Jakarta, IDN Times - Public Relation Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI, Yuni Kartika, bicara soal alasan Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri) dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dikirimkan ke turnamen Super 300 Swiss Open 2024 pekan ini.
Selain Gregoria dan Apriyani/Fadia, ada 15 wakil Indonesia lainnya yang akan berlaga di Swiss Open 2024. Dua wakil tanah air jtu berstatus unggulan dalam turnamen kali ini.
Beberapa wakil Indonesia yang diturunkan ke Swiss Open 2024 diharapkan bisa menambah pundi-pundi poin untuk lolos kualifikasi menuju Olimpiade 2024 Paris. Namun tidak dengan Gregoria dan Apriyani/Fadia.
Secara perhitungan, Gregoria dan Apriyani/Fadia sudah bisa dipastikan akan mewakili Indonesia di panggung Olimpiade 2024 Paris mendatang.
"Untuk Gregoria dan Apriyani/Fadia secara hitung-hitungan sudah lolos tapi mereka akan berlanjut ke Swiss Open untuk terus menghidupkan hawa pertandingan," ujar Yuni Kartika dalam keterangan tertulis.
Gregoria Mariska Tunjung punya peluang besar menyabet gelar juara di Swiss Open 2024. Atau setidaknya, Gregoria punya kemungkinan besar untuk berlaga hingga partai final.
Sederet unggulan tunggal putri dunia seperti An Se Young (Korea Selatan), Akane Yamaguchi (Jepang), Chen Yu Fei (China) dan Tai Tzu Ying (Taiwan) dipastikan tidak turun berlaga di turnamen Super 300 ini.
Gregoria berstatus sebagai unggulan kedua. Posisi unggulan pertama ditempati ratu bulu tangkis Eropa asal Spanyol, Carolina Marin.
Apriyani/Fadia akan berlaga sebagai unggulan pertama di Swiss Open 2024. Di babak 32 besar, pasangan ini akan berduel melawan wakil India, Rutaparna Panda/Swetaparna Panda.
Laga ini bakal jadi pertemuan perdana Apriyani/Fadia melawan Rutaparna/Swetaparna. Di atas kertas, Apriyani/Fadia yang menempati ranking sembilan dunia, diunggulkan dibanding Rutaparna/Swetaparna yang menempati ranking 51 dunia.