Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal Menarik dari Duet Fajar/Fikri di China Open 2025, Gelar Perdana!

ilustrasi bulu tangkis (unsplash/frame harirak)
ilustrasi bulu tangkis (unsplash/frame harirak)

Dalam ajang China Open 2025 Super  1000 yang berlangsung di Changzhou pada Minggu, 27 Juli 2025, pasangan Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri berhasil menjuarai sektor ganda putra. Di final, racikan baru Merah Putih ini tampil dominan dan mengalahkan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dua gim langsung dengan skor 21‑15, 21‑14 dalam durasi 34 menit.

Kemenangan ini menjadi gelar Super 1000 pertama Indonesia pada musim 2025 dan mencatat sejarah sebagai pasangan nonunggulan pertama yang merebut gelar China Open dalam sepuluh tahun terakhir. Berikut lima fakta menarik Fajar/Fikri di China Open 2025.

1. Debut kilat di turnamen Super 1000

Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri sebenarnya baru kembali dipasangkan secara resmi jelang Japan Open 2025. China Open menjadi turnamen kedua mereka sebagai pasangan setelah bereuni dari pasangan sebelumnya. Meski belum lama kembali berduet, performa mereka justru langsung meledak.

Chemistry mereka terlihat solid sejak laga pembuka hingga final. Keduanya menunjukkan pemahaman permainan yang matang dan kompak. Ini jadi bukti bahwa kerja sama lama yang dibangun sejak junior masih menyala kuat.

2. Dominasi total atas unggulan Malaysia

Menghadapi ganda putra unggulan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik di final, Fajar/Fikri tampil percaya diri dan agresif. Mereka mendominasi permainan dari servis pertama dan menekan lawan dengan tempo cepat. Netting rapat dan pukulan-pukulan cepat mereka sulit dibendung oleh pasangan Malaysia.

Strategi shot pendek dan serangan drive membuat lawan frustrasi. Kemenangan dua set langsung tanpa tekanan menunjukkan betapa kuatnya kontrol permainan mereka. Bahkan, pertandingan hanya berlangsung selama 34 menit, sangat singkat untuk laga final Super 1000.

3. Pemecah paceklik gelar Indonesia di level Super 500 ke atas

Kemenangan Fajar/Fikri memecah kebuntuan gelar bagi Indonesia di turnamen level atas BWF. Sepanjang musim 2025, Indonesia belum meraih satu pun gelar di Super 500, Super 750, ataupun Super 1000. Gelar ini pun terasa istimewa karena datang dari pasangan nonunggulan.

Kemenangan mereka membawa harapan baru untuk sektor ganda putra Indonesia. Apalagi, di saat sektor lain belum menunjukkan konsistensi, Fajar/Fikri justru tampil mengejutkan. Gelar ini membuktikan bahwa potensi regenerasi di sektor ganda tetap terbuka lebar.

4. Juara tanpa kehilangan satu set pun

Performa konsisten jadi salah satu kunci keberhasilan Fajar/Fikri di China Open 2025. Hebatnya, mereka tidak kehilangan satu set pun sepanjang turnamen, dari babak 16 besar hingga final. Semua laga mereka selesaikan dalam dua set langsung.

Artinya, mereka benar-benar dominan atas semua lawan yang dihadapi, termasuk pasangan-pasangan unggulan. Konsistensi ini menunjukkan kestabilan mental dan fisik mereka selama seminggu turnamen. Kemenangan ini bukan hasil keberuntungan, tapi kerja sistematis dan disiplin.

5. Gelar yang didedikasikan untuk legenda Kota Bandung

Fajar/Fikri mempersembahkan gelar juara ini untuk mendiang legenda bulu tangkis Indonesia asal Bandung, Iie Sumirat, yang wafat pada 22 Juli 2025. Mereka menyampaikan dedikasi ini setelah partai final sebagai bentuk penghormatan terhadap tokoh penting di bulu tangkis nasional. Fajar yang juga berasal dari Bandung merasa memiliki ikatan emosional yang kuat.

Iie Sumirat dikenal sebagai sosok inspiratif dalam perkembangan bulu tangkis di Tanah Air. Persembahan gelar ini menjadi wujud penghargaan atas jasa dan warisan semangat sang legenda. Momen tersebut menambah nilai emosional dan kebanggaan tersendiri dari kemenangan Fajar/Fikri.

Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri menorehkan kisah epik dengan gelar China Open 2025. Dari debut singkat hingga penampilan impresif tanpa kehilangan set, hingga dedikasi menyentuh untuk legenda bulu tangkis dari Bandung, semuanya menciptakan momentum membanggakan bagi bulu tangkis Indonesia di kancah dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us