Francesco Bagnaia Akui Sprint Race MotoGP Bukan Format yang Mudah

Bagnaia meraih poin tertinggi di klasemen sprint race

Francesco Bagnaia sedang menikmati jeda musim panas MotoGP 2023 sebagai pemuncak klasemen. Pembalap Ducati Lenovo Team itu sudah mengumpulkan 194 poin dari 8 seri balap yang sudah digelar. Tak hanya tampil perkasa di main race, Bagnaia juga menunjukkan dominasinya saat sprint race.

Walau begitu, Francesco Bagnaia merasa sprint race bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Apalagi, format tersebut baru digelar pada musim ini. Lantas, seperti apa penilaian lebih dalam terkait sprint race dari sudut pandang Bagnaia?

1. Francesco Bagnaia tampil mengesankan saat main race dan kualifikasi

Francesco Bagnaia Akui Sprint Race MotoGP Bukan Format yang MudahFrancesco Bagnaia mengangkat trofi usai finis pertama di main race GP Belanda 2023. (motogp.com)

Francesco Bagnaia tampil mengesankan pada paruh pertama MotoGP 2023. Juara dunia musim 2022 itu sukses finis podium 5 kali dengan 4 di antaranya berakhir sebagai pemenang saat main race. Kemenangan itu diperoleh di GP Portugal, Spanyol, Italia, dan Belanda.

Selain itu, Bagnaia juga empat kali meraih pole position. Ia menempati posisi start terdepan di GP Amerika, Prancis, Italia, dan Jerman. Hasil tersebut membuatnya berada di posisi pertama BMW M Award dengan perolehan 167 poin.

2. Francesco Bagnaia juga menjadi pembalap dengan poin terbanyak di klasemen sprint race

Francesco Bagnaia Akui Sprint Race MotoGP Bukan Format yang MudahFrancesco Bagnaia menggigit medali usai finis pertama di sprint race GP Italia 2023. (motogp.com)

Francesco Bagnaia tak hanya cepat saat kualifikasi dan main race. Pembalap berkebangsaan Italia itu juga tampil bagus ketika sprint race. Bagnaia hampir selalu finis di posisi tiga besar dalam sesi balapan yang berlangsung pada Sabtu. Ia hanya sekali berada di luar zona podium, yaitu finis keenam di GP Argentina.

Bagnaia tercatat tiga kali memenangi sprint race. Ia meraih medali emas di GP Portugal, Amerika, dan Italia. Torehan menawan itu membuatnya menjadi pembalap dengan poin sprint race tertinggi pada paruh pertama musim 2023. Bagnaia sudah mengemas 74 poin dan memiliki keunggulan 15 poin dari Jorge Martin yang berada di posisi kedua klasemen poin sprint race.

Baca Juga: Marco Bezzecchi Ungkap Keunggulan Francesco Bagnaia di MotoGP 2023 

3. Francesco Bagnaia menilai sprint race bukan hal yang mudah untuk dilakoni

Francesco Bagnaia Akui Sprint Race MotoGP Bukan Format yang MudahFrancesco Bagnaia saat menjalani pekan balap GP Italia 2023. (motogp.com)

Unggul dalam sprint race tak lantas membuat Francesco Bagnaia memandang sesi tersebut sebelah mata. Ia justru mengakui sprint race bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Walau begitu, Bagnaia memberi nilai delapan untuk format baru tersebut.

“Itu bukan format yang mudah. Hari Sabtu sangat menantang karena Anda punya banyak hal yang harus dilakukan. Namun, pada akhirnya itu semua tentang cara beradaptasi terhadap format tersebut. Itu tentu saja bukan format yang buruk, tetapi aku juga ingin bilang, aku ingin lebih banyak waktu untuk bekerja dengan mempertimbangkan balapan,” jelas Bagnaia dilansir Speedweek.

4. Francesco Bagnaia lebih memilih main race ketimbang sprint race, apa alasannya?

Francesco Bagnaia Akui Sprint Race MotoGP Bukan Format yang MudahFrancesco Bagnaia saat menjalani pekan balap GP Italia 2023. (motogp.com)

Walau memberi nilai tinggi, Francesco Bagnaia lebih memilih main race ketimbang sprint race. Alasannya, pembalap bisa merencanakan strategi tertentu dalam balapan berdurasi panjang. Hal semacam itu tidak bisa dilakukan ketika sprint race yang berdurasi setengah dari total lap main race.

“Aku lebih memilih balapan panjang. Saat sprint race, Anda melaju dengan kecepatan penuh. Anda tidak perlu mengendalikan apa pun. Aku tak terlalu suka itu. Aku lebih suka main race di mana Anda harus mengatur jarak dan merencanakan strategi Anda,” kata Bagnaia.

Sprint race MotoGP memang berbeda dengan Formula 1, terutama dari segi jumlah. Pada musim ini, Formula 1 menggelar sprint race dalam enam seri balap, yaitu GP Baku, Austria, Belgia, Qatar, Amerika Serikat, dan Brasil. Sementara itu, MotoGP menggelar sprint race di seluruh pekan balap.

Kondisi tersebut tentu menjadi pro dan kontra untuk para tim serta pembalap MotoGP. Terlepas dari itu, para pembalap harus membiasakan diri dengan format baru yang akan bergulir hingga akhir musim nanti. Menarik untuk menyimak sejauh mana format tersebut akan berlangsung di MotoGP.

Baca Juga: Francesco Bagnaia Tak Berlibur saat Jeda Musim Panas MotoGP 2023

Dewa Putu Ardita Darma Putera Photo Verified Writer Dewa Putu Ardita Darma Putera

Penggemar olahraga khususnya Motorsport. Untuk pertanyaan dan keperluan bisnis: dewaputu.ardita@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya