Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lianne Tan, Lawan Gregoria yang Ternyata Berdarah Indonesia

Pebulu tangkis Belgia, Lianne Tan / Instagram @liannetan20
Pebulu tangkis Belgia, Lianne Tan / Instagram @liannetan20

Jakarta, IDN Times - Pertandingan penyisihan tunggal putri Grup M Olimpiade Tokyo 2020, antara Gregoria Mariska Tunjung Sari kontra Lianne Tan, sejatinya merupakan partai Indonesia. Memang, Lianne membela Belgia, tapi sebenarnya masih punya darah Indonesia.

Lianne merupakan adik dari Yuhan Tan, pebulu tangkis tunggal putra terbaik Belgia. Keduanya memang lahir di Belgia, tapi memiliki orang tua berdarah Indonesia.

Ayah Lianne dan Yuhan merupakan orang Bandung. Keduanya juga diketahui fasih berbahasa Indonesia.

Yuhan yang mulai kariernya lebih dulu, kini sudah mulai pensiun dari dunia tepok bulu. Dia aktif dalam organisasi doping dunia, WADA, sebagai anggota Komite Atlet.

1. Pelatihnya juga dari Indonesia

Pebulu tangkis Belgia, Lianne Tan (kanan), dan pelatihnya asal Indonesia, Indra Ade Bagus Chandra / Instagram @liannetan20
Pebulu tangkis Belgia, Lianne Tan (kanan), dan pelatihnya asal Indonesia, Indra Ade Bagus Chandra / Instagram @liannetan20

Menariknya, dalam laga kontra Gregoria, Lianne juga didampingi oleh pelatih asal Indonesia, Indra Bagus Ade Chandra. Memang, Indra merupakan bagian dari tim kepelatihan Belgia di Olimpiade Tokyo.

Fakta ini tak membantu pula Lianne memenangkan laga kontra Gregoria. Kelas Lianne masih belum bisa menyamai Gregoria, meski sudah didampingi Indra.

Namun, setidaknya Lianne bisa sedikit merepotkan Gregoria di game kedua karena cuma kalah 17-21.

2. Memang menantikan duel lawan Gregoria

Pebulu tangkis Belgia, Lianne Tan / Instagram @liannetan20
Pebulu tangkis Belgia, Lianne Tan / Instagram @liannetan20

Lianne memang begitu bersemangat sejak awal untuk menghadapi Gregoria. Sebagai tunggal putri terbaik Indonesia, Gregoria dianggap Lianne sebagai salah satu lawan yang tangguh.

"Dia tangguh, gayanya bagus. Ini jadi menarik karena memang saya belum pernah main melawannya," kata Lianne dikutip situs resmi BWF.

3. Gregoria menanti lawan tangguh

Gregoria Mariska Tunjung dalam Simulasi Piala Uber 2020 (Dok.IDN Times/PBSI)
Gregoria Mariska Tunjung dalam Simulasi Piala Uber 2020 (Dok.IDN Times/PBSI)

Sukses mengalahkan Lianne, Gregoria kini ditunggu tugas berat. Ada kemungkinan Gregoria bertemu lawan yang cukup tangguh, tunggal putri Thailand, Ratchanok Intanon.

Ada lagi lawan lain yang berpotensi dihadapi oleh Gregoria, yaitu tunggal putri asal Malaysia, Soniia Cheah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us