Sejarah Lari Maraton, Kisah dari Pembawa Pesan Kemenangan Yunani

Termasuk salah satu cabang atletik di Olimpiade

Siapa yang hobi mengikuti pertandingan lari maraton? Lari maraton adalah ajang di mana pesertanya diharuskan lari sepanjang 42,195 kilometer; dapat dilakukan baik di jalan raya maupun luar jalan raya. Jenis olahraga ini turut menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.

Satu hal yang menarik dari lari maraton adalah sejarahnya. Berasal dari Yunani, intip fakta sejarah lari maraton yang merupakan kisah dari si pembawa berita kemenangan melalui artikel berikut, ya!

1. Lari maraton berasal dari Yunani

Sejarah Lari Maraton, Kisah dari Pembawa Pesan Kemenangan Yunaniilustrasi lari marathon (pexels.com/RUN 4 FFWPU)

Lari maraton berasal dari Yunani yang diambil dari nama perang zaman dulu antara Yunani dan Persia pada tahun 490 SM, yaitu Perang Maraton. Lari tersebut dibentuk untuk menghormati Pheidippides, seorang prajurit pembawa berita kemenangan Yunani kala itu. Pheidippides dikirim ke Sparta untuk meminta bantuan ketika pasukan Persia masuk ke Maraton, Yunani. Dia harus berlari sejauh 240 km selama dua hari. Kemudian, saat peperangan dimenangkan oleh Yunani, dia ditugaskan untuk membawa kabar tersebut ke Athena.

Pheidippides terus berlari ke Athena untuk membawa kabar gembira tersebut. Diceritakan, dia tidak akan pernah berhenti berlari jika kabar berita tersebut belum disampaikan. Sesaat setelah tugasnya selesai, Pheidippides terjatuh dan meninggal dunia, lho! Untuk mengenang Pheidippides, dibangunlah sebuah monumen Patung Pheidippides yang berada di Jalan Maraton. Kemudian, nama lari maraton juga dibentuk untuk menghormati jasa dari prajurit tersebut.

Baca Juga: Odekta Sumbang Emas, Maraton Kawinkan Gelar di SEA Games

2. Momen pertama kali masuk ke Olimpiade

Sejarah Lari Maraton, Kisah dari Pembawa Pesan Kemenangan Yunaniilustrasi lari marathon (pexels.com/RUN 4 FFWPU)

Lari maraton untuk pertama kali dihelat pada saat Modern Olympics tahun 1896 yang dimenangkan oleh Spyridon Louis. Panjang treknya sendiri sekitar 40 km yang ditempuh dalam waktu 2 jam 58 menit 50 detik. Rutenya dari Maraton hingga Stadion Panathenaic.

Panjang trek lari maraton mengalami perubahan di tiap edisinya, lho! Kemudian, pada tahun 1921, International Amateur Athletic Federation (IAAF), tepatnya pada Mei 1921, secara resmi menentukan panjang treknya menjadi 42.195 km yang kemudian dilakukan hingga sekarang. Lari maraton kini menjadi salah satu olahraga yang sangat digemari. Bahkan, hampir semua event lari maraton banyak dihadiri oleh pelari dari berbagai negara, termasuk di Olimpiade itu sendiri. Untuk best record pada Olimpiade dibuat tahun 2008 dengan catatan waktu 2 jam 6 menit 32 detik oleh Samuel Wanjiru dari Kenya.

3. Ketika Indonesia ikut menyelenggarakan lari maraton

Sejarah Lari Maraton, Kisah dari Pembawa Pesan Kemenangan Yunaniilustrasi lari marathon (pexels.com/RUN 4 FFWPU)

Untuk pertama kalinya Indonesia menyelenggarakan maraton tingkat internasional pada tahun 2022. Bali menjadi salah satu tempat dihelatnya event tersebut. Mengangkat tagline “Tembus Batas Maksimal”, KONI bangga karena event internasional tersebut cukup sukses.

Bukan hanya dari segi para pelari, tetapi penyelenggara ikut optimis jika lari maraton dengan standar international bakal terus berkembang di Indonesia. Momen event maraton internasional pertama Indonesia tersebut digelar di Sanur dengan dihadiri 3.500 peserta, 60 di antaranya adalah WNA, sisanya adalah pelari asal Indonesia. Treknya sendiri dimulai dari Grand Inna Bali Beach, melewati Jalan Bypass Ngurah Rai, Jalan Sunset Road, Seminyak, Jalan Raya Legian, Jalan Pantai Kuta, masuk kembali ke Jalan Bypass Ngurah Rai, dan berakhir di Hotel Inna Bali Beach.

Pemenang lari maraton Indonesia adalah Agus Prayogo dengan total waktu 2 jam 36 menit 16 detik. Sedang untuk kategori perempuan dimenangi oleh Odekta Elvina Naibaho dengan waktu 2 jam 53 menit. Semoga tahun 2023 event maraton internasional kembali diselenggarakan dengan lebih megah, ya!

Lari maraton memerlukan fisik yang kuat karena lari menempuh jarak 42 km bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Pelari harus mampu mempertimbangkan dari segala aspek sehingga tidak mengorbankan diri sendiri. Namun, aktivitas lari maraton ini adalah solusi yang baik untuk kesehatan jantung. 

Baca Juga: Apa yang Harus Dimakan Sebelum, Saat dan Setelah Lari Maraton?

Kiswanto Sugeng Photo Verified Writer Kiswanto Sugeng

Penyuka kopi, gunung, game apalagi kamu...!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya