Fajar Alfian Bidik Kebangkitan di 2025, Mau Ulangi Era Emas

- Fajar Alfian dan Rian Ardianto optimistis kembali ke performa terbaik pada 2025
- Meskipun start buruk, Fajar/Rian mencatatkan perbaikan dengan masuk ke final Indonesia Masters 2025
- Berkaca pada 2022, Fajar/Rian berharap pola buruk awal tahun akan diikuti dengan peningkatan performa seperti sebelumnya
Jakarta, IDN Times - Atlet ganda putra Indonesia, Fajar Alfian, punya target khusus di musim 2025. Fajar berharap bisa kembali ke performa terbaiknya bersama Muhammad Rian Ardianto dan mengulangi era emas yang pernah ditorehkan pada 2022 lalu.
Tapi, Fajar/Rian mencatatkan start kurang bagus. Sudah tiga turnamen yang diikuti, keduanya masih belum bisa meraih gelar.
"Semoga ke sini membaik seperti seperti 2022 ya," kata Fajar kepada pewarta.
1. Gak mau ulangi torehan buruk

Start Fajar/Rian di 2025 memang buruk. Mereka bahkan gagal melaju ke perempat final ketika main pada Malaysia Open dan India Open.
Perbaikan muncul di Indonesia Masters 2025, dengan masuk ke final. Sayang, keduanya gagal juara karena kalah dari ganda Malaysia, Man Wei Chong/Tee Kai Wun.
"Hasilnya jelek itu, pasti semua atlet juga tidak ada yang mau," kata Fajar.
2. Mau bangkit, berkaca pada 2022

Fajar berharap catatan di 2022 bisa terulang. Berkaca pada periode tersebut, polanya agak mirip karena saat itu bersama Rian mengawalinya dengan buruk. Saat itu, Fajar/Rian terhenti di babak 16 besar German Open dan 32 besar All England.
Kemudian, Fajar/Rian mulai bangkit usai juara di Swiss Open 2022. Barulah, mereka rajin juara dan konsisten di berbagai turnamen.
"Kami pada awal 2022 juga memang anjlok banget. Semoga, di tahun ini juga awal yang kurang baik, tapi akhirnya membaik. Semoga seperti itu,” kata Fajar.
3. Bisa hattrick gak di All England?

Tugas berat sebenarnya sudah menanti Fajar/Rian. Mereka harus menghadapi All England 2025 dengan status juara bertahan.
Makin berat, karena sebenarnya mereka juara back to back di All England. Jadi, tentunya mereka harus membuktikan diri agar bisa menemukan momentum tepat buat bangkit.

















