Jonathan Wheatley Akan Hengkang dari Red Bull pada Akhir Musim 2024

Direktur olahraga Red Bull, Jonathan Wheatley, akan hengkang dari timnya pada akhir musim Formula 1 2024. Ia direkrut Audi untuk mengemban jabatan sebagai kepala tim. Ia akan menjadi salah satu orang penting yang ikut mengembangkan proyek Audi untuk terjun ke Formula 1 pada 2026 mendatang.
CEO Audi AG, Gernot Dollner, menyambut baik perekrutan Wheatley ke dalam timnya. Ia menilai Wheatley akan memberi banyak dampak bagi pengembangan tim Formula 1-nya pada masa mendatang. Sebab, Wheatley punya segudang pengalaman bersama tim besar dalam memenangkan titel juara Formula 1.
"Aku sangat gembira bahwa kami berhasil mendapatkan Jonathan Wheatley sebagai kepala tim untuk tim Formula 1 kami pada masa mendatang. Jonathan telah memainkan peran penting dalam banyak kemenangan balapan Formula 1 dan gelar kejuaraan dunia dalam karier Formula 1-nya sejauh ini. Selain itu, ia (juga) memiliki pengalaman yang luas di paddock. Ia merupakan tambahan yang sangat berharga bagi tim kami," kata Dollner, seperti dilansir Formula 1 pada Kamis (1/8/2024).
1. Christian Horner berharap Jonathan Wheatley bisa sukses bersama Audi

Menanggapi hengkangnya Jonathan Wheatley dari Red Bull, Christian Horner pun berkomentar. Kepala tim Red Bull tersebut menjelaskan bahwa ini merupakan hak bagi semua tim Formula 1 untuk merekrut karyawan yang berasal dari timnya. Ia pun lantas mendoakan Wheatley agar bisa sukses bersama Audi.
"Semua orang di Oracle Red Bull Racing dan Red Bull Technology mendoakan yang terbaik untuk peran barunya dan ingin mengucapkan terima kasih kepada Jonathan (Wheatley). Red Bull Racing memiliki kekuatan dan kedalaman yang luar biasa dan ini memberikan kesempatan untuk mengangkat orang lain dalam Tim. Kami akan mengumumkan struktur tim yang baru dalam beberapa minggu mendatang," kata Horner dilansir Crash.
2. Jonathan Wheatley menilai perekrutannya ke Audi sebagai kesempatan emas

Jonathan Wheatley juga turut menanggapi perekrutannya ke Audi. Wheatley mengatakan, bergabung bersama Audi merupakan kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan. Meski begitu, ia juga tidak mau begitu saja melupakan jasa Red Bull yang telah ia bela selama 18 tahun.
“Aku sangat bangga telah menjadi bagian dari perjalanan Red Bull Racing selama 18 tahun terakhir dan akan meninggalkannya dengan banyak kenangan indah. Namun, kesempatan untuk berperan aktif dalam masuknya Audi ke Formula 1 sebagai kepala tim pabrik adalah prospek yang sangat menarik. Aku menantikan tantangan tersebut,” kata Wheatley.
Lebih lanjut, Wheatley mengatakan dirinya senang bisa bekerja sama dengan mantan bos Ferrari, Mattia Binotto, yang telah lebih dahulu direkrut Audi beberapa waktu lalu. Sebab, ia menilai Binotto punya segudang pengalaman yang bisa jadi modal berharga untuk mengembangkan proyek Formula 1 Audi. "Aku juga senang bisa bekerja sama dengan Mattia (Binotto) yang telah aku kenal sejak lama. Ia merupakan orang yang tepat untuk bekerja sama dalam proyek yang menarik ini," lanjut Wheatley dilansir Formula 1.
3. Mattia Binotto tidak sabar untuk menjalin kerja sama dengan Jonathan Wheatley

Selain Gernot Dollner, Mattia Binotto juga turut menyambut baik perekrutan Jonathan Wheatley ke Audi. Ia mengaku tidak sabar untuk menjalin kerja sama dengan Jonathan. Sebab, Binotto juga menganggap Jonathan sebagai tandem yang pas untuk membangun proyek Formula 1 Audi.
“Aku telah mengenal Jonathan (Wheatley) selama bertahun-tahun. Aku sangat menghargainya sebagai pakar olahraga bermotor yang berpengalaman dan berdedikasi. Tahun 2026 sudah dekat dan aku tidak sabar untuk membentuk tim balap baru untuk Audi bersama Jonathan dan memimpinnya menuju kesuksesan," tambah Binotto.
CEO Audi AG, Gernot Dollner, berharap kedatangan Jonathan Wheatley dan Mattia Binotto bisa membawa angin segar bagi timnya. Dengan segudang pengalaman yang mereka punya, Dollner berharap Wheatley dan Binotto bisa berkontribusi banyak untuk mengembangkan proyek Formula 1 Audi. Ini tentu bertujuan untuk memuluskan Audi berlaga di Formula 1 pada 2026 mendatang.
"Dengan penunjukan Jonathan (Wheatley) dan Mattia (Binotto), kami telah mengambil langkah tegas menuju masuknya kami ke Formula 1. Aku yakin, dengan mereka berdua, kami telah mampu menggabungkan tingkat kompetensi yang sangat tinggi untuk Audi. Pengalaman dan kemampuan mereka akan membantu kami untuk mendapatkan pijakan dengan cepat di dunia Formula 1 yang kompetitif dan ketat," tutup Dollner dilansir Formula 1.