Jakarta, IDN Times - Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri buka suara soal sindiran warganet. Keduanya disebut mengunci tiket BWF World Tour Finals 2023 berkat jalur giveaway alias cuma-cuma.
Bagas/Fikri mengaku tak ambil pusing. Sebagai seorang atlet, Bagas/Fikri menyadari komentar dan kritik warganet akan menjadi makanan harian mereka.
Tak diunggulkan untuk menembus World Tour Finals 2023, Bagas/Fikri lantas disebut mendapat tiket giveaway ketika keduanya memastikan diri jadi ganda putra dunia kedelapan yang akan mentas di ajang tutup tahun BWF itu. Keduanya menjadi ganda putra dunia terakhir yang berkesempatan untuk tampil di World Tour Finals 2023.
"Dulu awal-awal kaget (disindir netizen), kalau sekarang seperti 'ya sudah, memang kondisinya kayak begini'. Sebagai atlet dunia tekanannya kan banyak dari luar, dari dalam, ya enggak apa-apa sebetulnya. Mereka pun berhak memberi saran dan kritik," kata Muhammad Shohibul Fikri ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur pada Rabu (29/11/2023).
Peringkat Bagas/Fikri semula jauh dari delapan besar yang akan bertanding di World Tour Finals 2023. Namun, kesempatan bagi keduanya tak langsung tertutup rapat.
Setelah Bagas/Fikri tumbang di babak 32 besar China Masters 2023 pekan lalu, keberuntungan malah memihak Bagas/Fikri.
Pesaing mereka, Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan) sebenarnya hanya perlu melaju ke semifinal China Masters 2023 untuk mengunci tiket World Tour Finals 2023. Namun, Lee/Yang malah kandas di perempat final.
Otomatis, Bagas/Fikri dipastikan berhak tampil di World Tour Finals 2023.
World Tour Finals 2023 menjadi pengalaman perdana bagi Bagas/Fikri. Menempati posisi kedelapan alias posisi terakhir, Bagas/Fikri menyadari pesaing mereka sangat tangguh di ajang tutup tahun BWF ini.
Adapun tujuh ganda putra dunia lainnya yang akan ikut tampil di World Tour Finals 2023 adalah Liang Wein Keng/Wang Chang (China), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia), Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae (Korea Selatan), Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang), Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark), dan Liu Yuchen/Ou Xuan Yi (China).