Lin Jarvis masih menaruh kepercayaan kepada Franco Morbidelli. Pembalap berdarah Brazil-Italia itu masih memiliki kontrak hingga akhir musim MotoGP 2023.
Runner-up MotoGP 2020 itu hingga saat ini belum menemukan kenyamanan berkendara di atas YZR-M1. Ia merasakan apa yang juga dirasakan oleh Andrea Dovizioso. Kedua pembalap Italia mengaku bahwa gaya balap mereka tidak sesuai dengan karakter YZR-M1.
Debut pertama Franco Morbidelli dimulai sejak GP San Marino tahun lalu. Ia masuk ke tim pabrikan sebagai pengganti Maverick Vinales yang memutuskan kontrak kerja sama dengan pabrikan Yamaha pertengahan musim lalu.
Dari 12 balapan, Morbidelli sama sekali belum mencicipi podium bersama tim pabrikan. Bahkan, untuk finis di urutan 10 besar, pembalap berjuluk Franky itu harus bersusah payah. Finis terbaiknya yakni urutan kesembilan saat GP Indonesia.
Tahun lalu Franco Morbidelli melewatkan lima seri balapan MotoGP karena cedera lutut. Kendati telah menjalani program pemulihan dan kembali ke lintasan balap, ia sesekali masih merasakan sakit pada bagian lututnya.
Alasan lain yang mempengaruhi performanya musim ini ialah kesulitan beradaptasi dengan motor YZR-M1. Paket musim 2022 itu tidak sesuai dengan karakternya berkendara.
Melempemnya performa anak didik Valentino Rossi itu berdampak pada rumor pengganti dirinya di tim pabrikan. Namun, hal itu dibantah oleh Lin Jarvis selaku manajer Yamaha.
Tim Iwata akan tetap menyelesaikan kontrak dengan Morbidelli sesuai kesepakatan. Rumor ketertarikan kepada Miguel Oliviera atau kedatangan Toprak Razgatlioglu ke tim pabrikan hanya rumor belaka. Jarvis masih memberikan kepercayaan kepada Morbidelli dan berharap kondisinya segera membaik.
Franco Morbidelli mengaku cukup kesulitan mendapat konfigurasi terbaik untuknya di atas YZR-M1. Ia sadar bahwa dengan kondisinya saat ini, sulit untuknya mengajukan permintaan terkait perubahan motornya. Ia berada di bawah bayang-bayang Fabio Quartararo.
“Motornya tidak sesuai dengan yang saya inginkan. Butuh usaha untuk meraih motor yang sesuai keinginan. Ini tidak mudah bagi saya,” ucap Morbidelli dikutip Motosan.
Apa yang dirasakan oleh Franky dan Andrea Dovizioso tidak jauh berbeda. Keduanya sulit mendapat feeling di atas motornya kendati sudah berusaha semaksimal mungkin.
Suara mereka berdua kalah dengan suara Fabio Quartararo di dalam paddock Yamaha. Para teknisi sendiri dinilai lebih fokus untuk memenuhi permintaan El Diablo.
“Saya tidak bisa meminta apapun dari Yamaha; hanya bisa meminta bantuan terkait konfigurasi motor dan hal itu sudah dilakukan. Saya dapat meminta sesuatu jika saya satu level dengan Fabio,” kata Franky dikutip dari Motosan.
Cedera dan adaptasi YZR-M1 merupakan pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Jika kondisinya terus seperti itu, bukan tidak mungkin posisinya akan digeser oleh pembalap lain. Mampukan Franco Morbidelli membuktikan diri dengan meraih podium di sisa musim ini?