Francesco Bagnaia punya kisah unik untuk asal-usul nomornya. Saat di Moto3, Bagnaia menggunakan nomor 21. Saat ia naik ke kelas Moto2, nomor ini sudah digunakan Franco Morbidelli. Bagnaia kemudian melipat gandakan nomor ini menjadi 42.
Saat naik ke kelas MotoGP, nomor 21 dan 42 sudah digunakan Morbidelli dan Alex Rins. Bagnaia lantas melipatgandakan tiga kali nomor 21 menjadi 63. Nomor inilah yang ia gunakan sampai sekarang.
Jack Miller juga punya kisah menarik dalam pemilihan nomornya. Miller awalnya menggunakan nomor 543 saat berlaga di motocross. Namun, karena nomor tiga digit tak diizinkan di kejuaraan dunia sepeda motor, ia kemudian memilih 43. Dengan nomor ini ia menjadi juara di kejuaraan IDM Jerman.
Saat berlaga di kejuaraan Grand Prix, nomor 43 sudah ada yang punya. Ia lalu beralih ke nomor 8. Saat naik ke kelas premier, nomor 8 sudah digunakan Hector Barbera, karena itu ia beralih lagi ke nomor 43. Nomor inilah yang ia gunakan sekarang.
Johann Zarco memilih nomor 5 untuk menghormati mantan manajernya, Laurent Fellon. Fellon aktif menggunakan nomor ini pada era 1980-an. Zarco sendiri memulai kariernya dengan nomor 14, kemudian beralih ke nomor 5 saat nomor ini tersedia.
Rekan setimnya, Jorge Martin, saat ini memilih nomor 89. Martin awalnya menggunakan nomor 88. Ia sukses menjadi juara dunia Moto3 pada 2018 dengan menggunakan nomor 88.
Saat Martin naik ke kelas MotoGP pada 2021, sayangnya nomor ini sudah digunakan Miguel Oliveira. Martin tidak berpikir lama dan langsung menambahkan angka 88 dengan angka 1. Jadilah ia menggunakan nomor 89.
Enea Bastianini menggunakan nomor 33 saat menjadi juara dunia Moto2 pada 2020. Pemilihan nomor ini mengacu pada usia Bastianini saat pertama kali mengendarai sepeda motor, yaitu saat berusia 3 tahun 3 bulan.
Saat naik kelas ke MotoGP, nomor ini sudah digunakan Brad Binder. Bastianini kemudian menggunakan nomor 23.
Rekan setimnya, Fabio Di Giannantonio alias Diggia, saat ini menggunakan nomor 49. Padahal nomor favorit Diggia adalah 21 dan 4. Kedua nomor ini ia gunakan saat memulai kariernya di dunia balap.
Saat ia debut di kelas premier, nomor 21 dan 4 sudah digunakan Franco Morbidelli dan Andrea Dovizioso. Diggia lalu memilih nomor 49 karena nomor ini belum pernah digunakan sebelumnya.
Luca Marini menggunakan nomor 10. Adik tiri Valentino Rossi ini awalnya memilih nomor 97, sama seperti tahun kelahirannya pada 1997. Saat naik kelas ke Moto2, nomor ini sudah digunakan Xavi Vierge. Oleh karena itu, Marini memilih nomor 10 berdasarkan hari ulang tahunnya, 10 Agustus.
Marco Bezzecchi alias Bez saat ini bernomor 72. Saat memulai kariernya, nomor yang digunakan Bez adalah 12. Akan tetapi, ia menggantinya karena nomor itu sudah digunakan Thomas Luthi di Moto2. Bez lantas memilih nomor 72 karena nomor ini bentuknya mirip dengan 12.
Fabio Quartararo memilih nomor 20 sesuai dengan ulang tahunnya pada 20 April. Ia tetap memilih nomor ini meski sudah menjadi juara dunia MotoGP.
Untuk Franco Morbidelli, ia memulai kariernya dengan nomor 12 karena nomor 1 dan 2 adalah nomor favoritnya. Saat memulai debutnya di kelas Moto2 pada 2013, Tom Luthi menggunakan nomor 12. Morbidelli kemudian membalik urutan nomor favoritnya menjadi 21 dan menggunakan nomor ini sampai sekarang.
Andrea Dovizioso alias Dovi memulai dengan nomor 34. Dengan nomor ini ia menjadi juara dunia kelas 125cc 2004.
