29 Orang di PON Papua Positif, Protokol Kesehatan Diterapkan Baik?

Satgas COVID-19 sudah siapkan prosedur penanganan

Jayapura, IDN Times - Munculnya 29 kasus COVID-19 di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020, menimbulkan beberapa pertanyaan. Apakah protokol kesehatan di ajang empat tahunan itu dijalankan dengan baik?

Juru Bicara Satgas COVID-19 Papua, Dr Silawanus Sumule, tak mengelak jika prokes yang diterapkan sedikit mengendur beberapa hari ke belakang. Terlebih usai pembukaan hajat olahraga terakbar tanah air ini dilangsungkan. Padahal, sebelumnya sempat memperketat prokes yang berlaku.

“Sebelum dan setelah pembukaan, memang betul kami lakukan pengetatan, tapi pas pelaksanaan, harus kami akui euforia berlebih dari masyarakat yang ingin menonton itu, jadi kendala bagi kami dalam hal penerapan prokes ketat,” kata Sumule kepada awak media.

1. Venue cabang olahraga pencak silat sudah jalankan prokes

29 Orang di PON Papua Positif, Protokol Kesehatan Diterapkan Baik?Beberapa atlet, penonton, hingga official tengah menonton pertandingan pencak silat PON XX Papua. (IDN Times/Tata Firza).

Berdasarkan pantauan langsung IDN Times di lapangan, terutama di venue cabang pencak silat, panitia menjalankan prokes dengan cukup ketat. Mulai dari pintu masuk hingga area pertandingan.

Saat mengunjungi GOR Toware, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, panitia pelaksana sudah menyediakan beberapa perangkat wajib dalam penerapan prokes. Mereka menyediakan alat pengukur suhu, handsanitizer hingga masker di akses pintu masuk.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahkan, membuat satu tenda khusus dilengkapi pengeras suara untuk mengampanyekan penerapan prokes. Tak hanya itu, mereka mendatangi setiap orang yang ada di area luar GOR untuk membagikan masker secara cuma-cuma.

Sementara, di pintu masuk, panitia juga melakukan skrining kepada penonton yang ingin menyaksikan langsung cabang olahraga pencak silat. Sebelum masuk, panitia pelaksana (panpel) dibantu relawan dan petugas keamanan, mengarahkan posisi penonton harus duduk di sebelah mana.

Baca Juga: Sebanyak 29 Orang Terpapar COVID-19 di PON XX Papua

2. Panpel pisahkan akses penonton dan pemain

29 Orang di PON Papua Positif, Protokol Kesehatan Diterapkan Baik?Beberapa atlet, penonton, hingga official tengah menonton pertandingan pencak silat PON XX Papua. (IDN Times/Tata Firza).

Panpel juga sudah memisahkan di mana tribun penonton, tribun ofisial hingga atlet, dan tempat panitia. Sehingga, orang-orang yang datang ke venue bisa masuk secara teratur tanpa harus menggunakan akses yang sama. 

Jika bicara soal kapasitas, panpel tampaknya masih mematuhi prokes yang diberlakukan, yakni 25 persen. Hanya saja, saat berada di tribun, ada beberapa penonton yang melepas masker untuk mengobrol dengan rekan rekannya atau untuk sekadar makan.

Hal serupa pun hampir sama di beberapa venue, termasuk pertandingan bulu tangkis dan angkat besi. Di venue badminton yang digelar di GOR Waringin, Distrik Abepura, Jayapura, bahkan menerapkan protokol lebih ketat. Mereka harus menunjukkan bukti vaksinasi untuk bisa masuk. 

3. Satgas COVID-19 Papua terus lakukan tracing

29 Orang di PON Papua Positif, Protokol Kesehatan Diterapkan Baik?Suasana saat pertandingan angkat besi PON XX Papua di Auditorium Uncen. (IDN Times/Ilyas Mujib).

Sumule menjelaskan 29 kasus COVID-19 yang terjadi di PON XX tak hanya berasal dari satu wilayah yang menggelar ajang itu saja. Jika dirinci, sebanyak 13 orang positif di Kabupaten Timika, tujuh orang di Kabupaten Jayapura, enam orang di Kota Jayapura, dan sisanya di Kabupaten Merauke.

Ia mengungkapkan para atlet yang positif COVID-19 tersebut berasal dari DKI Jakarta, Sumatra Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Banten, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, hingga Jawa Barat.

