Atlet Jadi Korban Aturan Baru, Greysia Polii Surati BWF

- Greysia Polii menyuarakan keberatan terhadap aturan kesehatan baru BWF yang merugikan atlet.
- Aturan baru membatasi penggunaan semprotan pereda nyeri selama pertandingan, menimbulkan protes dari sejumlah atlet.
- Sejumlah atlet, termasuk Fajar Alfian dari Indonesia, menjadi 'korban' aturan medis baru BWF saat World Tour Finals 2024.
Jakarta, IDN Times - Greysia Polii ikut bersuara soal aturan kesehatan baru Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Langkah itu menyusul sejumlah atlet yang menjadi korban aturan baru saat menjalani BWF World Tour Finals 2024 pekan lalu.
Sebagai ketua komite atlet BWF, Greysia melayangkan surat kepada BWF. Namun, Greysia menjelaskan bahwa yang dapat dia lakukan hanya menyampaikan aspirasi, bukan menentukan kebijakan.
Aturan medis baru BWF membatasi penggunaan semprotan pereda nyeri selama pertandingan dan hanya dapat diberikan kepada atlet saat interval atau jeda antargame.
1. Sudah surati BWF

Greysia mengaku sudah bersurat kepada BWF soal aturan medis baru BWF yang dirasa merugikan atlet dalam World Tour Finals 2024 pekan lalu. Selain itu, Greysia juga menyoroti soal kasus yang dialami Viktor Axelsen dan Beiwen Zhang soal aturan denda karena mundur dari turnamen.
“Ya. Kami sudah melapirkan keapda BWF dengan mengirimkan email tentang apa yang terjadi pekan lalu juga apa yang terjadi pada kasus Viktor dan Beiwen,” tulis Greysia dalam akun X-nya (@GreysPolii).
2. Bisa bersuara tapi tak mengambil keputusan

Greysia menjelaskan kepada penggemar bahwa sebagai komite atlet yang bisa dilakukannya adalah menyuarakan pendapat. Greysia menegaskan dia tak bisa menjadi penentu keputusan.
“Komite atlet hanya menjadi jembatan, kami menyuarakan tapi kami tidak bisa mengambil keputusan.” kata Greysia.
3. Para 'korban' aturan medis BWF

Sederet atlet menjadi ‘korban’ aturan medis baru BWF. Termasuk ganda putra Indonesia, Fajar Alfian.
Dalam laga melawan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Fajar sempat terjatuh. Namun, Fajar tidak diizinkan untuk mendapat perawatan medis. Akhirnya laga dilanjutkan. Setelah game berakhir, Fajar baru bisa menerima perawatan tim medis.
Hal serupa dialami sejumlah atlet lain sepanjang World Tour Finals 2024 seperti Ren Xianyu (China), Aya Ohori (Jepang), dan Lee Zii Jia (Malaysia).