Resep Sukses Richard Mainaky Jadi Pelatih Ganda Campuran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakrta, IDN Times - Pelatih ganda campuran, Richard Mainaky, memutuskan untuk pensiun di akhir bulan ini dari PBSI. Jelang kepergiannya dari pelatnas PBSI di Cipayung, Richard berbagi rahasia sukses melatih sektor ganda campuran di Indonesia.
Richard sudah mengabdikan dirinya selama 26 tahun sebagai pelatih di Pelatnas Cipayung. Menurut dia, cara membentuk karakter atlet yang baik adalah dengan menjadi contoh langsung untuk anak-anak didiknya.
1. Metode teladan
Melatih sejak 1996, banyak lika-liku yang sudah dialami kak Icat (sapaannya). Namun, menjadi contoh langsung untuk anak asuhannya jadi metode melatih yang tak pernah digantinya.
"Sebagai pelatih, saya beranggapan harus menjadi contoh buat pemai. Yang pertama disiplin, itu yang benar-benar saya tanamkan. Selain itu, komitmen, tanggung jawab, kerja keras, dan percaya diri selalu jadi aspek penting," ujar Richard.
Baca Juga: Pelatih Ganda Campuran Indonesia Bakal Pensiun
2. Melatih itu seni
Editor’s picks
Menurut Richard, melatih sektor ganda campuran adalah seni. Jelas target utamanya bisa meraih kemenangan, namun menyatukan putra dan putri untuk memiliki harmoni yang bagus bukan perkara mudah.
"Memang sulit ya, karena ganda campuran kan yang main dua orang tapi yang satu putra dan lainnya putri. Putra lebih ke ego, sementara putri perasaan. Tapi, saya merasa ini adalah seni yang menantang bukan beban," cerita Richard.
3. Pelatih legendaris
Kiprah Richard di sektor ganda campuran Indonesia tak lagi perlu diragukan. Deretan pasangan legendaris Indonesia tercipta di bawah asuhannya.
Salah satu prestasi tertinggi Richard adalah saat berhasil membawa ganda Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memenangkan medali emas di ajang Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu. Kini, tiga serangkai emas Olimpiade Rio 2016, Tontowi, Liliyana, dan Richard pensiun dalam tugasnya.
Baca Juga: PBSI Gelar Simulasi Kejuaraan Beregu