Kisah Petarung UFC: Uang Sisa 7 Dolar Hingga Rumah dari The Rock

Intinya sih...
- Themba Gorimbo, petarung UFC dari Zimbabwe, meraih kemenangan debutnya dan mendapat hadiah rumah dari The Rock.
- Themba menganggap segala hal yang dialaminya sebagai berkah Tuhan dan hasil dari perjuangan serta doanya.
- Dia memiliki tujuan jelas untuk menjadi juara UFC, menginspirasi orang lain, dan fokus pada keluarga serta anak-anaknya.
Jakarta, IDN Times - Petarung Ultimate Fighting Championship asal Zimbabwe, Themba Gorimbo, membuktikan tidak ada yang mustahil jika seseorang punya tekad kuat dan tujuan jelas. Usai meraih kemenangan dalam debutnya di UFC pada Mei 2023, cerita hidup Themba langsung menjadi sorotan dan berubah total.
Tak ada yang menyangka ketika Themba nyaris jadi gelandangan, karena hanya memiliki uang tersisa tujuh dolar Amerika Serikat atau setara Rp111 ribu, mendadak ada rezeki yang menghampirinya. Bahkan, rezeki itu berupa hadiah rumah dari aktor Hollywood sekelas The Rock.
Itu ternyata menjadi salah satu awal dari ketenaran Themba. Sebab, setelahnya dia mendapatkan berbagai hal yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.
Namun, Themba menyatakan berbagai hal yang didapatnya sekarang merupakan bentuk dari afirmasi perjuangannya, sekaligus berkah Tuhan karena selalu berdoa dan taat pada agama.
Inspirasi dari tekad ala "Mamba" Kobe Bryant, juga mendongkrak ambisi Themba. IDN Times memiliki kesempatan untuk mewawancarai pria 33 tahun itu beberapa waktu lalu. Berikut petikannya.
Kamu memenangkan pertarungan UFC pertama pada Mei 2023 melawan Takashi Sato. Setelah itu, cerita tentang dirimu makin tersebar. Bagaimana perubahan hidupmu sejak saat itu?
Menurut saya adalah sebuah berkah bisa berada di sini. Semua hal berubah tiap harinya dan menurut saya tidak hanya hidup yang berubah. Hidup semua orang berubah dari satu fase ke fase lainnya.
Saya merasa hidup benar-benar berubah dari 2023 ke 2024. Saya bertumbuh sebagai pribadi dan hidup. Sangat luar biasa, intinya ini soal perubahan personal.
Apakah itu mengubah kamu sebagai manusia biasa atau hanya sebagai petarung?
Seperti yang saya katakan, bertumbuh secara personal dalam hidup. Sebagai seorang pribadi, saya sama saja seperti yang lainnya. Kamu secara pribadi juga tumbuh. Menurut saya, itu hal paling penting dalam hidup.
Kamu harus tumbuh atau seperti tidak ada. Saya mengapresiasi diri sendiri karena kehidupan berubah ke arah yang lebih baik. Saya bertumbuh sebagai seorang pribadi, atlet, dan kehidupan, dengan lebih baik. Saya bersyukur untuk itu semua.
Sejak kapan kamu punya mimpi menjadi petarung UFC?
Bagi saya ini bukan mimpi. Secara personal, saya tidak menyebutnya mimpi, tapi tujuan. Saya ingin menjadi juara sejak bertarung di Afrika sebelumnya. Saya mau jadi juara UFC dan itu adalah tujuan, bukan sekadar Impian.
Orang mungkin menyebutnya impian. Tapi, bagi saya itu lebih menjadi target dan tujuan. Saya berjuang untuk itu, menjadi juara. Hanya tinggal butuh waktu saja untuk saya bisa merealisasikannya.
Bagaimana kamu bisa mengenal MMA atau UFC?
Saya menonton film Never Back Down. Jadi, saya diperkenalkan kepada MMA melalui film Never Back Down, itu yang terjadi. Dari sana, saya memulai dengan jiu-jitsu, lalu MMA, tinju, dan sejenisnya.
Saya bertanding sebagai amatir dan menjadi profesional. Saya kemudian bertanding di sirkuit regional di Afrika. Tuhan memberkati saya dengan memberikan peluang ke UFC yang merupakan ajang terbaik.
Di UFC, semua orang baik. Tapi ini soal siapa yang lebih hebat, pintar, dan menginginkan (kemenangan) dibanding yang lain. Saya percaya menginginkan itu lebih ketimbang semua orang yang ada di sini.
Cerita kamu mendapat kejutan dari The Rock dan dihadiahi rumah menjadi viral. Apakah kamu pernah membayangkannya sebelumnya?
Semua hal tentang tujuh dolar dan lainnya, menurut pemikiran saya pribadi, itu karena Tuhan. Orang bilang saya beruntung. Iya, saya beruntung dan diberkati.
