Honda Bingung Kembangkan Motor RC213V, Masa Suram Berlanjut!

Joan Mir dan Luca Marini terseok-seok membalap di kompetisi MotoGP 2024. Mereka kelimpungan mengejar kompetitor di lintasan pada tiga seri awal. Kehadiran Luca Marini di garasi belum membuahkan hasil signifikan bagi pengembangan motor RC213V.
Merujuk pada hasil balapan di Circuit of the Americas (COTA) pada 2023 lalu, Marini tampil beringas. Di atas motor Ducati Desmosedici GP22, adik Valentino Rossi ini berhasil mengunci podium kedua pada sesi main race. Kondisi tersebut sangat bertolakbelakang dengan hasil musim 2024. Ia menyentuh garis finis di posisi buncit dengan selisih waktu 33,529 detik dari Maverick Vinales yang keluar sebagai juara.
Beda dengan Marini, Mir harus menyelesaikan balapan lebih awal karena insiden. Putaran kedelapan menandai akhir pertarungan Mir pada seri ketiga di COTA. Namun, tak hanya para pembalap yang merasa frustrasi, Alberto Puig selaku manajer Honda pun bingung dengan kondisi yang mereka alami.
1. Honda RC213V beringas di COTA pada 2023
Tangan dingin Alex Rins berhasil membawa motor Honda RC213V tampil penuh digdaya. Meski membalap bersama LCR Honda Castrol, Rins jadi satu-satunya pembalap Honda yang meraih kemenangan pada 2023. Mantan pembalap Suzuki Ecstar itu juga mengunci podium kedua pada sesi sprint race.
Berbeda dengan 2024, keempat pembalap Honda tak mampu mendulang poin. Di antara empat pembalap Honda, hanya Marini yang berhasil menyentuh garis finis pada sesi sprint race dan main race. Sementara, yang lain hanya bisa gigit jari. Kondisi yang dialami Honda musim ini membuat Alberto Puig kebingungan karena proyek Honda RC213V tak berjalan sesuai ekspektasi.
“Kami (Honda) sadar para pembalap tidak senang. Saat ini kami sedikit kebingungan. Inilah kenyataan meskipun di balik layar kami sudah berusaha. Kami memahami rasa frustrasi pembalap, tetapi kami tetap bertekad menyelesaikan masalah ini,” kata Alberto Puig dikutip MotoGP.