Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kisah Royke Lumowa Bersepeda Setahun dari Jakarta ke Paris

Royke Lumowa yang bersepeda dari Jakarta ke Paris selama setahun. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Royke Lumowa yang bersepeda dari Jakarta ke Paris selama setahun. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Intinya sih...
  • Mantan Dirlantas Polda Metro Jaya, Irjen Pol (Purn.) Royke Lumowa bersepeda dari Jakarta ke Paris selama setahun lebih dengan misi "Cycling Anywhere to Save the Earth".
  • Royke menghadapi rintangan seperti suhu ekstrem, elevasi tinggi, pencurian uang dan sepeda, serta harus mendapatkan pengawalan polisi di Pakistan.
  • Dengan kekuatan fisik dan mental, keberanian, dan sedikit "gila", Royke berhasil menempuh jarak 20.620,87 kilometer melintasi 44 negara di Asia dan Eropa.

Jakarta, IDN Times - Mantan Dirlantas Polda Metro Jaya, Irjen Pol (Purn.) Royke Lumowa memberikan dukungan unik kepada tim Indonesia di Olimpiade 2024. Dia bersepeda selama setahun lebih dari Jakarta ke Paris.

Bertempat di Amaris Hotel, Jakarta, Senin (12/8/2024), Royke menceritakan kisahnya selama bersepeda dari Jakarta ke Paris selama setahun lebih tersebut. Ada banyak rintangan yang harus dia lalui sampai akhirnya tiba di Paris.

1. Apa saja rintangan yang Royke lalui?

Royke Lumowa yang bersepeda dari Jakarta ke Paris selama setahun. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Royke Lumowa yang bersepeda dari Jakarta ke Paris selama setahun. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Perjalanan awal Royke bersepeda ke Paris diawali di Jakarta, tepatnya di Monumen Nasional (Monas) pada 8 Juli 2023. Selepas itu, ragam rintangan mewarnai perjalanannya, mulai dari suhu dan elevasi ekstrim, hingga pencurian uang dan sepeda.

Saat bersepeda di Thailand, pikiran Royke juga terganggu karena mendapat kabar istrinya harus menjalani operasi di Jakarta. Beruntung, setelah pemeriksaan lebih lanjut, sang istri ternyata tidak perlu dioperasi.

"Patut disadari bahwa untuk melakoni medan berat penuh tantangan ini harus memiliki tiga syarat utama yaitu: Kekuatan (fisik dan mental), keberanian (untuk mengambil keputusan dengan segala resiko), dan (sedikit) gila (out of the box)," terang Royke.

2. Kisah-kisah unik Royke di setiap negara yang dilalui

Penyambutan Royke Lumoa yang bersepada dari Jakarta ke Paris (dok.NOC Indonesia/Tetuko Mediantoro/Lumix Indonesia)

Di setiap negara yang Royke lalui, selalu ada kisah-kisah unik yang dia alami. Misal, ketika dia di Pakistan, dia harus mendapatkan pengawalan dari kepolisian setempat karena wilayah yang dia lalui sering dilanda serangan teroris.

Ketika di Tibet, Royke juga harus mengayuh sepeda dengan elevasi 5.250 meter di atas permukaan laut (mdpl). Oksigen tipis menjadi tantangannya, selain tentunya gurun di Pakistan.

Ketika di Latvia, Royke sempat diserang suhu dingin, yaitu minus 26 derajat Celcius serta badai salju. Belum lagi saat di Roma, dua sepeda yang dia bawa hilang dicuri. Dia juga kehilangan uang tunai di Chalus, Iran, serta barang-barangnya dicuri saat di Teheran.

3. Semua rintangan itu berhasil dilalui Royke

Penyambutan Royke Lumoa yang bersepada dari Jakarta ke Paris (dok.NOC Indonesia/Tetuko Mediantoro/Lumix Indonesia)

Namun, pada akhirnya semua rintangan itu mampu Royke lalui dan dia tiba di Paris, tepat saat Olimpiade 2024 berlangsung. Setibanya di Prancis, dia mengaku sangat kegirangan bahkan sampai menangis.

"Ini bukan lagi mimpi, melainkan kenyataan. Kenyataan ini membuat hati saya begitu bahagia. Saya ingin ekspresikan pencapaian ini dengan melompat kegirangan dan menangis seraya berterima kasih kepada Tuhan atas perlindungan-Nya," ujar Royke.

Royke Lumowa menghabiskan waktu 387 hari atau satu tahun 21 hari untuk sampai di Paris dari Jakarta. Dia menempuh jarak 20.620,87 kilometer, melintasi 44 negara di Asia dan Eropa dengan mengusung misi “Cycling Anywhere to Save the Earth” lewat bersepeda.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandy Firdaus
EditorSandy Firdaus
Follow Us