Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Francesco Bagnaia Cetak Hattrick, Imbangi Rekor Rossi dan Stoner

Francesco Bagnaia (motogp.com)
Francesco Bagnaia (motogp.com)

Usai menjadi kampiun di MotoGP 2022 seri Austria, Minggu (21/8/2022), Francesco Bagnaia mengukir sejarah. Untuk pertama kalinya sepanjang berlaga di ajang Grand Prix, pembalap tim Ducati Lenovo itu mampu menang tiga kali beruntun.

Pencapaian ini terasa spesial. Pasalnya, Bagnaia mampu mengimbangi rekor para legenda balap, baik legenda di Ducati maupun legenda asal Italia.

1. Francesco "Pecco" Bagnaia menang berturut-turut di Belanda, Inggris, dan Austria

Francesco Bagnaia (motogp.com)

Rangkaian kemenangan beruntun Francesco Bagnaia dimulai di Belanda. Pada perlombaan di Sirkuit Assen tersebut, Pecco tampil dominan dan menjadi pemenang.

Setelah diselingi jeda liburan musim panas, Pecco kembali tampil apik di Sirkuit Silverstone, Inggris. Pada balapan pertama di babak kedua MotoGP 2022 itu, ia kembali tampil apik dan merebut podium tertinggi.

Tren positif Francesco Bagnaia kembali berlanjut. Pada gelaran MotoGP Austria, Bagnaia membalap tanpa melakukan kesalahan di Sirkuit Red Bull Ring. Hasilnya memuaskan, ia menang untuk ketiga kalinya secara beruntun.

2. Pembalap Italia kedua setelah Rossi yang menang tiga kali beruntun di era MotoGP

Valentino Rossi (motogp.com)

Tiga kali menang beruntun bukanlah hal mudah. Tak banyak pembalap yang bisa mengukir prestasi seperti ini. Di Italia, misalnya, sejak era modern MotoGP yang dimulai musim 2002, hanya ada dua pembalap yang mampu mencetak hattrick.

Pertama adalah Valentino Rossi. Legenda asal Italia ini banyak menang beruntun saat berada di masa kejayaannya. Pada musim 2002, 2003, 2004, 2005, dan 2008, The Doctor berkali-kali menang tiga kali berturut-turut.

Siapa pembalap Italia kedua yang seperti Rossi? Tentu saja muridnya sendiri. Pada MotoGP musim 2022 ini, Francesco Bagnaia yang merupakan bagian dari VR46 Riders Academy itu bisa mengimbangi salah satu prestasi gurunya.

3. Pembalap Ducati yang cetak hattrick setelah Casey Stoner

Casey Stoner (motogp.com)
Casey Stoner (motogp.com)

Tak hanya mengimbangi Rossi, Francesco Bagnaia pun menyamai rekor kemenangan yang pernah dibuat Casey Stoner. Sebagai pembalap tersukses Ducati, Stoner sudah beberapa kali cetak hattrick di MotoGP.

Pada musim 2007, Stoner menang beruntun di Amerika, Republik Ceko, dan San Marino. Saat musim 2008, satu-satunya juara dunia Ducati itu pun menang hattrick di Inggris, Belanda, dan Jerman.

4. Musim 2021 lalu, Bagnaia juga samai rekor pole position milik Rossi

Francesco Bagnaia (motogp.com)
Francesco Bagnaia (motogp.com)

Tak hanya musim ini, tahun 2021 lalu pun Bagnaia menyamai rekor milik Valentino Rossi lainnya. Bedanya, saat itu Bagnaia mencetak pole position lima kali beruntun.

Rossi meraih pole position pada seri MotoGP Malaysia 2003 hingga seri MotoGP Spanyol musim berikutnya. Sementara Bagnaia lima kali jadi pole sitter dari MotoGP Aragon hingga MotoGP Algarve 2021.

5. Peluang untuk rebut juara dunia masih terbuka

Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo (motogp.com)
Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo (motogp.com)

Dengan rangkaian kemenangan ini, Francesco Bagnaia punya momentum untuk terus finis di barisan depan. Sepanjang musim 2022, Bagnaia sudah mengemas lima kemenangan. Ia pun telah mengoleksi 156 poin.

Pada klasemen sementara MotoGP 2022, Bagnaia ada di peringkat ke-3 di bawah Aleix Espargaro dan Fabio Quartararo yang bertengger di puncak. Selisih Bagnaia dan Quartararo terpaut 44 poin. Dengan kompetisi yang masih menyisakan tujuh balapan, kans Bagnaia untuk merebut titel juara masih terbuka.

MotoGP 2022 seri berikutnya akan digelar di Sirkuit Misano, Italia, Minggu (4/8/2022). Di lintasan yang termasuk kandangnya itu, mampukah Francesco Bagnaia kembali mencapai podium tertinggi?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Ryan Budiman
EditorRyan Budiman
Follow Us