Rata-rata, atlet yang terpapar COVID-19 itu sudah menyelesaikan pertandingannya di PON XX. Mereka mendapatkan hasil positif usai menjalani swab PCR sebagai syarat kepulangan ke kampung halaman.

Hanya saja, Satgas COVID-19 belum tahu dari mana virus tersebut menular. Yang pasti pihakntya terus melakukan tracing ke beberapa orang yang berkontak langsung dengan atlet-atlet tersebut. Hingga saat ini, belum ada tambahan kasus baru soal itu.

Dia memastikan, atlet hingga ofisial yang terjangkit virus corona itu kemungkinan besar terinfeksi di Papua. Sebab, sebelumnya mereka yang terpapar, sudah cukup lama berada di Papua dan saat pertama kali datang, telah melakukan tahap skrining saat akan datang dan bertanding di PON XX Papua.

4. Awasi agar tak terjadi klaster baru

29 Orang di PON Papua Positif, Protokol Kesehatan Diterapkan Baik?Semarak pembukaan PON Papua 2021. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/YU)

Sumule mengaku kondisi saat ini masih bisa ditangani dengan baik oleh Satgas COVID-19. Dia pun memastikan terus melakukan koordinasi dan evaluasi agar pelaksanaan PON ini berjalan dengan baik dan tak menimbulkan klaster baru.

Menurut Sumule, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat di ajang ini untuk terus menegaskan soal menjalankan protokol yang sudah dibuat.

Ia menjamin, tim Satgas sudah melaksanakan penanganan dari hulu ke hilir. Saat di hulu mereka wajib menjalankan 3T, yakni pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment). Sedangkan di hilir, pihaknya menyiapkan rumah sakit untuk menangani kasus COVID-19.

Baca Juga: 5 Atlet DKI yang Positif COVID-19 di PON Papua Tak Alami Gejala Berat

5. Prosedur saat terkena COVID-19 di lapangan

29 Orang di PON Papua Positif, Protokol Kesehatan Diterapkan Baik?Judoka Sulsel Aditya Muhammad (putih) saat bertanding di kelas 55-60 kg PON Papua. Dok. PB PON

Sumule memastikan Satgas COVID-19 Papua sudah punya protap yang disiapkan jika terjadi kasus COVID-19 dalam pertandingan. Yang pasti, semua bakal ditangani dengan cepat dan tanggap oleh Satgas yang bekerja sama dengan panitia di lapangan. 

“Di tempat venue sudah tersedia tim dokter. Ada sub PON di kota hingga kabupaten yang bisa ditemui di semua wilayah, termasuk ada bidang kesehatan. Kami sampai saat ini sudah lakukan itu. Jika harus menghubungi dalam pelaksanaan, ada kontak yang bisa dihubungi,” bebernya.

Ia pun berjanji, dalam beberapa hari ke depan akan ada pertemuan khusus bersama PB PON untuk membahas soal langkah ke depan agar masalah itu tak terjadi lagi. Intinya, setiap hari satgas terus melakukan pemantauan ketat, serta dibantu PB PON bidang kesehatan melakukan langkah konkret dan melakukan evaluasi setiap saat.

6. Ketum KONI klaim skrining berjalan efektif

29 Orang di PON Papua Positif, Protokol Kesehatan Diterapkan Baik?Ketua KONI Pusat, Marciano Norman (IDN Times/Sandy Firdaus)

Sementara, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman menegaskan penanganan kesehatan terhadap atlet yang berlaga di PON Papua dilakukan dengan baik. Khususnya, bagi mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19. 

“Dengan jumlah yang besar, sekitar 15 ribu orang altet, ofisial, dan seluruh pendukung yang datang ke Papua, segala risiko bisa terjadi. Yang terpenting adalah prosedur penanganannya,” ujar dia. 

Ia menyiratkan, jika dipersentasekan, jumlah kasus tersebut masih relatif tertangani dibandingkan dengan total orang yang terlibat dalam gelaran PON XX, termasuk pemain, official, panitia, relawan, bagian penting lainnya. 

Adanya temuan kasus terkonfirmasi juga menunjukkan proses skrining dan penanganan atlet, ofisial, relawan, dan seluruh yang terlibat dalam PON XX Papua berjalan dengan baik dan ketat. 

Baca Juga: Satgas COVID-19: Tak Ada COVID-19 Varian Baru di PON Papua

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib
  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya