Berry/Hardi dan Wahyu/Ade Berpeluang Ciptakan All-Indonesian Finals

Dari turnamen Crown Group Australia Open 2018, Indonesia hanya menyisakan dua wakil di nomor ganda putra. Yakni pasangan Berry Angriawan/Hardianto dan pasangan Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso. Berry/Hardi merupakan unggulan pertama, sementara Wahyu/Ade merupakan unggulan kedua.
Karena merupakan dua unggulan teratas, kedua pasangan tidak bertemu di pool yang sama. Berry/Hardi berada di pool atas, sementara Wahyu/Ade di pool bawah. Ini artinya, kedua pasangan ini berpeluang menciptakan all-Indonesian finals di turnamen berhadiah 150000 US dolar ini, sesuai yang dilansir dari Tournamentsoftware.com dan Olympic.org.
1. Berry/Hardi ditantang unggulan tiga

Pasangan Berry Angriawan/Hardianto lolos ke babak empat besar usai mengalahkan pasangan non-unggulan asal Jepang, Masato Takano/Yoshiki Tsukamoto dengan kemenangan dua game 21-10, 21-18. Namun di babak empat besar, Berry/Hardi akan menghadapi lawan yang lebih berat, yakni unggulan ketiga asal India, Manu Attri/Sumeeth Reddy B.
Pertemuan nanti akan menjadi yang pertama bagi kedua pasangan. Meskipun di atas kertas lebih diunggulkan, tetapi Berry/Hardi harus tetap waspada. Sebab pasangan India tersebut juga bukan pasangan sembarangan.
Keduanya kerap kali merepotkan beberapa pasangan ganda papan atas dunia. Seperti saat mereka mengalahkan pasangan Tiongkok, Chai Biao/Hong Wei di babak pertama All England tahun 2015.
Jika Berry/Hardi berhasil lolos, maka ini akan menjadi final kedua beruntun bagi keduanya yang minggu lalu menjadi runner-up di New Zealand Open.
2. Wahyu/Ade berpeluang besar lolos ke final

Sedikit berbeda dengan Berry/Hardi, Wahyu/Ade harus bertarung dengan sengit sebelum akhirnya lolos ke babak empat besar usai mengalahkan wakil Korea, Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae dengan skor 21-19, 14-21, 23-21.
Namun di babak semifinal, keduanya memperoleh undian yang lebih mudah. Sebab lawan yang akan mereka hadapi adalah pasangan non-unggulan dari Jepang, Keiichiro Matsui/Yoshinori Takeuchi.
Namun meskipun begitu, mengingat lawannya adalah pasangan Jepang, Wahyu/Ade tidak boleh lengah. Sebab pemain-pemain Jepang dikenal ulet, pantang menyerah, dan pertahanannya rapat. Jika dapat memanfaatkan kesempatan yang ada dan lolos ke final, Wahyu/Ade akan tampil di final kedua mereka tahun ini sejak Thailand Masters 2018 di awal tahun ini.
3. Supremasi ganda putra Indonesia

Dari sejak dahulu, Indonesia dikenal sebagai negara bulutangkis dengan ganda putra yang hebat. Dari tahun 1990-an sampai sekarang, Indonesia selalu berhasil menelurkan bibit-bibit ganda putra bertalenta. Dulu kita mengenal Tony Gunawan/Chandra Wijaya, Juara Olimpiade Sydney 2000, yang keduanya dapat dibongkar-pasang dengan Halim Haryanto serta Sigit Budiarto.
Ganda racikan baru yang dihasilkan, Tony Gunawan/Halim Haryanto dan Chandra Wijaya/Sigit Budiarto, juga tetap hebat.
Kemudian kita mengenal sosok Markis Kido/Hendra Setiawan, Juara Olimpiade Beijing 2008, yang kemudian berganti menjadi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Juara Dunia 2013 dan 2015, serta yang paling baru, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Minions, peringkat satu dunia dan juara All England.
Jika melihat hasil yang telah diraih oleh Indonesia, khususnya ganda putra, di kuartal pertama tahun 2018 ini, maka dapat dipastikan bahwa tren "negara penghasil ganda putra hebat" itu masih akan tetap melekat pada Indonesia.
Sebab dari semua turnamen yang telah diikuti oleh atlet-atlet Indonesia, ganda putra menjadi yang paling banyak masuk final.
Tercatat ada 10 turnamen individu di mana ganda putra Indonesia berhasil masuk ke final, dengan dua di antaranya Finnish Open dan Indonesia International Series, merupakan all-Indonesian finals.
Dari 10 final tersebut, 7 gelar berhasil diraih, termasuk Indonesia Masters, India Open, dan All England - ketiganya diraih oleh Minions.
Jika Berry/Hardi dan Wahyu/Ade berhasil lolos ke babak final, maka estafet prestasi ganda putra Indonesia, khususnya di tahun 2018 ini akan tetap terjaga. Mari kita doakan bersama semoga Berry/Hardi dan Wahyu/Ade dapat bermain dengan maksimal dan bisa lolos ke babak final.