Saya percaya Tuhan tidak akan memberikannya kepada orang yang Dia rasa tidak layak memilikinya. Saya merasa diberkati dan beruntung, jika orang mau menyebutnya begitu, beruntung.
Dengan semua hal yang ada, semuanya sudah ditentukan oleh Tuhan sebelumnya. Semua yang terjadi itu bukan kebetulan. Semua terjadi di waktu dan tempat yang sudah seharusnya. Dan, saya menerima itu semua. Itu adalah situasi negatif yang berubah arah menjadi positif.
Saya pikir, Tuhan memang menginginkan saya ke Amerika untuk berlatih dan bertarung. Dia membukakan pintu keempatan untuk saya. Mulai dari debut di UFC, sampai saya tidak punya uang, dan hanya tujuh dolar. Waktu saya mengunggah soal itu, tidak memikirkan The Rock atau cerita apapun, jujur saja.
Saya hanya memikirkan tentang diri sendiri. Saya ingin menginspirasi. Singkat cerita, cerita saya diangkat ESPN dan hanya Tuhan yang tahu apa selanjutnya. Saya merasa diberkati dan beruntung. Itu bagaimana saya melihat diri saya.
Bahwa tidak ada yang terjadi karena kebetulan. Semua sudah direncanakan sebelumnya untuk kita.
Seperti sudah ditakdirkan untuk terjadi demikian?
Iya seperti sudah ditakdirkan untuk terjadi seperti itu. Kamu bisa saja mencoba menjadi diri saya, tapi Tuhan menciptakan saya berbeda.
Tuhan menciptakan kamu berbeda, Tuhan menciptakan The Rock berbeda. Tiap orang diciptakan berbeda dan diberkati di jalannya masing-masing. Ini tentang bagaimana kita terbuka dan menjadi diri kita sendiri. Menjadi manusia.
Karena banyak orang berpikir manusia mencoba menjadi sempurna. Saya tidak sempurna, mengacaukan banyak hal.
Tapi kamu tahu apa? Saya selalu berusaha hidup untuk menjadi baik kepada orang lain, untuk membantu. Baik itu menurut saya membantu orang lain. Jelas tidak membantu lawan saya, tapi saya selalu mengharapkan dia bisa mendapatkan yang terbaik setelah pertarungan.
Saya selalu berpikir, jika kamu mencoba untuk melakukan hal yang lebih baik, Tuhan akan memberkatimu di jalan yang kamu tak pernah bisa bayangkan bisa kamu tangani.
Di video yang dibagikan The Rock di YouTubenya, kamu ada menuli kalimat afirmasi "My Reason". Bagaimana kamu bisa keluar dengan tujuh poin itu?
Saya selalu bergerak dengan hal-hal terkait angka tujuh. Tujuh adalah angka keberuntunganku. Di sekolah dasar, saya lolos tujuh unit. Di SMA, saya lulus dalam tujuh mata pelajaran. Jadi, saya merasa tujuh sejak dulu adalah angka keberuntungan.
Dan, mungkin itu juga yang membuat semua ini terjadi. Cerita tujuh dolarku yang menjadi terobosan untukku di Amerika. Jadi, saya merasa tidak pernah ada yang kebetulan. Jadi, saya selalu bergerak dengan angka tujuh. Ya, tujuh adalah angka keberuntunganku.
Kamu masih menyimpan "My Reason"?
Tentu saya masih memilikinya. Tapi, karena sekarang harus selalu siap bertanding, saya mengubah pola pikir. Biasanya saya membacanya, tapi mendekati pertandingan harus menghilangkan beban pikiran lainnya dari diri.
Saya harus berpikir harus menjalankan tugas, masuk ke arena, dan menuntaskan tugas. Saya tidak boleh memikirkan hal lainnya. Saya harus bekerja dan memastikan melakukan pekerjaan dengan baik. Kalau tidak, seluruh poin itu tidak valid.
Kenapa kamu selalu mau memberi kembali ke komunitas terutama di negara asalmu Zimbabwe?
Bukan saya selalu mau, tapi merasa perlu melakukannya. Tapi, sekarang tujuan saya sudah berubah. Sekarang yang saya ingin lakukan bukan hanya membantu orang lain, tapi mengangkatnya.
Ini lebih seperti cara untuk mengangkat orang lain, bukan sekadar membantu. Saya rasa kata "membantu" itu sulit untuk saya ucapkan, tapi ingin mengatakan bahwa tujuannya adalah mengangkat orang lain.
Itu adalah hal yang muncul di hati saya setiap kali merasa itu penting. Setiap pertarungan punya tujuan, dan kali ini adalah masuk, melakukan pekerjaan dengan baik, dan setelah itu baru memikirkan hal-hal lainnya.
Sekarang, saya berada di titik di mana perlu fokus sepenuhnya pada pekerjaan yang ada dan meningkatkan performa sebagai atlet, tanpa terlalu memikirkan hal-hal lain. Kalau tidak, saya hanya akan bertarung agar tidak kalah.Tapi, saya harus bertarung untuk menang dengan cara apapun yang diperlukan.
