Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Helmut Marko Prediksi Ferrari Bakal Jadi Lawan Red Bull dan Mercedes

Carlos Sainz dan Charles Leclerc (formula1.com)
Carlos Sainz dan Charles Leclerc (formula1.com)

Formula 1 2022 belum dimulai. Namun, prediksi siapa yang berpotensi bersaing di barisan depan sudah disampaikan beberapa pihak. Salah satunya Helmut Marko.

Penasihat tim Red Bull itu yakin jika timnya dan Mercedes masih akan saling bersaing untuk merebut kemenangan. Selain itu, Marko menyebut jika Ferrari berpotensi menjadi penantang.

1. Marko merasa perubahan regulasi teknis tetap membuat Red Bull dan Mercedes di depan

Max Verstappen dan Lewis Hamilton saling beradu kecepatan (twitter.com/F1Krampon)
Max Verstappen dan Lewis Hamilton saling beradu kecepatan (twitter.com/F1Krampon)

Regulasi teknis yang diterapkan Formula 1 pada 2022 membuat banyak orang penasaran. Sebab, ada kemungkinan susunan pembalap dan tim yang langganan berada di barisan depan berubah.

Meski begitu, Helmut Marko merasa dua tim teratas saat ini, Red Bull dan Mercedes, kemungkinan besar tetap berada di depan. Dia tak mengharapkan inovasi seperti diffuser ganda yang dibuat Brawn GP pada 2009 lalu.

Diffuser ganda adalah isu politis waktu itu. Dengan standar seperti Mercedes dan Red Bull miliki hari ini melalui simulasi, komputasi, dan semua sumber daya yang ada, aku tak berpikir demikian,” kata Marko dilansir Racing News 365.

2. Regulasi baru adalah momentum Ferrari bersaing dengan Red Bull dan Mercedes

Charles Leclerc pada balapan GP Italia (formula1.com)
Charles Leclerc pada balapan GP Italia (formula1.com)

Meski yakin Red Bull dan Mercedes tetap di depan, Marko percaya bahwa regulasi baru akan membantu mengurangi jarak antartim dan membuat persaingan makin sengit. Dengan begitu, dirinya merasa musim ini adalah momentum untuk Ferrari kembali ke jalur kemenangan.

“Mudah-mudahan persaingan menjadi lebih ketat, karena pada prinsipnya Mercedes dan Red Bull akan menguasai balapan jika mereka berada dalam kondisi kecepatan penuh," kata Helmut masih dilansir Racing News 365.

"Akan tetapi, aku rasa keseimbangan kekuatan akan tetap sama. Mungkin Ferrari akan mengambil langkah lain dan memenangi satu atau balapan melalui kekuatan yang mereka miliki.”

3. Ferrari mampu menembus tiga besar pada Formula 1 2021

mobil Charles Leclerc dan Carlos Sainz (formula1.com)
mobil Charles Leclerc dan Carlos Sainz (formula1.com)

Pernyataan Marko cukup masuk akal, sebab Ferrari mampu menembus posisi tiga besar pada klasemen akhir 2021 lalu. Tim berjuluk Kuda Jingkrak itu mengasapi McLaren yang harus puas finis di posisi keempat. Jarak kedua tim di klasemen sebesar 48,5 poin.

Ferrari pun melakukan serangkaian upaya untuk meningkatkan kemampuan mobil mereka menyongsong 2022. Salah satunya terkait bahan bakar E10 yang akan dipakai mulai musim ini.

4. Bahan bakar E10 dipakai mulai 2022, Ferarri melakukan serangkaian perubahan

Kru Ferrari berlatih simulasi pit stop. (formula1.com)
Kru Ferrari berlatih simulasi pit stop. (formula1.com)

Musim 2022 akan menjadi penanda awal penggunaan bahan bakar berkelanjutan yang diberi nama E10. Bahan bakar ini mengandung 10 persen etanol dan 90 persen bahan bakar fosil.

Adanya perubahan bahan bakar ini membuat para desainer mesin di masing-masing tim melakukan perubahan desain pada aspek ruang pembakaran. Ini dimaksudkan untuk menutup celah kehilangan tenaga mesin yang diperkirakan mencapai 20 HP.

Dikutip Scuderia Fans, Shell selaku pemasok bahan bakar untuk Ferrari telah melakukan eksperimen pada bahan bakar E10 yang mereka buat. Hasilnya, bahan bakar E10 yang dikembangkan Shell diklaim mampu mengatasi kehilangan 20 HP pada mesin yang juga diestimasi bos tim Ferrari, Mattia Binotto.

5. Apresiasi upaya pengembangan mesin dan bahan bakar, Marko tetap ingatkan Ferrari

Carlos Sainz dan Charles Leclerc (formula1.com)
Carlos Sainz dan Charles Leclerc (formula1.com)

Kesukesan Ferrari dalam mengembangkan mesin dan bahan bakar untuk musim baru ditanggapi Helmut Marko. Dia memberi apresiasi sekaligus mengingatkan bahwa konsistensi tampil bagus selama balapan bergulir tetap diperlukan jika Ferrari ingin memutus puasa kemenangan yang bertahan sejak 2019 lalu.

“Langkah terakhir yang mereka ambil pada mesin mereka benar-benar jelas. Dari yang Anda dengar, mereka juga melakukan pekerjaan baik pada pengembangan bahan bakar E10. Namun, Anda juga butuh konsistensi sepanjang tahun,” pungkas Marko.

Rencananya, Ferrari akan meluncurkan mobil baru untuk musim 2022 pada 17 Februari mendatang. Akankah prediksi Marko bahwa Ferrari mampu bersaing dengan Red Bull dan Mercedes akan jadi kenyataan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewa Putu Ardita Darma Putera
EditorDewa Putu Ardita Darma Putera
Follow Us