Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenko PMK Evaluasi PON Aceh-Sumut, Apa Hasilnya?

Penampilan Nella Agustin pada nomor lari estafet 4x400 meter putra-putri  cabang atletik saat berlaga pada PON XXI Aceh-Sumut di Stadion Madya Sena, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa(17/9/2024). (PB PON Sumut/Hendra 'Broetal' Syamhari)
Penampilan Nella Agustin pada nomor lari estafet 4x400 meter putra-putri cabang atletik saat berlaga pada PON XXI Aceh-Sumut di Stadion Madya Sena, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa(17/9/2024). (PB PON Sumut/Hendra 'Broetal' Syamhari)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyampaikan hasil rapat evaluasi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024.

Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Warsito mengklaim pelaksanaan PON Aceh-Sumut 2024 berjalan dengan baik. Ini terlihat dari banyaknya pemecahan rekor yang membuat Kemenko PMK mengklaim PON Aceh-Sumut 2024 sukses secara prestasi.

"PB PON dan KONI pusat optimis bahwa pelaksanaan PON ke-21 terselenggara dengan sukses prestasi dengan terciptanya banyak pemecahan rekor," kata Warsito dalam konferensi pers daring pada Rabu (18/9/2024).

1. Masalah venue yang tak beres

Kondisi akses utama menuju venue voli indoor di Sport Centre, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Selasa (10/9/2024). (IDN Times/Prayugo Utomo)
Kondisi akses utama menuju venue voli indoor di Sport Centre, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Selasa (10/9/2024). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Kemenko PMK tidak menyinggung soal beberapa masalah terkait venue dalam penyelenggaraan PON Aceh-Sumut 2024, meski tidak mendetail.

Menurut Warsito, beberapa kendala venue yang terjadi disebabkan oleh faktor cuaca karena ada hujan badai keras di daerah penyelenggaraan.

"Adanya kerusakan diakibatkan oleh cuaca yang ekstrim, badai dan juga hujan badai, ini telah ditangani dengan baik di lapangan. Dan juga per hari ini semua sudah dapat kembali digunakan dengan baik," kata Warsito.

2. Masalah konsumsi

Jawa Timur jadi juara umum emas Sanda (dok PB PON XXI)
Jawa Timur jadi juara umum emas Sanda (dok PB PON XXI)

Selain itu, permasalahan konsumsi selama penyelenggaraan PON juga menjadi sorotan. Menurut Warsito, hal ini juga sudah menjadi bahan evaluasi dari penyelenggaraan PON Aceh-Sumut 2024.

"Berkaitan dengan permasalahan yang juga muncul kaitannya dengan konsumsi dan juga hal-hal lain itu juga telah dilakukan perbaikan perbaikan sehingga saat ini telah konsepsi tersalurkan tepat waktu," ujar Warsito.

3. Dugaan penyelewengan dana

Panitia pertandingan membawa motor yang akan dipakai para pembalap grass track, dari truck pengangkut ke tenda, untuk diserahkan ke masing-masing kontingen di sirkuit GTX Sena Kuala Namu, Sumatera Utara, Minggu (15/9/2024). (PB PON Sumut/M Zulfan Dalimunthe)
Panitia pertandingan membawa motor yang akan dipakai para pembalap grass track, dari truck pengangkut ke tenda, untuk diserahkan ke masing-masing kontingen di sirkuit GTX Sena Kuala Namu, Sumatera Utara, Minggu (15/9/2024). (PB PON Sumut/M Zulfan Dalimunthe)

Banyaknya kekacauan yang terjadi selama penyelenggaraan PON Aceh-Sumut membuat ada spekulasi berkembang soal dugaan penyelewengan dana penyelenggaraan.

Warsito menegaskan, permasalahan dugaan penyelewengan dana PON ditangani pihak kepolisian.

"Kami belum menemukan. Hanya itu beritanya saja. Dan pemberitaan itu sempat kami ralat bahwa tim kami yang turun itu dalam rangka pendampingan. Memang ada temuan anomali," ujar Dirtipidkor Bareskrim Polri, Brigjen. Pol. Cahyono Wibowo memberi pernyataan dalam kesempatan yang sama.

4. Masalah sportivitas ditangani federasi

Ilustrasi pertandingan tinju PON 2024 (dok.PB PON)
Ilustrasi pertandingan tinju PON 2024 (dok.PB PON)

PON Aceh-Sumut 2024 juga diwarnai dengan adanya dugaan match fixing yang menguntungkan tuan rumah. Ini terjadi setidaknya di dua cabang olahraga yakni sepak bola dan tinju.

Warsito menegaskan, permasalahan ini sedang dalam tahapan investigasi dari federasi baik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) maupun Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PERTINA).

"Terkait dengan permasalahan terkait dengan sportif artinya didalam khususnya cabang olahraga yang ada telah juga dilakukan koordinasi dengan PSSI dan PERTINA telah melakukan investigasi yang mendalam dan tentunya mengecam keras terhadap tindakan tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan yang ada ujar Warsito.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us