, full segala macam. Tapi, ya keinginannya kan pasti besar. Cuma, apa ya coba fokus ke diri sendiri saja sih. Ini yang proses yang harus dijalani," ujar atlet asal Cimahi, Jawa Barat tersebut.