Presiden HRC Tak Ingin Memaksa Marc Marquez Bertahan di Honda

Marc Marquez dikabarkan sudah mulai tak betah di Honda

Marc Marquez masih belum meraih hasil maksimal dalam paruh pertama MotoGP 2023. Itu terlihat dari posisi Marc Marquez di klasemen pembalap yang terlempar dari zona sepuluh besar. Capaian kurang mengesakan Marc Marquez salah satunya terkait RC213V yang belum mampu menyaingi motor pabrikan lain.

Dalam beberapa kesempatan, Marc Marquez melontarkan kritiknya kepada Honda atas performa motor yang tak kunjung mengalami peningkatan. Kondisi tersebut memantik spekulasi Marc Marquez bakal angkat kaki dari pabrikan asal Jepang tersebut. Rumor tersebut sampai juga ke telinga Presiden Honda Racing Corporation (HRC) Koji Watanabe. Ia menyatakan tak akan memaksa Marc Marquez untuk bertahan.

1. Capaian Marc Marquez selama paruh pertama MotoGP 2023

Presiden HRC Tak Ingin Memaksa Marc Marquez Bertahan di HondaMarc Marquez, Francesco Bagnaia, dan Jorge Martin memamerkan medali setelah sprint race GP Portugal 2023. (motogp.com)

Marc Marquez baru mengumpulkan 15 poin dari 5 pekan balap yang diikuti. Seluruh poin tersebut diperoleh Marc Marquez dari sprint race. Prestasi terbaik kakak kandung Alex Marquez itu saat sprint race adalah finis ketiga di GP Portugal.

Di sisi lain, Marc Marquez gagal mendulang poin saat main race. Ia tiga kali gagal finis di GP Portugal, Prancis, dan Italia. Khusus main race GP Portugal, Marc Marquez mengalami insiden dengan Miguel Oliveira yang menyebabkannya absen dalam 3 pekan balap lantaran mengalami cedera pada tulang metakarpal tangan kanan. Selain itu, Marc Marquez terpaksa mundur dari main race GP Jerman dan Belanda karena masalah fisik.

Baca Juga: Marquez yang Babak Belur di Paruh Pertama MotoGP 2023

2. Presiden HRC sebetulnya ingin Marc Marquez bertahan di Honda

Presiden HRC Tak Ingin Memaksa Marc Marquez Bertahan di Hondapembalap Repsol Honda Marc Marquez (motogp.com)

Rentetan hasil kurang mengesankan selama delapan seri balap MotoGP 2023 semakin menambah panjang puasa kemenangan Marc Marquez. Terakhir kali Marc Marquez finis terdepan adalah GP Emilia Romagna 2021. Kondisi semacam ini tak pelak mengundang kegusaran dalam diri Marc Marquez.

Berulang kali Marc Marquez memberi pandangannya terhadap perkembangan RC213. Motor tersebut dinilai kurang bisa bersaing dengan motor pabrikan lain, seperti Desmosedici milik Ducati atau RC16 dari KTM. Keresahan Marc Marquez terhadap RC213V inilah yang memantik isu dirinya akan meninggalkan tim lebih cepat dari durasi kontrak yang disepakati, yaitu hingga akhir 2024.

Situasi semakin panas menyusul pernyataan Alberto Puig, manajer tim Repsol Honda, beberapa waktu lalu. Ia menyatakan bahwa Honda bukanlah tipe perusahaan yang ingin menerima orang yang tidak senang berada di dalam tim tersebut. Sementara itu, Koji Watanabe menyebut bahwa Honda ingin tetap pertahankan Marc Marquez. Namun, keputusan itu tetap berada di tangan Marc Marquez sendiri.

“Tentu saja kami ingin pertahankan dia bersama kami. Tapi, pada akhirnya dia yang memutuskan. Jika dia memutuskan pergi, kami tak akan menahannya. Aku pikir kami harus menunjukkan peningkatan kepadanya jika kami ingin dia bertahan. Honda bukan hanya memintanya untuk lanjut,” jelas Watanabe dilansir Motorcycle Sports.

3. Honda mengambil upaya guna kejar ketertinggalan dari para pesaing di MotoGP

Presiden HRC Tak Ingin Memaksa Marc Marquez Bertahan di HondaMarc Marquez saat menjalani pekan balap GP Jerman 2023. (motogp.com)

Koji Watanabe sadar Honda perlu mengejar ketertinggalan dari para pesaing di MotoGP. Oleh karena itu, HRC mengambil langkah menjalin kerja sama dengan divisi balap roda empat mereka sejak April 2022. Sinergi itu diharapkan bisa meningkatkan performa RC213V di berbagai aspek.

“Kami harus meningkatkan sasis, aerodinamika, dan mesin. Kami ingin melakukannya dengan menggabungkan teknologi roda empat juga. Kami tak ingin bilang bahwa roda empat lebih baik. Namun, dengan bekerja sama kami bisa mengadopsi perspektif yang berbeda, kami ingin mengejar rival kami sesegera mungkin,” tegas Watanabe dikutip Motorsport.com.

Watanabe paham bahwa jeda musim panas MotoGP 2023 yang berlangsung selama 5 pekan bukanlah waktu cukup untuk meningkatkan performa RC213V. Ia menekankan bahwa pengembangan yang sedang berlangsung akan ditempatkan pada motor versi musim depan. Menarik untuk melihat seperti apa arah perkembangan RC213V khususnya untuk versi tahun depan.

Baca Juga: Marco Bezzecchi Ungkap Keunggulan Francesco Bagnaia di MotoGP 2023 

Dewa Putu Ardita Darma Putera Photo Verified Writer Dewa Putu Ardita Darma Putera

Penggemar olahraga khususnya Motorsport. Untuk pertanyaan dan keperluan bisnis: dewaputu.ardita@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya