Mendadak Retreat, Penghuni Pelatnas PBSI Latihan Ala Militer

- PP PBSI melakukan retreat dengan latihan tim building bersama Kopassus dan Dispsiad.
- 67 atlet dan 23 pelatih serta tim pendukung ikuti retreat, dilarang menggunakan ponsel.
- Fajar Alfian berharap latihan militer membawa dampak baik untuk atlet bulu tangkis Indonesia.
Jakarta, IDN Times - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) melakukan program untuk memperkuat ikatan dan komitmen serta kebersamaan para penghuni Pelatnas PBSI. Retreat dengan melakukan latihan latihan tim building digelar PP PBSI bersama sejumlah pelatih dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan dinas psikologi TNI AD (Dispsiad) pada 2-5 Februari 2025 di tepian danau situ Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat.
Berdasarkan sejumlah foto yang diunggah, para atlet tampak mengikuti latihan ala militer, berpakaian seperti tentara, hingga tidur di barak. Tercatat, retreat diikuti oleh 67 atlet, 23 pelatih dan tim pendukung, yang dibimbing oleh 35 pelatih dan pendukung dari Kopassus. Selama di arena retret, para peserta dilarang menggunakan ponsel untuk memastikan fokus dan meminimalkan gangguan selama proses berjalan.
1. Kesan-kesan usai ikut retreat

Atlet ganda putra Indonesia, Fajar Alfian, membagikan momennya mengikuti retreat yang digelar PBSI. Bagi Fajar, kegiatan itu seperti naik level untuk atlet bulu tangkis. Dia berharap latihan ini bisa membawa dampak baik untuknya dan rekan-rekan sepelatnas.
"Tantangan di lapangan olahraga sudah cukup berat, tapi latihan militer membawa atlet ke level berikutnya. Di sana, mereka belajar lebih dari sekadar teknik, tapi juga ketangguhan, kepemimpinan, dan semangat juang yang tak kenal menyerah,” kata Fajar dalam caption unggahannya @fajaralfian95.
2. Satukan hati untuk kembalikan kejayaan bulu tangkis Indonesia

Ketua Umum PP PBSI, M Fadil Imran, mengatakan retreat bertujuan untuk memperkuat ikatan dan saling pengertian antar penghuni pelatnas PBSI 2025. Harapannya, retreat bisa membawa para atlet dan pelatih bersatu hati mengembalikan kejayaan bulu tangkis Indonesia.
"Bulu tangkis bukan hanya soal kecepatan smes dan kelincahan kaki, tapi juga tentang seberapa kuat hati kita menghadapi tekanan, menerima tanggung jawab sebagai pembela Merah Putih," ujar Fadil dalam keterangan tertulis.
3. Rionny kagum pada semangat para atlet
Pelatih ganda campuran, Rionny Mainaky, menilai program ini penting karena menguatkan disiplin dan kebersamaan. Rionny juga terkagum melihat semangat para atlet selama menjalani program.
"Saya kaget melihat semangat anak-anak. Sepulang dari Bangkok, mereka tetap antusias, luar biasa kegiatan ini. Saya terharu," kata Rionny.