Dulang Pengalaman Lewat Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025

- Cuma satu yang lolos ke all round, sisanya gugur lebih awal
- Dari empat pesenam yang tampil, cuma Abiyu yang tampil all-around sementara yang lain hanya berlaga di sejumlah apparatus.
- Meski belum ada yang menembus final Kejuaraan Dunia, Ferrous optimistis anak-anak asuhnya berpeluang meraih prestasi di SEA Games 2025 Thailand pada Desember 2025 mendatang.
Jakarta, IDN Times - Tim putra senam artistik Indonesia tak muluk saat menjalani Kejuaraan Dunia Senam Artistik di Indonesia Arena, Jakarta, Senin (20/10/2025). Hasilnya, kurang memuaskan karena tak ada yang lolos ke final.
Dalam kualifikasi yang digelar kemarin, ada empat atlet berlaga, Abiyu Rafi, Agung Akbar, Satria Tri Wira Yudha, Joseph Judah Hatoguan, dan Agung Akbar. Sementara satu wakil lainnya, Muhammad Aprizal batal tampil karena sakit.
"Aprizal sebelum datang ke sini terkena flu, sempat mereda tapi jelang hari H (pertandingan) ternyata meriangnya muncul. Ada ngilu juga sampai pagi, mual, dan pusing. Jadi gak mungkin ditampilkan. Ini saran dokter juga," kata Pelatih Tim Senam Putra Indonesia, Ferrous One Willyodac, usai pertandingan.
1. Cuma satu yang lolos ke all round, sisanya gugur lebih awal

Dari empat pesenam yang tampil, cuma Abiyu yang tampil all-around sementara yang lain hanya berlaga di sejumlah apparatus. Bahkan, Abiyu juga gagal ke final. Meski begitu, Ferrous tetap mengapresiasi kinerja anak-anak didiknya.
"Penampilan anak-anak memang kurang maksimal. Ada yang bagus, terkendala. Terkait itu semua, saya sebagai pelatih melihatnya dari sisi perjuangan. Mereka bisa tampil dengan tekanan setinggi ini," kata Ferrous.
2. Diproyeksikan untuk SEA Games 2025

Meski belum ada yang menembus final Kejuaraan Dunia, Ferrous optimistis anak-anak asuhnya berpeluang meraih prestasi di SEA Games 2025 Thailand pada Desember 2025 mendatang. Terlebih buat Abiyu, yang menjadi andalan di SEA Games 2025 dengan spesialisasinya dalam dua apparatus, lantai dan palang tunggal.
"Untuk Abiyu, SEA Games nanti kami siapkan dua alat, lantai dan palang tunggal. Untuk vault, sementara dipakai untuk nilai all-around dulu. Tapi, ke depan akan dicoba lagi," ujar Ferrous.
3. Petik pengalaman berharga

Para pesenam putra sendiri mengakui memetik pengalaman berharga dari debutnya di Kejuaraan Dunia kali ini. Abiyu menegaskan perjuangannya di dunia senam artistik tidak akan berhenti hanya sampai di sini.
"Pengalaman mental sih, terus lawannya juga para Olimpian semua kan. Jadi, kayak banyak belajar lagi, evaluasi lagi, pasti (evaluasi) karena next target kan gak selesai di sini," kata Abiyu.