Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Hal yang Hilang dari Formula 1 pada 2026

Ilustrasi pembalap Red Bull di Formula 1
Ilustrasi pembalap Red Bull di Formula 1 (pexels.com/Jonathan Borba)
Intinya sih...
  • Kick Sauber hengkang dari grid setelah 2025 berakhir
  • DRS resmi menghilang setelah Kimi Antonelli menekan tombol terakhirnya di GP Abu Dhabi 2025
  • GP Imola tidak akan muncul di kalender balap 2026 karena masalah logistik dan rotasi venue Eropa yang makin padat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Formula 1 2025 ditutup dengan cerita dramatis, termasuk perpisahan. Ada momen besar, ada perubahan aturan, dan ada nama yang akhirnya pamit dari grid. Musim ini menyisakan catatan khusus. Bukan hanya soal juara dunia baru, melainkan juga tentang beberapa hal yang untuk terakhir kalinya muncul di dunia F1.

1. Kick Sauber hilang dari grid

Kick Sauber meninggalkan grid setelah 2025 berakhir. Tim yang awalnya berdiri sebagai Sauber pada 1993 ini mempunyai sejarah panjang dan berwarna di Formula 1. Mereka memang tidak pernah memenangkan juara dunia, tetapi sering memberi kejutan lewat pole position dan podium, termasuk salah satunya pada 2025. Nico Huelkenberg akhirnya meraih podium perdana setelah 14 tahun berkarier. Podium itu terjadi di GP Inggris ketika finis ketiga dan memberi Kick Sauber podium terakhir sebelum hengkang.

Sauber sendiri pernah menjadi rumah untuk nama-nama besar, seperti Kimi Raikkonen, Sebastian Vettel, Sergio Perez, dan Robert Kubica. Beberapa di antara mereka melejit setelah membalap untuk Sauber. Namun, performa yang naik turun dan kesulitan finansial menjadi alasan utama tim ini akhirnya menepi dari grid. Para penggemar Formula 1 harus siap mengucapkan selamat tinggal kepada salah satu tim yang ikonis.

2. Berakhirnya era DRS

Hal lain yang menghilang pada pengujung 2025 adalah drag reduction system (DRS). Ini fitur aerodinamika yang memungkinkan pembalap membuka flap sayap belakang untuk mengurangi drag atau hambatan dan menambah kecepatan di trek lurus. Sistem ini digagas FIA untuk meningkatkan overtaking, sehingga dapat menambah daya tarik balap jet darat.

DRS secara resmi digunakan Formula 1 pada 2011. Pembalap pertama yang menekan tombol DRS saat itu adalah Jenson Button. Sedangkan, pembalap terakhir yang menekannya adalah Kimi Antonelli di GP Abu Dhabi 2025. Menariknya, Jenson Button (McLaren Mercedes) dan Kimi Antonelli (Mercedes) sama-sama sedang membela Mercedes. Jadi, bisa dikatakan, Mercedes adalah tim pertama dan terakhir yang menggunakan teknologi ini.

3. Kepergian GP Imola dari kalender balap Formula 1

Penggemar Formula 1 juga harus siap mengucapkan selamat tinggal kepada GP Imola. Sebab, ia tidak akan muncul di kalender balap 2026. Musim 2025 telah menjadi musim terakhirnya.

Sirkuit penuh sejarah ini sendiri pertama kali masuk kalender balap pada 1980. Sejak itu, GP Imola dikenal dengan beberapa momen, termasuk duel legendaris Michael Schumacher dan Fernando Alonso hingga tragedi kelam era 1994. Pemenang pertama GP Imola adalah Nelson Piquet dan pemenang terakhir adalah Max Verstappen. Kini, ia hilang dari kalender karena masalah logistik dan rotasi venue Eropa yang makin padat. Formula 1 memilih sirkuit lain demi variasi dan efisiensi.

4. Yuki Tsunoda tidak lagi menjadi pembalap utama

Yuki Tsunoda tidak lagi menjadi pembalap utama. Dia sebelumnya promosi ke Red Bull pada seri ketiga 2025 menggantikan Liam Lawson. Namun, karena performa yang di luar ekspektasi, Tsunoda mesti keluar dari grid pada 2026. Dia tidak lagi mendapat kursi di Red Bull maupun tim lain untuk musim depan. Tsunoda hanya akan berperan sebagai reserve driver dan test driver.

Yuki Tsunoda sendiri dikenal sebagai salah satu pembalap paling jujur dan spontan di paddock. Dia pertama kali masuk Formula 1 pada 2021 dan berkembang pesat dari rookie emosional menjadi pembalap yang jauh lebih tenang dan matang. FIA bahkan menyebutnya sebagai "the most professional Japanese F1 driver in history", sebuah pengakuan besar untuk kariernya. Meski pamit dari balapan, Tsunoda tetap meninggalkan jejak kuat di hati para penggemar.

Dengan empat momen di atas, Formula 1 2025 terasa seperti perpisahan dari nama-nama besar pada satu era. Namun, seperti biasa, Formula 1 tidak pernah berhenti bergerak. Tiap yang pergi selalu membuka pintu untuk sesuatu yang baru. Musim depan mungkin saja menghadirkan kejutan yang tidak kalah besar. Musim 2026 jadi awal dari babak baru yang siap disambut penggemar dunia motorsport.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us

Latest in Sport

See More

Jadwal Semifinal Voli Putra SEA Games 2025 Hari Ini: Kamis, 18 Desember

18 Des 2025, 16:33 WIBSport