Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Arm Pump, Cedera Laten yang Jadi Momok Pembalap MotoGP

Joan Mir dan Fabio Quartararo (motogp.com)
Joan Mir dan Fabio Quartararo (motogp.com)

Sebagai atlet, seorang pembalap MotoGP juga tak bisa lepas dari risiko terkena cedera. Di antara banyaknya cedera yang bisa menerpa, ada satu jenis cedera yang cukup menjadi momok menakutkan bagi para pembalap MotoGP.

Cedera itu bernama arm pump. Cedera ini umumnya muncul pada lengan bagian bawah. Jika cedera ini terjadi saat balapan, risikonya bisa cukup membahayakan pembalap MotoGP.

1. Apa itu arm pump?

Fabio Quartararo (motogp.com)
Fabio Quartararo (motogp.com)

Dalam istilah medis, arm pump dikenal sebagai Chronic Exertional Compartment Syndrome (CECS). Dalam kasus yang lebih serius, arm pump bisa disebut dengan Acute Compartment Syndrome (ACS).

Dilansir laman resmi MotoGP, menurut Mayo Clinic, arm pump adalah sebuah kondisi pada otot dan saraf yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kadang cacat pada otot lengan atau kaki yang terdampak. Siapa pun bisa terkena arm pump. Namun, biasanya kondisi ini terjadi pada atlet yang melakukan aktivitas yang melibatkan dampak berulang.

Bagi pembalap, karakteristik dari arm pump ditandai dengan timbulnya rasa sakit yang parah dalam beberapa menit berkendara. Rasa sakit ini bisa hilang dalam waktu 20 menit setelah menghentikan aktivitas. Namun, rasa sakit yang tiba-tiba terasa ketika tengah berada di atas lintasan tentu sangat merugikan sekaligus membahayakan.

2. Pada pembalap, arm pump muncul pada lengan bawah

Iker Lecuona (motogp.com)
Iker Lecuona (motogp.com)

Bagaimana cedera arm pump bisa muncul? Semua terjadi pada otot dan sel membran yang membungkusnya. Salah satu jenis sel membran tersebut bersifat kaku alias tak fleksibel yang disebut dengan fascia.

Ketika otot bekerja dengan keras, aliran darah pada otot bisa meningkat hingga 20 persen. Fascia yang kaku menjadi semakin ketat dan akhirnya menyempitkan aliran darah.

Dengan otot yang mengembang tetapi fascia membungkusnya dengan ketat, arm pump menjadi seperti perban yang membalut dengan ketat. Aliran darah dari dan ke otot pun terputus sehingga membuat saraf kesemutan dan tak bisa merespon dengan tepat.

Penyempitan ini juga menyebabkan rasa sakit yang hebat. Selain itu, sangat mungkin membuat bagian tubuh tersebut lemah dan mati rasa.

Bagi rider MotoGP di semua kelas, lengan bagian bawah bekerja keras selama sesi latihan, kualifikasi, hingga balapan, terutama dalam hal pengereman. Cedera ini tentu saja berbahaya jika terjadi pada lengan yang sedang mengontrol motor berkecepatan tinggi. Kondisi fisik otomatis menurun dan konsentrasi pun lenyap.

Salah satu cara mendiagnosis arm pump yaitu dengan melakukan pemindaian Magnetic Resonance Imaging (MRI). Paling mutakhir, ada teknik bernama Near Infrared Spectroscopy (NIRS). Ini merupakan teknik yang mengukur jumlah oksigen dalam darah di jaringan yang terkena cedera.

3. Fasciotomy, solusi jitu atasi arm pump

Fabio Quartararo (motogp.com)
Fabio Quartararo (motogp.com)

Arm pump bisa disembuhkan dengan operasi yang disebut fasciotomy. Prosesnya dengan membuat sebuah celah di membran fascia untuk mengurangi tekanannya. Operasi ini membutuhkan anestesi umum untuk membuka lengan, memotong celah di fascia, kemudian menjahitnya kembali.

Bagi kebanyakan orang, pemulihan arm pump bisa memakan waktu hingga 6 minggu. Namun, pembalap MotoGP kadang mampu pulih dengan lebih cepat.

Banyak faktor yang berkontribusi untuk hal ini. Sebagai pembalap kelas dunia, dana yang tersedia untuk pengobatan mereka tentu berlimpah. Maka, tak aneh jika mereka mendapatkan perawatan terbaik, termasuk prosedur paling mutakhir untuk memastikan operasi dengan efek samping minimal dan rehabilitasi khusus. Bagaimanapun, pembalap MotoGP tak bisa cedera berlama-lama.

Kendati begitu, ada kemungkinan fasciotomy tak berjalan sesuai rencana. Jika prosedur membuat celah di fascia gagal menyembuhkan arm pump, maka harus ada prosedur lanjutan. Langkah selanjutnya adalah melepas lapisan itu sepenuhnya. Prosedur ini lebih berisiko dan bisa menimpulkan masalah lanjutan bagi pembalap.

Risiko ini pernah dialami Cal Crutchlow pada musim 2020. Setelah menjalani operasi pada Agustus 2020, ia tak langsung benar-benar pulih.

4. Banyak pembalap MotoGP yang menderita arm pump

Aleix Espargaro dan Jack Miller (motogp.com)
Aleix Espargaro dan Jack Miller (motogp.com)

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pembalap MotoGP yang menderita arm pump. Dilansir IntentsGP dan laman resmi MotoGP, setidaknya beberapa pembalap punya riwayat cedera arm pump. Mereka adalah Dani Pedrosa, Casey Stoner, Stefan Bradl, Jorge Lorenzo, Miguel Oliveira, Cal Crutchlow, Pol Espargaro, Aleix Espargaro, Johann Zarco, Jack Miller, dan Fabio Quartararo.

Pada musim MotoGP 2021, banyak pembalap di kelas premier yang cedera arm pump. Jack Miller dan Iker Lecuona menjalani operasi pada April 2021. Pada Mei 2021, giliran Fabio Quartararo dan Aleix Espargaro. Bagi Quartararo dan Espargaro, itu kali kedua mereka menjalani operasi. Pada September 2021, Johann Zarco juga melakukan prosedur operasi ini.

Meski demikian, ada juga pembalap yang tak pernah cedera arm pump. Valentino Rossi, misalnya, tak pernah punya masalah cedera ini selama 26 tahun kariernya di ajang Grand Prix. Maverick Vinales pun tak pernah didera arm pump saat berlaga di semua kelas.

5. Fabio Quartararo dan Joan Mir, dua juara dunia yang merasakan bahaya arm pump

Fabio Quartararo dan Joan Mir (motogp.com)
Fabio Quartararo dan Joan Mir (motogp.com)

Arm pump memang bisa menjadi musuh menakutkan bagi pembalap MotoGP. Kasus terakhir yang cukup menghebohkan terjadi pada Fabio Quartararo.

Saat gelaran MotoGP 2021 Spanyol, El Diablo merasakan bahaya laten dari arm pump. Quartararo sama sekali tak punya masalah selama akhir pekan di Sirkuit Jerez. Akan tetapi, tiba-tiba pada hari Minggu ia didera cedera arm pump ini. Quartararo harus merelakan P1 dan finis P13.

Quartararo sendiri pernah dua kali operasi arm pump dalam jangka waktu tiga tahun. Operasi pertama Quartararo berlangsung pada Juni 2019. Berikutnya pada Mei 2021, ia kembali menjalani fasciotomy dimana pemulihannya termasuk cepat hanya sekitar dua minggu saja.

Juara dunia musim 2020, Joan Mir, juga pernah menderita arm pump. Cedera ini lebih berpotensi terutama ketika pembalap melakoni balapan di sirkuit yang cukup menuntut. Beberapa sirkuit memang membutuhkan akselerasi dan pengereman yang ekstrem, seperti Jerez, Assen, Mugello, dan Sepang.

Pada balapan di Grand Prix Malaysia pada, Minggu (23/10/2022), Mir tercecer dan finis di posisi ke-19 lantaran menderita cedera ini. Mir berencana untuk melakukan operasi setelah semua balapan musim 2022 usai.

Sama seperti olahraga lainnya, para pembalap MotoGP juga tak lepas dari risiko cedera, tak terkecuali cedera arm pump ini. Momen cedera pembalap MotoGP mana yang paling membekas di ingatan kamu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
Jumawan Syahrudin
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us