Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kampung Atlet Olimpiade Berpotensi Jadi Klaster COVID-19

Maskot Olimpiade Tokyo 2020, Miraitowa, berpose di depan Japan National Stadium. (Facebook.com/Tokyo 2020)
Maskot Olimpiade Tokyo 2020, Miraitowa, berpose di depan Japan National Stadium. (Facebook.com/Tokyo 2020)

Jakarta, IDN Times - Kekhawatiran Olimpiade Tokyo akan menjadi klaster baru COVID-19 di Jepang semakin meningkat. Sejumlah atlet dan official yang berpartisipasi dalam multievent terbesar di dunia ini terkonfirmasi positif COVID-19.

Satu per satu kasus bermunculan dan resmi diumumkan. Hal ini terjadi bahkan saat gelaran Olimpiade musim panas belum resmi dimulai.

1. Kampung Atlet pun disebut tidak aman

Monumen Cincin Olimpiade terlihat di depan kantor pusat Komite Olimpiade Jepang (JOC) dekat Stadion Nasional, stadion utama untuk perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda ke 2021 akibat pandemi virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, Rabu (23/6/2021), di hari yang menandai satu bulan menjelang pembukaan Olimpiade. ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato.
Monumen Cincin Olimpiade terlihat di depan kantor pusat Komite Olimpiade Jepang (JOC) dekat Stadion Nasional, stadion utama untuk perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda ke 2021 akibat pandemi virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, Rabu (23/6/2021), di hari yang menandai satu bulan menjelang pembukaan Olimpiade. ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato.

Guna meminimalisir tingkat penularan COVID-19 di Jepang, panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 menempatkan para kontingen asing di Kampung Atlet.

Kampung Atlet pun kini tak lagi aman. Pasalnya, pada Minggu (18/7/2021) dua atlet yang telah memasuki Kampung Atlet dinyatakan positif COVID-19.

Kontang tracing diadakan di Kampung Atlet. Bisa dibilang, Kampung Atlet berpotensi menjadi klaster sendiri di Jepang.

2. Sistem gelembung berlaku di Olimpiade Tokyo 2020

Acara penyalaan obor Olimpiade menjelang pembukaan secara resmi Olimpiade Tokyo 2020 pada hari Kamis, 25 Maret 2021, waktu setempat. (Twitter.com/Tokyo2020)
Acara penyalaan obor Olimpiade menjelang pembukaan secara resmi Olimpiade Tokyo 2020 pada hari Kamis, 25 Maret 2021, waktu setempat. (Twitter.com/Tokyo2020)

Regulasi pemberlakuan sistem gelembung selama Olimpiade Tokyo 2020 menjadi salah satu langkah yang diambil pihak penyelenggara untuk memblokir kontak para kontingen dengan masyarakat luar.

Para atlet dan official juga diminta untuk tetap menggunakan masker selama berada di Kampung Atlet. Kecuali saat makan dan tidur.

Langkah ini tampaknya kurang efektif. Pasalnya, angka kasus positif COVID-19 meningkat menjadi 55 kasus sejak penyelenggara mulai menghitung pasien pada awal bulan ini.

3. Situasi Covid di Tokyo semakin serius

ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon
ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Situasi di Tokyo, tuan rumah Olimpiade, semakin serius. Kasus COVID-19 di Tokyo mencapai 1.008 kasus pada Minggu (18/7/2021). Angka ini meningkat 394 kasus dibanding minggu lalu.

Selain Tokyo, prefektur terdekatnya seperti Kanagawa, Saitama, dan Chiba juga telah mengumumkan status darurat hingga 22 Agustus 2021 mendatang.

Olimpiade Tokyo 2020 sendiri akan berlangsung mulai 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 mendatang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bella Manoban
Dwi Agustiar
Bella Manoban
EditorBella Manoban
Follow Us