FIA Merilis Arahan Teknis Baru untuk Mengurangi Efek Porpoising

Porpoising menjadi keluhan sejumlah tim dan pembalap

Isu porpoising yang menghantui pembalap dan tim selama awal musim 2022 mendapat titik terang. FIA telah merilis arahan teknis guna mengurangi atau menghilangkan efek memantul pada mobil Formula 1 saat ini.

FIA akan menerapkan aturan ini sesegara mungkin. Rencananya, arahan teknis baru bakal diterapkan mulai pada GP Kanada yang berlangsung akhir pekan ini. Lalu, seperti apa detail aturan baru yang dikeluarkan FIA guna mengatasi masalah tersebut?

1. Hingga GP Azerbaijan, porpoising masih dikeluhkan oleh sejumlah tim dan pembalap

Hingga GP Azerbaijan, masalah porpoising masih dikeluhkan oleh sejumlah tim dan pembalap. Bahkan, George Russell sempat berujar bahwa porpoising akan menjadi bom waktu bagi kondisi fisik pembalap jika tidak ada solusi yang diambil oleh Formula 1 dan FIA.

Perlu diketahui, masalah porposing menyebabkan mobil memantul vertikal terutama saat dipacu di trek lurus. Dilansir Flow Racers, kondisi tersebut dipicu ketika ground effect secara efektif menghisap mobil ke aspal karena adanya aliran udara di bawah mobil.

Saat mobil terlalu terhisap hingga terlalu dekat dengan aspal trek, aliran udara yang melewati bagian bawah mobil terhenti. Alhasil, suspensi mendorong mobil ke atas. Kejadian tersebut berlangsung berulang dan menyebabkan sejumlah pembalap kesulitan berkonsentrasi saat menggeber mobil dalam kecepatan tinggi.

2. FIA mengeluarkan arahan teknis baru guna mengurangi terjadinya porpoising

FIA Merilis Arahan Teknis Baru untuk Mengurangi Efek Porpoisingbalapan F1 GP Azerbaijan 2022 (formula1.com)

Banyaknya keluhan yang disuarakan oleh para pembalap mendorong FIA mengambil tindakan. Arahan teknis baru diharapkan menjadi solusi jangka panjang agar mobil tak mengalami masalah porpoising

Akan tetapi, untuk sementara waktu mereka akan meminta semua tim memastikan mobil mereka dapat dikemudikan dengan kondisi aman dan tidak mengalami porpoising yang parah.

Pada GP Kanada, para tim harus melewati pemeriksaan teknis yang khusus dilakukan untuk mencegah porpoising. Jika nantinya FIA menemukan mobil yang memantul terlalu keras dan sering, tim diharuskan untuk mengatur ride height.

Apabila hal tersebut tidak dilakukan dan gagal lolos inspeksi, pembalap bisa terkena diskualifikasi. Ini sesuai dengan aturan pada International Sporting Code pasal 10.2 yang menyatakan stewards dapat mendiskualifikasi sebuah mobil jika dianggap berbahaya.

Akan tetapi, banyak pihak meyakini bahwa tindakan diskualifikasi masih belum diberlakukan pada GP Kanada. Pasalnya, FIA akan berfokus pada pengumpulan data dan menggelar evaluasi teknis setelahnya.

Baca Juga: Martin Brundle Sebut Porpoising pada W13 Harus Segera Diatasi Mercedes

3. FIA bakal menggunakan AOM untuk menentukan tingkat porpoising mobil

FIA Merilis Arahan Teknis Baru untuk Mengurangi Efek Porpoisingpotret balapan GP Azerbaijan 2022 (twitter.com/PET_Motorsports)

Lantas, seperti apa FIA nanti akan memonitor porpoising pada tiap mobil ketika pekan balap GP Kanada berlangsung? Dikutip Racing News 365, asosiasi yang telah berdiri sejak 1904 itu akan mengawasi pantulan mobil menggunakan Aerodynamic Oscillation Metric (AOM).

Nantinya, AOM dihitung berdasarkan data dari akselerometer yang tersemat pada setiap mobil. Akselerometer tersebut dapat mengukur beberapa hal, salah satunya adalah osilasi vertikal atau gerakan memantul atas-bawah. 

Berdasarkan data yang terkumpul, FIA bisa menentukan apakah sebuah mobil masuk kategori memantul terlalu parah atau tidak dengan menyusun parameter berdasarkan matriks AOM. Tim juga harus menghitung AOM untuk mobil mereka berdasarkan tiga lap pada sesi latihan ketiga (FP3) tanpa menggunakan DRS.

4. Parameter AOM akan mempengaruhi set-up mobil saat pekan balap berlangsung

FIA Merilis Arahan Teknis Baru untuk Mengurangi Efek PorpoisingCharles Leclerc dan Max Verstappen pada balapan GP Azerbaijan 2022 (twitter.com/davidpremier)

Lebih lanjut, saat parameter AOM sudah ditentukan, hal-hal mengenai set-up mobil seperti ride height, kekakuan vertikal, dan konfigurasi aerodinamika bakal diterapkan dan dikunci pada sisa akhir pekan balap.

Meski begitu, ada sejumlah pengecualian seperti menaikkan ride height mobil, mengubah tekanan ban, dan mengatur flap sayap depan. Jika tim ingin melakukan pergantian set-up, hal itu bisa dilakukan dengan mengirimkan kalkulasi AOM baru.

Bila tim tak memenuhi persyaratan yang diberlakukan FIA, mereka harus menaikkan ride height. Batas minimum untuk menaikkan ride height adalah 10 milimeter.

5. Intervensi diambil FIA menyusul hasil konsultasi terkait efek porpoising terhadap fisik pembalap

FIA Merilis Arahan Teknis Baru untuk Mengurangi Efek PorpoisingLewis Hamilton memegangi punggungnya usai balapan GP Azerbaijan 2022. (twitter.com/anythingf1_)

FIA memutuskan melakukan intervensi dengan memberlakukan arahan teknis baru setelah melakukan konsultasi dengan beberapa dokter berkaitan dengan keselamatan pembalap. Apalagi, beberapa pembalap melaporkan merasakan sakit punggung setelah mengalami porpoising.

"Dalam olahraga di mana para pembalap secara rutin berkendara dengan kecepatan melebihi 300 km/jam, semua konsentrasi pembalap dibutuhkan untuk berfokus pada tugas tersebut. Kelelahan atau rasa sakit berlebihan yang dialami pembalap dapat menimbulkan konsekuensi signifikan yang berakibat pada hilangnya konsentrasi," bunyi pernyataan resmi FIA dilansir F1i.

 

Mari kita nantikan seperti apa arahan baru ini akan memberi dampak pada tim dan pembalap saat pekan balap berlangsung. Apakah nantinya akan menghasilkan perubahan efektif? Patut kita tunggu bersama!

Baca Juga: 7 Mantan Pembalap Formula 1 yang Musim Ini Berlaga di Formula E

Dewa Putu Ardita Darma Putera Photo Verified Writer Dewa Putu Ardita Darma Putera

Penggemar olahraga khususnya Motorsport. Untuk pertanyaan dan keperluan bisnis: dewaputu.ardita@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya