ECL 2020: Kualitas Kompetisi Terus Meningkat

Ecl seri ketiga dan keempat telah diselesaikan

Jakarta, IDN Times - Liga berkuda equestrian pertama di Indonesia, yakni Equestrian Champions League (ECL) 2020 seri ketiga dan keempat akhirnya rampung digelar pada Rabu (29/7/2020). Total, delapan hari sudah dua seri tersebut bisa diselesaikan.

Sepanjang penyelenggaraan dua seri yang telah digelar pada Juli 2020 ini, pertandingan memang berjalan ketat. Selain kualitas kompetisi yang terus ditingkatkan, atlet-atlet berusaha memperlihatkan kemampuan terbaiknya untuk memperebutkan hadiah berlian Aleta Molly Jewelry.

Founder ECL, Triwatty Marciano mengakui, persaingan pada seri ketiga dan keempat ini tetap berjalan ketat. Menurut dia, kualitas atlet merata sehingga tidak ada yang mendominasi. Hal itu lah yang sudah dirasakannya sejak seri pertama digelar.

“Sebelum masa pandemi ini, klub aktif bertanding masing-masing jadi kelihatan di series Empat tidak ada yang didominasi dua atau tiga klub saja," kata Triwatty, yang notabene merupakan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP. Pordasi).

1. Co-founder ECL sebut klub dan rider performanya terus meningkat setiap tahun

ECL 2020: Kualitas Kompetisi Terus MeningkatCo-founder ECL, Adinda (kiri), Anies Baswedan (tengah) dan Marciano Norman (kanan) yang hadir saat pembukaan ECL di Equestrian Park Pulomas (JIEPP), Sabtu (14/12). IDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Setali tiga uang, Co-Founders ECL, Adinda Yuanita pun memiliki pandangan yang sama dengan Triwatty. Bahkan, dia menilai, klub-klub terus meningkatkan performa dan skill rider-nya dari seri ke seri yang sudah dijalani

"Terlihat memang tidak ada yang mendominasi di Series Empat ini. Semua klub performanya dan skill rider-nya dari seri ke seri ada peningkatan," ujar perempuan yang menjabat sebagai Sekjen PP.Pordasi ini.

Hingga hari terakhir ECL dihelat, hasilnya memang sulit diprediksi. Atlet yang berhasil naik podium, mayoritas berbeda, menyesuaikan kelasnya. Tidak ada dominasi atlet karena meratanya pembinaan olahraga ketangkasan berkuda.

Baca Juga: ECL Seri Kedua Digelar, Peserta Semakin Banyak

2. Rintangan setiap seri ECL akan meningkat setiap fase sampe menuju final

ECL 2020: Kualitas Kompetisi Terus MeningkatECL 2020 seri kedua yang digelar di APM Equastrian Center, Tangerang, pada 6-8 Maret 2020. Dok. Istimewa

Di sisi lain, penyelenggara ECL terus berusaha meningkatkan kualitas kompetisi. Rintangan yang diberikan pun semakin tinggi. Maklum, cara tersebut dilakukan demi mengejar road map multievent internasional.

Course Designer Show Jumping, Rafiq Radinal menyebut jika peningkatan rintangan memang terus dilakukan di setiap seri. Levelnya bakal terus meningkat sampai ke babak final nanti.

"Semakin dekat dengan final, rintangan semakin berat. Desain saya gradually semakin tinggi tingkat kesulitannya," beber course designer ECL sejak seri pertama ini.

Dengan terus menaikkan level kesulitan di setiap seri ECL, Rafiq mengatakan hal itu bisa membuat kemampuan atlet ketangkasan berkuda akan terus meningkat pula. Secara teknis, rider dan kudanya terus bisa mengembangkan kemampuan.

3. ECL seri ketiga dan keempat digelar pada Juli 2020, tapi dengan waktu dan tempat yang berbeda

ECL 2020: Kualitas Kompetisi Terus MeningkatECL 2020 seri kedua yang digelar di APM Equastrian Center, Tangerang, pada 6-8 Maret 2020. Dok. ECL

Sebelumnya, penyelenggara ECL sempat kesulitan akibat pandemik COVID-19 yang melanda Indonesia. Walhasil, mereka pun memanfaatkan kelonggaran yang sudah diberlakukan pemerintah dengan menggelar dua seri sekaligus pada Juli 2020 ini yang diselenggarakan berdampingan.

Namun demikian, penyelenggaraan keduanya tetap tak digelar serempak. Seri ketiga digelar di Adria Pratama Mulya (APM) Equestrian Centre, Tigaraksa, Banten pada tanggal 15, 19, 23, 27 Juli 2020. Sedangkan seri keempat digelar di Equinara Horse Sports, Pulomas, Jakarta pada tanggal 17, 21, 25, 29 Juli 2020.

Selain itu, setiap seri pada ECL yang digelar pada masa pandemik, memakan waktu lebih lama, tepatnya selama empat hari, berbeda dengan kondisi normal yaitu dua hari. Hal tersebut merupakan kebijakan penyelenggara ECL dalam rangka mengurangi kerumunan dengan membatasi jumlah orang di lokasi pertandingan, termasuk atlet yang bertanding.

Panitia juga melarang penonton hadir langsung untuk menyaksikan kompetisi. Hal tersebut karena lokasi hanya untuk beberapa orang yang berperan penting.

“Di lokasi hanya ada kuda, atlet/rider, groom, pelatih, ofisial, dan panitia. Peserta Photography competition pun kali ini jumlahnya dibatasi ," ujar Co-Founder Nadia Marciano.

4. Berikut hasil ECL pada seri keempat

ECL 2020: Kualitas Kompetisi Terus MeningkatECL 2020 seri kedua yang digelar di APM Equastrian Center, Tangerang, pada 6-8 Maret 2020. Dok. Istimewa

Namun demikian, para pencinta olahraga berkuda masih bisa menikmati pertandingan tersebut, karena dapat ditonton secara langsung melalui KONI TV yang dapat diakses amtv.id. Penayangan ECL ini merupakan terobosan industri olahraga di masa pandemik agar bisa tetap dinikmati penggemarnya.

Dua seri ECL yang dihelat pun diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal itu mengacu protokol dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Federation Equestre Internationale (FEI), Asian Equestrian Federation (AEF) dan Pemda setempat terkait protokol daerah.

 

Hasil ECL seri keempat

Show Jumping 90 cm U-18 (Junior Champions League)
1. Iqbal Hermawan/ Imagor/ Highland Equestrian Center
2. Dzikra Fadillah Arksya/ Viva/ Aragon Equestrian Sport
3. Andika Saad Abdullah/ Nalini/ Highland Equestrian Center

Show Jumping 130 cm Open (Platinum Champions League)
1. Steven Menayang/ Babriola/ ZZ Stable
2. M.Akbar Kurniawan/ Prince Zizou/ Kurnia Stable
3. Andry Sutoyo/ Jules/ Equinara Horse Sports

Show Jumping 140 cm Open (Elite Champions League)
1. Yanyan Hadiansah/ Bodius/ Equinara Horse Sports
2. Raymen Kaunang/ Conidro/ Pegasus Stable
3. Ferry Wahyu Hadiyanto/ Grenadine/ Equinara Horse Sports

Baca Juga: Sempat Rehat Akibat Pandemik COVID-19,  ECL Kembali Dilanjutkan

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib
  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya