8 Juara Dunia Formula 1 yang Mengawali Karier di Tim Medioker

Mereka pensiun sebagai legenda!

Tim yang kompetitif merupakan salah satu faktor penting untuk meraih kesuksesan di Formula 1. Sebab, meskipun ia merupakan seorang pembalap berbakat, namun jika tak berada di tim yang bagus, maka juga akan kesulitan berada di barisan depan.

Hal itulah yang dialami para juara dunia ini kala mereka pertama kali menjalani debut di Formula 1. Meski begitu, keputusan tepat yang diambil setelahnya membuat mereka bisa memaksimalkan potensi dalam diri mereka. Berikut delapan juara dunia Formula 1 yang mengawali karier di tim medioker.

1. James Hunt - Hesketh

8 Juara Dunia Formula 1 yang Mengawali Karier di Tim MediokerJames Hunt (formula1.com)

James Hunt meraih puncak kesuksesannya pada musim 1976 saat ia menjadi juara dunia bersama McLaren. Namun, sebelum itu ia mengawali kariernya pada tim yang tak terlalu kompetitif, yakni Hesketh pada musim 1973.

Meski bukan tim papan atas, namun penampilan Hunt terbukti tak mengecewakan. Pembalap asal Inggris ini mampu beberapa kali meraih podium dan bahkan sempat merasakan kemenangan pada GP Belanda musim 1975.

2. Keke Rosberg - Theodore dan ATS

8 Juara Dunia Formula 1 yang Mengawali Karier di Tim MediokerKeke Rosberg (motorsportmagazine.com)

Keke Rosberg tak bisa dibilang muda ketika debut di Formula 1 pada musim 1978, saat itu usianya sudah 29 tahun. Kala itu ia membalap untuk Theodore, namun tim ini cukup buruk bahkan kesulitan untuk lolos dari sesi kualifikasi. Hal itulah yang kemudian membuatnya pindah ke ATS pada tengah musim.

Dari tiga balapan bersama ATS, performanya tak terlalu banyak berubah, meski kali ini berhasil lolos kualifikasi. Ia kemudian kembali lagi bersama Theodore yang kali ini menggunakan sasis milik Wolf. Namun, ternyata semuanya sama saja dan ia sekali lagi membela ATS pada sisa musim.

Barulah di musim 1982 Rosberg mampu menunjukkan kualitasnya ketika ia menerima tawaran dari Williams. Mengingat tim asal Inggris ini merupakan juara dunia konstruktor dua tahun beruntun. Akhirnya, Rosberg pun berhasil meraih gelar juara dunia pada musim itu.

3. Ayrton Senna - Toleman

8 Juara Dunia Formula 1 yang Mengawali Karier di Tim MediokerAyrton Senna (carthrottle.com)

Ayrton Senna sempat menjalani tes untuk beberapa tim Formula 1 pada musim 1984, usai menjuarai ajang Formula 3. Akhirnya, Senna dikontrak oleh Toleman yang saat itu bukanlah merupakan tim papan atas. Bahkan dalam tiga musim di Formula 1, tim ini hanya sanggup mendulang 10 poin.

Meski begitu, calon juara dunia tiga kali ini mampu membuktikan kelasnya pada debutnya. Secara mengejutkan Senna meraih tiga podium musim itu, termasuk ketika hampir menang pada GP Monaco dalam lintasan basah.

Performanya yang gemilang membuatnya sukses menarik banyak tim-tim papan atas. Semusim berselang, ia dikontrak oleh Lotus selama tiga musim. Puncaknya saat ia membela McLaren dan meraih tiga gelar juara dunia.

4. Alan Jones - Shadow

8 Juara Dunia Formula 1 yang Mengawali Karier di Tim MediokerAlan Jones (lastflag.com)

Karier juara dunia Formula 1 pada musim 1980 ini terbilang tak begitu mulus pada awal kariernya. Hal itu karena ia membela tim yang tidak kompetitif, macam Hesketh, Hill, Surtees, hingga Shadow. Saat bersama tim terakhir itulah talenta Jones mulai terlihat.

Meski pada musim 1978 saat membela Shadow penampilannya jauh dari kata konsisten dengan 6 kali gagal finis dari 17 balapan, namun ia akhirnya mampu meraih kemenangan perdananya di GP Austria. Semusim berselang, ia membela Williams yang kemudian membawanya meraih gelar juara dunia pada musim 1980.

Baca Juga: 7 Juara Dunia Formula 1 Ini Pilih Tak Membalap Pada Musim Berikutnya

5. Michael Schumacher - Jordan

8 Juara Dunia Formula 1 yang Mengawali Karier di Tim MediokerMichael Schumacher (planetf1.com)

Michael Schumacher menjalani debutnya di Formula 1 pada GP Belgia musim 1991. Kala itu, ia menggantikan posisi Bertrand Gachot yang harus mendekam di penjara karena permasalahan dengan sopir taksi. Schumacher pun tampil cukup impresif pada sesi kualifikasi dengan menduduki peringkat ketujuh.

Namun, besoknya ketika race dimulai ia bahkan tak sampai satu lap berada di lintasan akibat masalah pada mobilnya. Balapan itu juga menjadi satu-satunya balapan bersama Jordan, sebab pada sisa musim itu ia dikontrak oleh Benetton yang lebih kompetitif. Tim ini jugalah yang membuatnya meraih gelar juara dunia pada musim 1994 dan 1995.

6. Fernando Alonso - Minardi

8 Juara Dunia Formula 1 yang Mengawali Karier di Tim MediokerFernando Alonso (grandprix247.com)

Sebelum meraih dua gelar juara dunia bersama Renault, Fernando Alonso sempat merasakan berada di posisi belakang saat membela Minardi pada musim 2001. Minardi ini meski sudah berkompetisi sejak musim 1985, namun mereka sama sekali belum pernah podium apalagi meraih kemenangan.

Namun, Alonso ternyata mampu memaksimalkan mobilnya itu, bahkan pada sesi kualifikasi ia kerap kali berada di posisi yang cukup baik. Kemampuannya itu dilihat oleh Renault yang kemudian mengontraknya pada musim berikutnya. Kepindahannya ke tim asal Prancis itu merupakan awal kesuksesan dari Alonso.

7. Mika Hakkinen - Lotus

8 Juara Dunia Formula 1 yang Mengawali Karier di Tim MediokerMika Hakkinen (motorsportimages.com)

Mika Hakkinen memulai kiprahnya di Formula 1 pada musim 1991 bersama Lotus. Tim ini dulunya merupakan tim yang cukup kuat, bahkan beberapa kali meraih gelar juara dunia konstruktor. Namun, sejak kematian Colin Chapman yang merupakan pendirinya, prestasi Lotus seperti terjun bebas.

Bahkan, di awal musim itu Lotus hampir tidak ikut akibat kesulitan mendapat sponsor. Hal itu membuat pembalap asal Finlandia itu hanya mendapat 2 poin pada musim pertamanya. Pada musim keduanya ia sukses meraup 11 poin dan duduk di peringkat kedelapan.

Barulah pada musim 1993 ia mendapat tim yang bisa bersaing, yakni McLaren. Kala itu Hakkinen berduet dengan Ayrton Senna pada tiga seri terakhir musim itu. Hakkinen sendiri berada di McLaren hingga musim 2001 dan sukses meraih gelar juara dunia pada musim 1998 dan 1999.

8. Damon Hill - Brabham

8 Juara Dunia Formula 1 yang Mengawali Karier di Tim MediokerDamon Hill (motorsportimages.com)

Damon Hill sempat menjadi test driver bagi Williams pada musim 1991, namun karena tak kunjung mendapat kursi utama ia akhirnya menerima tawaran Brabham pada musim 1992. Sama seperti Lotus, Brabham merupakan tim legendaris yang mulai kehilangan pamornya di Formula 1.

Alhasil Hill tak meraih satu poin pun pada musim tersebut, bahkan Brabham tak mampu melanjutkan sisa musim setelah GP Hungaria. Musim 1993 menjadi titik balik baginya saat ia dikontrak Williams untuk menggantikan Nigel Mansell dan berduet dengan Alain Prost.

Bahkan pada debutnya bersama Williams ia sukses berada di peringkat ketiga pada akhir musim. Puncaknya pada musim 1996 saat pembalap asal Inggris ini sukses menjadi juara dunia.

 

Meski awalnya berada di tim yang bisa dibilang medioker, namun pada akhirnya mereka menjadi legenda Formula 1 berkat kerja keras mereka. The rest is history!

Baca Juga: 10 Pembalap Formula 1 Terhebat yang Tak Pernah Menjadi Juara Dunia

Genady Althaf Photo Verified Writer Genady Althaf

berbagi dengan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya