Cerita Gregoria Mariska Soal Alami Vertigo Sejak Maret 2025

- Gregoria Mariska Tunjung mengalami vertigo dan migrain parah sejak akhir Maret 2025.
- Dokter menyarankan Gregoria untuk banyak istirahat sambil menjalani tes untuk mencari tahu penyebab kondisinya.
- Gregoria menjalani fisioterapi untuk memulihkan keseimbangannya dan berharap bisa segera pulih untuk kembali bertanding.
Jakarta, IDN Times - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung angkat bicara soal kondisinya. Ini terkait dengan penyebab Gregoria terpaksa mundur di sejumlah turnamen beberapa waktu belakangan.
Gregoria diketahui dalam kondisi sakit vertigo saat ditarik mundur dari skuad Piala Sudirman 2025 lalu. Kondisi ini ternyata sudah dialami Gregoria dalam kurun waktu yang cukup lama.
1. Alami vertigo dan migrain parah

Gregoria mengunggah sejumlah foto saat dirinya dirawat di Rumah Sakit. Peraih medali perunggu Olimpiade 2024 Paris itu mengaku mengalami vertigo dan migrain yang cukup parah sejak akhir Maret 2025 lalu.
“Setiap kali kambuh, bisa berlangsung 4–5 jam, di mana aku kehilangan keseimbangan, muntah, dan tidak bisa melakukan apa-apa selain berbaring,” kata Gregoria menceritakan kondisinya dalam unggahan Instagram (gregoriamrska).
Gregoria mengaku kondisinya tak bisa diprediksi. Gregoria bisa berada dalam kondisi yang baik-baik saja lalu berubah menjadi tidak baik dalam hitungan menit. “Bulan ini saja aku sudah dua kali harus dibawa dengan ambulans,” kata Gregoria.
2. Sudah jalani pemeriksaan MRI

Awalnya, Gregoria beranggapan sakit yang dialaminya akibat stres berat. Gregoria pun sempat menjalani pemeriksaan MRI otak.
“Aku sudah periksa ke dokter dan menjalani MRI otak dan cervical. Syukurlah hasilnya normal,” kata Gregoria.
Gregoria mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab dari vertigo dan migrain hebat yang dialaminya. Dokter menyarankan Gregoria untuk banyak rehat.
“Dokter bilang penyebab pasti vertigo memang sulit ditemukan karena bisa berasal dari banyak hal. Aku disarankan untuk banyak istirahat dulu sambil lanjut menjalani tes untuk mencari tahu penyebabnya,” kata Gregoria.
3. Berharap segera pulih

Gregoria juga menjalani fisioterapi untuk memulihkan keseimbangannya dan berjalan dengan baik. Sempat merasa lebih baik, Gregoria mengaku sempat menjalani latihan ringan.
“Aku sempat cukup percaya diri untuk mulai latihan ringan, tapi ternyata terlalu cepat dan aku kambuh lagi. Sayangnya, itu berarti aku harus mundur dari banyak turnamen,” kata Gregoria.
Atlet asal Wonogiri, Jawa Tengah itu mengaku waktu-waktu yang dilaluinya terasa berat. Gregoria berharap bisa segera pulih dan kembali bertanding di lapangan.
“Semua ini terasa berat. Aku berharap kondisi ini bisa segera membaik, bisa ditemukan penyebab utamanya, dan yang paling penting bisa kembali bermain di lapangan,” kata Gregoria.