Herry IP Effect, Ganda Putra Malaysia Tiru Permainan Indonesia

- Kehadiran Herry Iman Pierngadi di skuad ganda putra Malaysia menciptakan dimensi baru dalam persaingan.
- Polesan Herry IP membuat permainan ganda putra Malaysia meningkat levelnya, bahkan meniru gaya main Indonesia menurut Marcus Fernaldi Gideon.
- Malaysia memiliki tiga wakil di 10 besar dunia di sektor ganda putra, dengan potensi peningkatan kualitas melalui pelatihan yang berbeda-beda.
Jakarta, IDN Times - Kehadiran Herry Iman Pierngadi di skuad ganda putra Malaysia, bisa menciptakan dimensi baru dalam peta persaingan. Menurut mantan anak asuhnya, Marcus Fernaldi Gideon, Herry IP bisa meningkatkan kualitas di sektor ganda putra Malaysia.
Bagi Marcus, sebenarnya Malaysia sudah memiliki susunan pemain berkualitas di sektor ganda putra. Namun, kehadiran Herry IP membuat kekuatannya meningkat.
Hal tersebut sudah terlihat ketika Malaysia Masters 2025 ketika muncul All Malaysian Final di sektor ganda putra dengan duel Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan man Wei Chong/Kai Wun Tee.
"Sebenarnya, mereka kan sudah pemain bagus. Nah, semua sudah tahu pemainnya. Memang, Aaron dari zaman saya juga sudah Top 5," kata Marcus di Pelatnas PBSI Cipayung.
1. Polesan Herry IP bikin makin matang

Polesan Herry IP, menurut mantan pasangan main Kevin Sanjaya Sukamuljo itu, membuat permainan ganda putra Malaysia meningkat levelnya. Bahkan, standar yang dicapai sudah berbeda.
"Memang mungkin koh Herry ada polesannya, iya,? kata Marcus.
2. Gaya ganda Malaysia sekarang mirip Indonesia

Perubahan yang paling terlihat dari kacamata Marcus adalah gaya main ganda Malaysia. Marcus merasa ganda Malaysia kini mulai meniru gaya main Indonesia.
"Memang kan waktu dulu mainnya agak beda style. Nah, kalau dibilang ya, sekarang kan jadi ada ikut-ikut Indonesia sedikit kombinasinya tuh," kata Marcus.
3. Kualitas individu bagus, pelatih jempolan

Malaysia selama ini memang punya kekuatan di sektor ganda putra. Mereka bahkan punya tiga wakil di 10 besar dunia dengan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin (1), Aaron Chia/Soh Wooi Yik (3), dan Man Wei Chong/Kai Wun Tee (7).
"Ya bagus juga, memang dia ada kualitas. Anaknya tuh emang sudah top kan. Mungkin kalau dipoles sedikit, lebih jadi kan. Orang kan gurunya macam-macam kan, agak lain kan. Ilmunya diterimanya beda-beda," kata Marcus.