Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Stafsus Menpora, Ardima Rama. (Dok. Kemenpora)
Stafsus Menpora, Ardima Rama. (Dok. Kemenpora)

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga (Stafsus Menpora) Ardima Rama Putra menyampaikan bagaimana Kemenpora menjadi lembaga yang inklusif di masa Menpora Dito Ariotedjo.

Ardima, yang notabene merupakan penyandang difabel, diberi kesempatan untuk menjadi pembisik dari Menpora. Hal itu mencerminkan inklusivitas dari Kementerian ini di era Dito.

“Saya diberi kesempatan menjadi Staf Khusus Menpora Bidang Kebijakan Prestasi dan Industri Olahraga. Jika biasanya orang meragukan kemampuan difabel, Menpora berani menunjuk saya,” ucap Ardima dalam keterangannya.

1. Tidak mengisi jabatan khusus difabel

Menpora Dito Ariotedjo saat ditemui di Kemenpora, Senin (25/11/2024). (IDN Times/Tino).

Ardima sejatinya mengisi jabatan yang tak khusus untuk difabel. Jabatan itu pun sebenarnya bisa dipegang oleh orang yang biasa. Hal itu jadi bukti bahwa Menpora tidak membeda-bedakan difabel dengan orang biasa.

“Ini membuktikan bahwa Menpora, dan Kemenpora inklusif. Tidak membeda-bedakan apakah anda disabilitas atau bukan. Ketika anda memang memiliki kemampuan, maka anda berhak untuk mengisi posisi itu,” ujar Ardima.

2. Saran-saran yang juga didengar Dito

Menpora Dito Ariotedjo. (IDN Times/Tino).

Ardima mengaku, selama memberikan masukan soal peningkatan prestasi dan industri olahraga, dia merasa suaranya didengar oleh Dito. Dia senang akan hal tersebut.

“Alhamdulillah, Menpora Dito mendengar dan mencermati masukan saya di bidang peningkatan prestasi dan pengembangan industri olahraga,” kata Ardima.

3. Harapan agar Kemenpora tetap inklusif

Stafsus Menpora, Ardima Rama. (Dok. Kemenpora)

Memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) pada 3 Desember, Ardima berharap Kemenpora semakin inklusif. Dia berharap semua kebijakan di Kemenpora bisa melibatkan dan mendengar difabel.

“Termasuk program-program Kemenpora yang lain untuk lebih banyak mengafirmasi keterlibatan difabel dalam proses perumusan dan implementasi kebijakan di Kemenpora,” kata Ardima.

Editorial Team