Saya tidak bisa bertarung hanya karena ingin terlihat keren atau karena tekanan orang lain, karena itu tidak akan mengeluarkan potensi terbaik saya. Saya tidak mau berpikir tentang uang atau hal-hal lain yang menunggu.
Sekarang, pikiran saya fokus pada bertarung untuk menang dengan sepenuh hati, setelah itu baru memikirkan hal-hal lainnya.
Apa sih yang menjadi tujuan kamu sekarang?
Tujuan utama saya dalam hidup adalah memastikan anak-anak bahagia. Itu yang paling penting bagi saya, terutama kedua putridi rumah. Kalau mereka bahagia, saya juga.
Saya ingin mereka mengejar tujuan mereka, mungkin orang menyebutnya impian. Tapi, saya ingin mereka bisa melakukannya.
Saya ingin membantu mereka untuk bisa mengejar tujuan mereka dan menetapkan tujuan sebesar apapun, dan mencapainya. Itulah tujuan utama saya dalam hidup, dan yang terpenting, menjadi diri sendiri. Untuk saat ini, saya tidak terlalu khawatir dengan hal-hal lainnya.
Artinya, gol utama kamu saat ini adalah membuat keluargamu bahagia?
Iya, maksud saya, setiap orang tua pasti ingin anak-anaknya berhasil dalam hidup dan sukses. Itu yang saya inginkan, itu tujuan.
Sisanya, hal-hal lain seperti hal-hal terkait materi atau saya jadi juara, atau melakukan ini dan itu, itu semua hanya hal-hal materi. Fokus utama saya adalah dua orang itu, anak-anak.
Adakah pertarungan yang paling tak terlupakan untukmu di oktagon?
Setiap pertarungan memberi kenangan yang berbeda, dari yang pertama hingga terbaru, dan mendatang. Semua memberi kenangan yang berbeda. Bagi saya, itu soal menyimpan kenangan-kenangan itu.
Saya ingat setiap pertarungan dan apa yang mereka ajarkan. Apakah itu untuk membuat saya tumbuh atau apa pun pelajari dari pengalaman itu.
Setiap pertarungan memberi kesempatan untuk menjadi lebih baik dan setiap pertarungan memberi kesempatan untuk naik ke level yang lebih tinggi. Begitu juga dalam latihan, latihan itu mengangkat kamu ke level yang lebih tinggi.
Jadi, saya merasa diberkati karena bisa mengingat semuanya, saya tidak melupakan apapun. Saya ingat semua hal, dan itu adalah berkah besar bagi saya.
Siapa sosok yang menjadi idolamu?
Saya rasa bukan sekadar idola, tapi pahlawan, Kobe Bryant. Itu juga kenapa saya dijuluki "Mamba".
Karena, saya menerapkan pola pikir Mamba (seperti Kobe) dan hidup saya berubah. Itu kenapa dia adalah pahlawan saya. Saya punya etos kerja ala Kobe Bryant dan pola pikir seperti Michael Jordan.
Kamu kan datang jauh dari Zimbabwe ke Amerika demi mewujudkan mimpimu. Apakah kamu punya pesan untuk para anak muda yang ingin mengejar mimpinya yang mungkin seolah terasa tidak mungkin digapai?
Tidak ada yang mustahil. Semua hal itu mungkin terjadi. Itu semua tergantung bagaimana cara kamu melihat hidup. Jika kamu percaya pada diri sendiri, bekerja keras, dan berdoa kepada Tuhan, pintu-pintu akan terbuka. Jika kamu punya niat baik dalam hidup dan mengetuk pintu-pintu itu, meskipun kelihatannya mustahil, pintu-pintu itu akan terbuka untukmu.
Jika tidak percaya bisa sampai di sini, saya tidak akan berada di sini. Jika tidak punya niat baik dalam apa yang dilakukan, mungkin saya tidak akan diberi kesempatan untuk masuk ke UFC.
Jadi, tidak penting dari mana kamu berasal, atau di mana kamu berada sekarang. Kalau kamu punya niat yang jelas, mimpi, dan tujuan dalam hidup, dan kamu bekerja keras serta berdoa kepada Tuhan, saya percaya itu akan terwujud untukmu.
Bagaimana kamu ingin dikenang?
Sebagai Themba.
Bukan sebagai "The Black Mamba"?
Tidak. Themba, orang dari Zimbabwe, Masingo. Themba.
Yang lainnya itu seperti Versace, hanya ekstra. Apa yang saya ingin dikenal adalah diri sendiri. Saya, orang yang saat di dalam kendang tarung adalah orang yang berbeda, itu hal yang berbeda.
Saat di luar, saya orang yang berbeda. Saya bisa bercanda, bisa tersenyum, bisa lakukan segala macam hal. Tapi saat saya di dalam kandang, bahagia, tapi akan melakukan pekerjaan.