Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Brittney Griner, Amunisi Baru Atlanta Dream untuk WNBA 2025

ilustrasi bola basket (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi bola basket (pexels.com/Pixabay)

Transfer pemain pada jeda musim WNBA melibatkan banyak pemain bintang. Kali ini giliran Brittney Griner. Bintang andalan Phoenix Mercury itu memutuskan untuk berpindah tim ke Atlanta Dream untuk WNBA 2025. Itu disampaikan melalui media sosial pribadinya pada Selasa (28/1/2025).

Dream akan menjadi tim kedua Griner di WNBA. Sebelumnya, ia menghabiskan 11 tahun membela Mercury. Berbagai pencapaian dan rekor legendaris sudah ia cetak di sana, salah satunya menjadi juara WNBA pada 2014. Kehadiran Griner dalam skuad Dream ini akan menjadi awal yang baru baginya serta membawa harapan untuk masa depan yang cerah bagi tim.

1. Keluar sebagai salah satu legenda Phoenix Mercury

Dengan tinggi 206 cm, Brittney Griner merupakan pemain tertinggi keempat dalam sejarah WNBA. Ia dipilih oleh Phoenix Mercury pada urutan pertama di WNBA Draft 2013. Selama lebih dari 1 dekade, Griner berhasil membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain terhebat di liga ini.

Griner mencatat rataan 17,7 poin, 7,4 rebound, dan 2,6 blok bersama Mercury. Ia berhasil menjadi juara WNBA pada 2014 dan dinobatkan sebagai All-Star hingga sembilan kali. Griner juga berhasil mencatat rataan poin tertinggi di antara semua pemain WNBA pada 2017 dan 2019. Namanya masuk ke jajaran All-WNBA First Team dan Second Team masing-masing tiga kali.

Dengan badannya yang tinggi, kehebatannya dalam sisi bertahan merupakan karakteristik utamanya di lapangan. Griner dinobatkan sebagai Defensive Player of the Year WNBA beruntun pada 2014 dan 2015. Ia memimpin WNBA dalam rataan blok per musim hingga delapan kali. Tak hanya itu, Griner juga menduduki peringkat pertama sepanjang sejarah Mercury dalam jumlah blok (812), rebound (2.322), dan akurasi tembakan (56,2 persen).

2. Sempat mendekam di penjara Rusia selama 10 bulan

Kehebatan Brittney Griner di lapangan memang sudah tidak bisa dimungkiri lagi. Namun, ia juga sempat mengalami berbagai konflik dalam kariernya. Salah satunya sampai membuat Griner harus terdiam di balik jeruji besi Rusia.

Hal tersebut terjadi pada 2022 silam. Pada 17 Februari, Griner ditangkap karena membawa rokok elektrik berisi ganja ke Rusia. Ia tidak pernah menyangkal atas perbuatannya itu. Namun, Griner menyebut jika rokok elektrik itu tidak sengaja dibawa karena sedang terburu-buru saat berkemas. Peristiwa itu lantas membuatnya dijatuhi hukuman 9 tahun di penjara.

Namun, kabar baik datang untuk Griner 10 bulan kemudian. Pemerintah Amerika Serikat berhasil membebaskannya melalui pertukaran tahanan. Sebagai gantinya, Rusia mendapatkan Viktor Bout, seorang politikus sekaligus pedagang senjata. Proses transfer tahanan ini juga dibantu oleh Uni Emirat Arab.

3. Kedatangannya memberikan peningkatan signifikan untuk Atlanta Dream

Pada 2024 lalu, Brittney Griner mencatat rataan 17,8 poin, 6,6 rebound, dan 1,5 blok dengan akurasi tembakan 57,9 persen. Ia terbukti masih kompeten untuk memberikan permainan yang produktif di lapangan. Dengan itu, performa Atlanta Dream dapat berkembang drastis, baik di sisi menyerang maupun bertahan.

Keunggulan fisik yang dimiliki Griner akan mendorong performa rebounding Dream. Itu akan mendatangkan lebih banyak kesempatan menyerang baik bagi dirinya maupun untuk rekan setimnya. Musim lalu, aksi menyerang Dream berjalan tidak efektif. Mereka menduduki peringkat 11 dari 12 tim dalam hal offensive rating (99.0) dan akurasi tripoin (30,8 persen). Dengan kehadiran Griner sebagai center yang dominan, lawan akan lebih sering memusatkan skema bertahan mereka kepadanya. Itu memberikan banyak ruang dan kesempatan bagi pemain Dream lainnya untuk mencetak poin, khususnya di area tripoin.

Brittney Griner akan memulai perjalanan baru bersama Atlanta Dream. Kehadiran dirinya dalam skuad Dream ini juga berpotensi untuk meningkatkan popularitas tim. Bergabungnya Griner ini juga menjadi tanda bahwa Dream memiliki target yang jauh lebih tinggi dibanding musim-musim sebelumnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us