Ferrari Terus Berbenah Demi Mencegah Kesalahan Strategi Balap

Ferrari terus mempersiapkan diri jelang seri perdana Formula 1 2023 di Bahrain pada awal Maret 2023 ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membenahi urusan strategi saat balapan.
Lantas, langkah apa saja yang diambil tim berlogo kuda jingkrak itu dalam memperbaiki masalah yang menghantui mereka musim lalu? Seperti apa kebijakan yang diambil Frederic Vasseur dalam aspek tersebut?
1. Faktor-faktor yang memengaruhi performa Ferrari pada 2022

Ferrari masuk dalam bursa perebutan gelar juara pembalap dan konstruktor 2022. Penampilan tim berwarna khas merah itu terlihat menjanjikan pada awal musim. Itu dibuktikan dengan keberhasilan Charles Leclerc meraih dua kemenangan di GP Bahrain dan Australia.
Sayangnya, performa mengesankan Ferrari mengalami penurunan. Ada beberapa faktor yang memengaruhi penampilan tim sepanjang 2022, seperti keandalan mesin, kesalahan pembalap, dan strategi keliru yang diterapkan tim.
2. GP Hungaria menjadi contoh kesalahan strategi Ferrari pada 2022

Salah satu kesalahan strategi yang dilakukan Ferrari terjadi di GP Hungaria. Saat itu, tim meminta Charles Leclerc masuk ke pit kedua kalinya untuk memasang ban hard.
Bukannya berbuah manis, strategi itu justru menjadi kesialan bagi Leclerc. Ia kesulitan mendapatkan suhu ban hard yang ideal saat awal pemakaian. Alhasil, posisi Leclerc kian melorot dan berujung finis di posisi keenam.
3. Ferrari copot Inaki Rueda dari posisi kepala strategi balap, digantikan Ravin Jain
Kesalahan strategi saat balapan tentu tak ingin diulangi pada musim ini. Jelang bergulirnya tes pramusim, Ferrari melakukan pergantian dalam struktur tim strategi.
Inaki Rueda yang menjabat sebagai kepala tim strategi sejak 2015 dicopot dari jabatannya. Ia kini ditugaskan di pabrik Ferrari yang berlokasi di Maranello untuk mengemban peran di bidang olahraga.
Melansir Motorsportweek, posisi Rueda diisi Ravin Jain. Ia sudah bergabung ke Ferrari sejak 2016 silam dengan posisi pertamanya sebagai mathematical modelling engineer. Ravin Jain berada dalam tim strategi balap mulai 2017.
4. Tak hanya mengganti kepala strategi balap, Ferrari juga mengubah aliran komunikasi

Bukan hanya mengganti posisi kepala strategi balap, Ferrari juga mengubah alur komunikasi. Ini agar keputusan dapat diambil dengan tepat saat balapan berlangsung. Upaya tersebut dikonfirmasi langsung Frederic Vasseur.
"Bukan hanya itu (mengganti posisi Inaki Rueda), tetapi juga bekerja pada aliran komunikasi untuk memastikan kami punya alur langsung.
Saat segala sesuatu berjalan baik, Anda dapat memiliki 3 atau 4 lap untuk berdiskusi. Jika Anda harus bereaksi dalam 1 detik, maka itu adalah cerita lain," jelas Vasseur dilansir Racing News 365.
5. Vasseur tekankan pentingnya memahami masalah di dalam tim demi solusi yang baik

Frederic Vasseur menekankan pentingnya memahami masalah yang ada di dalam tim alih-alih saling menuding siapa yang jadi sumber masalah. Ia melakukannya agar tim mendapat solusi yang bisa diterapkan, terutama saat pekan balap digelar.
"Hal terpenting adalah mencoba memahami mengapa itu tidak bekerja. Apakah itu tertuju pada sebuah pilihan atau aliran informasi yang seseorang dapatkan.
Sangat sering aliran informasi yang dia terima bukan keputusan individu untuk menekan tombol atau tidak. Pastinya, saat Anda mulai kesulitan, itu bahkan lebih sulit karena terkadang jari pada tombol bergerak di sekitar," ucap Vasseur.
Tantangan pertama Ferrari sudah menanti di Bahrain International Circuit pada 3—
5 Maret 2023. Bisakah mereka meraih kemenangan pada seri perdana Formula 1 musim ini?