Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Olelsandr Usyk (skysports.com)

Jakarta, IDN Times - Tentara Ukraina berhasil menangkap salah satu petinggi militer Rusia dan dua bawahannya pada Kamis (3/3/2022). Letnan Kolonel Astakhov Dmitry Mikhailovich mengaku malu ketika harus menjalankan perintah dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, buat menyerbu Ukraina.

Mikhailovich sebenarnya mempertanyakan apa alasan utama dari Putin menyerbu Ukraina. Dia sebenarnya enggan menyerang negara tetangganya itu karena merasa ada yang aneh.

"Kami cuma diberitahu kalau Ukraina diduga... kami diberitahu hal ini saat ada di Rusia lewat media, jika Ukraina didominasi oleh rezim fasis, nasionalis, Nazi, dan kekuatan serupa. Namun, saya 100 persen salah," ujar Mikhailovich dikutip video yang dirilis oleh Unian.

1. Tahunya Ukraina dikuasai rezim fasis

Seorang anggota tentara Rusia terlihat dalam kendaraan bersenjata BTR-82 saat latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/File Photo.

Kini, Mikhailovich merasa malu dengan aksinya menyerang Ukraina. Dia menyatakan kalau pernyataannya ini dikeluarkan tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun.

"Kami tak tahu situasinya sama sekali. Seharusnya, kami bisa berpikir lebih jernih. Kami dapat masukan dari sumber lain, melakukan analisis, namun ragu," kata Mikhailovich.

2. Idola dari sang Letkol

Sebenarnya, Mikhailovich mulai sadar ketika menyaksikan dua petinju idolanya, Oleksandr Usyk dan Vasiliy Lomachenko, memutuskan terjun ke medan perang. Karena Usyk dan Lomachenko bertarung, Mikhailovich mulai tergerak hatinya.

Sebab, Usyk dan Lomachenko melayangkan sebuah pesan yang begitu menyindirnya. Terlebih, Mikhailovich merupakan penggemar keduanya.

"Ketika di rumah, saya suka menyaksikan Usyk dan Lomachenko berlaga. Mereka idola saya, ini serius," ujar Mikhailovich.

3. Pesan menyentuh dari para petinju bikin malu

Lomachenko vs Teofimo Lopez (forbes.com)

Usyk sebenarnya harus berlatih demi mempertahankan gelar kelas beratnya melawan Anthony Joshua. Namun, dia rela menainggalkan kewajibannya itu dan bergabung dengan militer di Kiev.

"Sudah jadi kewajiban saya bertarung, mempertahankan rumah dan keluarga," tegas Usyk.

Dari sinilah, Mikhailovich makin malu. Dia tak habis pikir kenapa bisa menuruti Putin menyerang Ukraina.

"Mereka rela turun ke medan perang, angkat senjata. Mereka bilang 'kami tak panggil kalian ke sini' dan dari situ saya merasa malu datang ke Ukraina," kata Mikhailovich.

Editorial Team