Kisah Kemenangan Jack Miller di MotoGP Selama Karier, Penuh Dominasi

Jack Miller memperkuat tim Marc VDS Honda pada tahun keduanya di MotoGP musim 2016. Saat itulah ia meraih kemenangan perdananya di kelas utama.

Saat balapan flag-to-flag di seri TT Assen, Belanda, ia mengungguli Marc Marquez. Miller memulai balapan dari peringkat ke-18 di grid. Saat balapan diulang, ia start dari urutan ke-8.

Saat lintasan benar-benar basah, Miller mampu menunjukkan kualitasnya. Ia memimpin balapan dalam sembilan putaran. Ia pun sempat meninggalkan pembalap di belakangnya sejauh 3,838 detik. Saat melewati garis finis, Miller menang dengan selisih 1,991 detik.

Meski itu kemenangan pertamanya, Miller mengaku kurang puas. Baginya, ia menang karena pembalap unggulan tak benar-benar hadir di Assen.

“Kemenangan pertamaku di Assen, saat hujan. Aku bermain dengan Marc, tetapi ia lebih fokus pada hasil kejuaraan daripada menang balapan. Valentino Rossi dan pembalap lain terjatuh. Ada banyak kata ‘tapi’ dalam kemenangan itu,” kata Miller seperti dilansir Motorsport-Total.

Lama tak menaiki podium tertinggi, Miller kembali merasakan manisnya kemenangan pada gelaran MotoGP Spanyol musim 2021. Kali ini ia menang dalam balapan kering di Sirkuit Jerez dengan menunggangi Ducati.

Miller start dari urutan ke-3 di grid. Lalu mampu unggul di depan Francesco Bagnaia dan Franco Morbidelli ketika melewati garis finis. Kemenangan ini berjarak 1,912 detik dari pembalap di belakangnya.

Namun, Miller tahu bahwa kemenangannya terjadi karna kesialan yang menimpa Fabio Quartararo. Saat itu, pembalap tim pabrikan Yamaha tersebut melambat secara dramatis karena menderita arm pump.

Masih pada musim 2021, Miller menang secara back-to-back. Usai menang di Spanyol, Pembalap bergelar Jackass itu jadi kampiun di Sirkuit Le Mans untuk balapan flag-to-flag di seri MotoGP Prancis.

Awalnya lintasan masih kering dalam sebagian besar putaran. Namun, hujan kemudian turun. Bendera merah pun dikibarkan tanda balapan beralih ke kondisi campuran kering dan basah.

Jenis balapan dalam kondisi campuran sangat ideal untuk Jack Miller. Kondisi ini menawarkan jenis cengkeraman yang rendah akibat lintasan yang tak sepenuhnya basah. Dalam kondisi tersebut, kemampuan Miller bisa disandingkan dengan Marc Marquez, yang sayangnya terjatuh di Le Mans.

Dalam balapan berdurasi 27 lap, Miller memimpin dalam 18 lap di antaranya. Sempat mencapai jarak 7,184 detik dari pembalap di belakangnya, Miller menang dengan selisih mencapai 3,97 detik. Miller menghalau pembalap tuan rumah, Johann Zarco dan Fabio Quartararo untuk menaiki podium tertinggi.

Gelaran MotoGP Jepang musim 2022 jadi momen spesial bagi Jack Miller. Memulai balapan dari urutan ke-7 di grid Sirkuit Motegi, Miller tetap mampu merebut kemenangan spektakuler.

“Aku tak pernah berpikir bisa memenangkan Grand Prix seperti itu, mampu menjauh dari semua orang dan mendominasi balapan. Ini adalah perasaan yang luar biasa,” kata Miller seperti dikutip The Race.

Hanya dalam tiga putaran, Miller mampu memimpin balapan. Pembalap Australia itu pun tak kesulitan saat menyalip para rivalnya di Motegi.

Pertama ia menyalip Johann Zarco di tikungan 2, lalu Maverick Vinales di tikungan 5. Masih dalam lap awal, Miller kemudian sekaligus menyalip Miguel Oliveira dan Marc Marquez di tikungan 11.

Pada putaran berikutnya, ia menyusul Brad Binder. Lalu pada lap ketiga, Miller mengasapi Jorge Martin. Setelahnya, Miller melesat tak terkejar. Dalam balapan yang berdurasi 24 lap, Miller memimpin dalam 22 lap di antaranya.

Miller dominan di depan Brad Binder dan Jorge Martin yang finis podium. Selisih Miller saat finis sekitar 3,409 detik dari Binder.

“Ini momen terbaik sepanjang aku mengendarai sepeda motor dalam hidupku. Itu luar biasa. Aku tak tahu aku punya (kemampuan) itu dalam diriku,” ungkap Miller bahagia.

MotoGP musim 2022 menyisakan tiga seri balap. Seri berikutnya akan digelar di Sirkuit Phillip Island yang berlokasi di Australia, tempat asal Jack Miller.

Balapan di kandang sendiri, Miller tentu punya kans untuk tampil maksimal. Apalagi, jika balapan di sirkuit sepanjang 4,4 itu berubah menjadi basah. Peluang Miller menang jadi bertambah.

Terakhir kali ajang Grand Prix menyambangi Australia terjadi tiga tahun lalu pada 2019 lantaran pandemi COVID-19. Berlaga di hadapan penggemar ruan rumah, bisakah Miller tampil trengginas dan mengemas kemenangan kelimanya?