Cabang Menembak Ditarget 4 Emas, Perbakin: Pajak Peluru Ketinggian
Jakarta, IDN Times - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menargetkan cabang olahraga menembak meraih empat medali emas di ajang SEA Games 2019 Filipina yang akan digelar 30 November-11 Desember.
"Kami optimistis cabang menembak mendulang emas," kata Menteri Zainudin seperti dikutip dari Antara saat meninjau persiapan atlet menembak di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Kamis (21/11).
1. Menteri Zainudin berharap cabang menembak pecahkan rekor
Selain menargetkan empat medali emas di SEA Games 2019, Menteri Zainudin juga berharap cabang ini bisa memecahkan rekor.
"Dan ada harapan juga untuk Olimpiade Tokyo 2020 karena sudah ada yang lolos," katanya.
Cabang menembak memang telah meloloskan satu atlet untuk tampil di Olimpiade 2020. Atlet tersebut yaitu Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba (16 tahun).
2. Cabang menembak terkendala pajak tinggi impor peluru

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Jenderal Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Firtian Yudit mengeluhkan persoalan yang dialami para atlet menembak.
Persoalan tersebut adalah tingginya pajak untuk peluru impor. Padahal peluru tersebut sangat dibutuhkan untuk latihan para atlet.
"Kebanyakan regulasi sehingga pajaknya tinggi banget," kata Firtian.
Ia mengatakan sebenarnya peluru untuk latihan menembak bisa diproduksi PT Pindad. Namun PT Pindad tidak bisa memproduksinya karena pertimbangkan nilai keekonomisan.
3. Menpora akan berkordinasi dengan Menteri Keuangan untuk meringankan bea masuk peluru
Mendengar keluhan tersebut, Menteri Zainudin mengatakan dirinya segera berkordinasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Ia berharap Menteri Keuangan bisa memberikan keringanan untuk bea masuk dan pajak peluru untuk latihan para atlet.
"Saya sebagai Menpora dan Ibu Menteri Keuangan akan memberikan penjelasan tentang alasan-alasan yang rasional tentang kebutuhan ini," katanya.