Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

F1 Bakal Hentikan Komunikasi Radio kepada Race Director pada 2022

bos tim Red Bull Christian Horner (formula1.com)
bos tim Red Bull Christian Horner (formula1.com)

Formula 1 2021 memang sudah usai. Namun, bahasan soal balapan GP Abu Dhabi yang diwarnai kejadian kontroversial masih berlanjut.

Terbaru, Formula 1 akan mengambil tindakan tegas menyusul kejadian yang berlangsung di GP Abu Dhabi. Ajang balap itu bakal melarang bos tim berkomunikasi dengan race director selama balapan pada 2022 mendatang.

1. Bos tim Red Bull dan Mercedes beberapa kali mengintervensi race director

Toto Wolff dan Christian Horner (twitter.com/Planet_F1)
Toto Wolff dan Christian Horner (twitter.com/Planet_F1)

Musim 2021 memang menyuguhkan persaingan panas antara Red Bull dan Mercedes. Tak hanya melibatkan Max Verstappen dan Lewis Hamilton, pertarungan ketat juga terjadi antara bos kedua tim.

Christian Horner dan Toto Wolff terlibat perang kata-kata. Bahkan, beberapa kali melakukan intervensi terhadap keputusan Race Director Michael Masi. Dalam beberapa kejadian, keduanya memprotes Masi melalui team radio.

2. Interupsi kedua bos tim kembali terjadi di GP Abu Dhabi

default-image.png
Default Image IDN

Interupsi yang dilakukan kedua tim kepada race director kembali terjadi pada seri pemungkas GP Abu Dhabi. Pada balapan yang berlangsung di Yas Marina Circuit terjadi beberapa kali komunikasi antara kedua tim dengan Michael Masi.

Kejadian pertama terjadi pada lap pertama. Verstappen dan Hamilton hampir bersenggolan di tikungan 6. Alhasil, Hamilton melebar dan memotong jalur untuk kembali ke trek.

Jonathan Wheatley dari Red Bull dan Ron Meadows yang mewakili Mercedes sama-sama berargumen dengan Michael Masi terkait insiden tersebut. Kedua perwakilan tim punya pandangan masing-masing demi membela pembalap mereka.

Namun, dilansir Racing News 365, Masi memberikan keputusan kepada Red Bull bahwa Hamilton tidak perlu menyerahkan posisi pertamanya. Hal ini karena Hamilton menyerahkan keuntungan waktu yang didapatnya dengan memotong di tikungan 6.

3. Puncak intervensi kepada race director terjadi pada pengujung balapan

Safety car keluar memandu para pembalap di GP Abu Dhabi. (formula1.com)
Safety car keluar memandu para pembalap di GP Abu Dhabi. (formula1.com)

Selepas itu, intervensi masih terjadi saat balapan berlangsung. Bos Mercedes Toto Wolff mendesak Michael Masi tak mengeluarkan safety car saat mobil Antonio Giovinazzi berhenti di lokasi kurang aman akibat kerusakan. Pada prosesnya, insiden itu hanya menghasilkan virtual safety car.

Puncak dari intervensi kepada Masi terjadi pada pengujung balapan. Mobil pembalap Williams Nicholas Latifi menabrak dinding pada lap 53. Safety car akhirnya keluar dan para pembalap harus melambatkan mobil selama proses evakuasi Latifi.

Christian Horner selaku bos Red Bull meminta Masi mengizinkan pembalap yang tertinggal satu lap dan terjebak di antara barisan depan untuk menyalip safety car. Sementara itu, Toto Wolff berteriak dan mengatakan keputusan Masi terhadap hal tersebut tidaklah tepat.

4. Ross Brawn mendukung keputusan pelarangan komunikasi team radio kepada race director

Managing Director of Motorsport Formula 1 Ross Brawn (twitter.com/Planet_F1)
Managing Director of Motorsport Formula 1 Ross Brawn (twitter.com/Planet_F1)

Berkaca dari serangkaian kejadian panas melalui team radio di GP Abu Dhabi, Managing Director of Motorsport Formula 1 Ross Brawn mendukung rencana pelarangan bos-bos tim berkomunikasi langsung dengan race director. Menurutnya, intervensi yang dilakukan pihak Red Bull dan Mercedes tidak bisa diterima.

“Itu adalah hal yang tidak bisa diterima karena bos-bos tim menempatkan Michael Masi di bawah banyak tekanan selama balapan.

Wolff tak bisa meminta safety car tak boleh turun dan Horner juga tak bisa meminta mobil yang tertinggal untuk menyalip. Itu semua adalah kebijaksanaan seorang race director. Kami akan menghentikan komunikasi tersebut tahun depan,” kata Brawn dikutip F1i.

5. Mengibaratkan intervensi dua bos tim seperti negosiasi antara pelatih sepak bola dengan wasit

Race Director FIA Michael Masi (f1i.com)
Race Director FIA Michael Masi (f1i.com)

Lebih lanjut, Brawn mengibaratkan intervensi yang dilakukan kedua tim seperti pelatih sepak bola yang melakukan negosiasi dengan wasit. Selain itu, ia juga memberi apresiasi kepada keputusan Masi untuk lap terakhir.

“Keputusan pada lap terakhir adalah sorotan yang tak bisa diungguli. Sayangnya, protes itu (yang dilakukan Mercedes setelah balapan) sedikit mengambil perhatian dari balapan terakhir musim ini,” ujar Brawn.

Menurutmu, apakah komunikasi lewat team radio antara tim dan race director memang perlu dihapus? Atau, justru dibutuhkan untuk musim mendatang?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewa Putu Ardita Darma Putera
EditorDewa Putu Ardita Darma Putera
Follow Us