Francesco Bagnaia berhasil memangkas jarak poinnya dengan Fabio Quartararo menjadi 2 poin usai berhasil meraih podium ketiga di Sirkuit Buriram (2/10/2022), Thailand, pada balapan ke-17 MotoGP 2022. Dengan tiga balapan tersisa musim ini, kans Bagnaia meraih gelar juara dunia pembalap terbuka lebar.
Menatap hal tersebut, Francesco Bagnaia datang dengan determinasi yang begitu tinggi. Meskipun demikian, ia tak menutupi bahwa ia sangat berharap mendapat kisi-kisi dari Casey Stoner.
Semenjak era MotoGP, hanya ada enam nama pembalap Ducati yang pernah naik ke atas podium Sirkuit Phillip Island. Loris Capirossi tercatat dua kali meraih podium, yakni tahun 2003 dan 2004. Hasil impresif itu dilanjutkan oleh Carlos Checa yang meraih podium ketiga tahun 2005.
Selain itu, ada tiga nama, yakni Andrea Iannone (2015), Andrea Dovizioso (2018), dan Jack Miller (2019), yang pernah naik ke atas podium di sana. Namun, hanya Casey Stoner satu-satunya pembalap Ducati yang pernah meraih kemenangan di sana.
Sebagai pembalap tuan rumah, Casey Stoner tak pernah mencatat hasil buruk di sana. Ia hanya tercatat satu kali gagal meraih kemenangan selama berkiprah di kelas utama, yakni tahun 2006, kala masih berseragam LCR Honda.
Ia membalasnya dengan enam kemenangan beruntun sejak tahun 2007—2012. Ia tercatat 2 kali meraih kemenangan bersama Honda dan 4 kali bersama Ducati.
Sebagai pembalap utama pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia datang ke Phillip Island hanya dengan selisih dua poin dari pemuncak klasemen, yakni Fabio Quartararo. Dengan sisa tiga balapan tersisa musim ini, pembalap yang akrab disapa Pecco itu memiliki kesempatan besar untuk merebut gelar juara dunia.
Menapaki tanah Australia, Pecco sadar bahwa ia memiliki keuntungan dengan hadirnya sosok Casey Stoner di paddock. Ia tak sungkan untuk meminta wejangan pada Stoner yang diketahui merupakan raja di Sirkuit Phillip Island.
“Aku melihat Stoner dan sempat berbincang dengannya. Aku ingin mencoba memahami apa yang dia berikan kepada saya di lintasan ini,” kata Bagnaia dikutip Speedweek.
Gelaran Grand Prix Australia merupakan balapan kedua Bagnaia di atas motor MotoGP. Pengalaman pertamanya terjadi tahun 2019 saat ia finis di urutan keempat di belakang Jack Miller.
Dengan torehan terakhirnya itu, Bagnaia sangat yakin jika dirinya akan bisa memperlihatkan performa terbaik. Ia menyadari bahwa saat ini motor Desmosedici GP22 miliknya sangat kompetitif. Terlebih lagi dengan berbagai pengembangan terbaru, ia yakin bisa mendapat hasil impresif.
“Potensi kami sekarang jauh lebih besar. Aerodinamika yang kami miliki dapat membantu kami di lintasan ini,” lanjut Bagnaia.
Gelaran MotoGP 2022 menyisakan tiga seri tersisa. Meskipun demikian, persaingan ketat pada tabel klasemen pembalap masih berlangsung sangat ketat.
Ada lima nama pembalap yang masih memiliki kans dalam perebutan takhta gelar juara dunia, yakni Fabio Quartararo (219), Francesco Bagnaia (217), dan Aleix Espargaro (199). Ketiga pembalap itu harus mewaspadai Enea Bastianini (180) dan Jack Miller (179) yang juga masih punya kesempatan. Selisih terbesar dari kelima pembalap itu hanya 40 poin.
Tak dimungkiri bahwa pada paruh musim kedua MotoGP 2022 Francesco Bagnaia merupakan pembalap paling impresif ketimbang pembalap lainnya. Pecco tak boleh melewatkan kesempatan emas untuk mengkudeta posisi Fabio Quartararo di Phillip Island pada 14—16 Oktober 2022. Lantas, apakah wejangan Casey Stoner akan membawa Pecco ke atas podium Phillip Island? Mari kita tunggu!