Saat nomor 34 tak boleh lagi digunakan untuk menghormati Kevin Schwantz, Dovi terpaksa mencari nomor lain. Ia memilih nomor 4. Pada 2013, saat beralih ke Ducati, Dovi menambahkan angka 0 pada awalan nomornya dan hingga kini menggunakan nomor 04.
Darryn Binder, rekan setim Dovi, sudah menggunakan nomor 40 sejak awal kariernya. Ia tetap menggunakan nomor ini saat debut di kelas MotoGP.
Brad Binder awalnya memulai dengan nomor 41. Namun, saat naik ke kelas premier, ia menggunakan nomor 33 karena nomor 41 sudah digunakan Aleix Espargaro. Nomor 33 juga seperti inisial namanya.
Nomor favorit Miguel Oliveira adalah 41. Nomor ini sudah ia gunakan sejak kecil. Ia kemudian mengganti nomornya ke 44. Sayangnya, nomor ini sudah digunakan Pol Espargaro ketika naik ke kelas MotoGP. Oliveira kemudian melipatgandakan nomor 44 menjadi 88 dan menggunakannya sampai saat ini.
Remy Gardner menggunakan nomor 87 sejak 2016. Nomor ini diambil dari 1987, tahun ketika ayahnya, Wayne Gardner, menjadi juara dunia kelas 500cc.
Rekan setimnya, Raul Fernandez, sudah menggunakan nomor 25 sejak 2018. Ia juga memulai debutnya di kelas premier dengan nomor 25.
Nomor 41 adalah favoritnya Aleix Espargaro karena merupakan nomor pembalap idolanya, Youichi Ui. Saat di kelas intermediate, Aleix pernah menggunakan nomor 42 dan 40, tetapi tak lama. Saat awal berlaga di kelas premier ia sempat menggunakan nomor 44 sebelum kembali beralih ke nomor 41.
Maverick Vinales saat ini menggunakan nomor 12, meski awalnya menggunakan nomor 25. Ia pernah beralih ke nomor 40 karena alasan sponsor. Ia kemudian kembali ke nomor 25 saat membalap untuk Suzuki. Saat ini, Vinales menggunakan nomor 12. Ia pernah mengalahkan Marc Marquez dengan nomor ini saat masih kecil.
Joan Mir menggunakan nomor 36 sejak awal kariernya. Nomor ini sama seperti sepupunya, Joan Perello, yang pernah berkompetisi di kelas 125cc. Mir kemudian tahu bahwa 36 juga merupakan nomor favorit kepala krunya di Suzuki saat ini, Francesco Carchedi.
Alex Rins, rekan setimnya, memulai dengan nomor 14, lalu beralih ke nomor 24. Rins mengubah nomornya menjadi 42 sampai saat ini. Gaya penomoran 42 mirip dengan inisial namanya, AR. Namun, ia sempat menggunakan nomor 40 saat berlaga di Moto2 karena alasan sponsor.
Juara dunia delapan kali, Marc Marquez, menggunakan nomor 93 sejak awal kariernya. Nomor ini diambil dari tahun lahirnya, 1993.
Sementara, Pol Espargaro memulai kariernya dengan nomor 4. Nomor ini sama dengan idolanya, Alex Baros. Sayangnya, saat ia masuk ke ajang Grand Prix, nomor ini sudah digunakan. Ia memutuskan untuk menambah angka 4 dua kali dan sejak saat itu ia menggunakan nomor 44.
Alex Marquez suka dengan nomor 23. Akan tetapi, ia memulai kariernya di ajang Grand Prix dengan nomor 12 karena nomor 23 sudah digunakan Niccolo Antonelli.
Saat naik ke kelas Moto2, nomor 23 dan 12 ternyata juga sudah digunakan Marcel Schrotter dan Thomas Luthi. Alex kemudian mengurangi tahun kelahirannya (96) dengan nomor 23 dan menggunakan nomor 73 sampai sekarang.
Takaaki Nakagami awalnya menggunakan nomor 73 pada 2007 saat berlaga di kelas 125cc. Ia kemudian beralih ke nomor 30 karena dengan nomor ini membuatnya tampil baik saat berlaga di Rookies Cup.
Semua nomor tentu punya cerita masing-masing yang bermakna bagi setiap pembalap. Nomor mana yang jadi favoritmu?